Marketing.co.id – Berita CSR Marketing | Siang itu, suasana di RS Kanker Dharmais sedikit berbeda dari biasanya. Belasan anak yang tengah menjalani pengobatan tampak serius menggambar dan mewarnai, sesekali tersenyum di tengah sesi fun learning yang dipandu oleh fasilitator dari Edtech Cakap. Kunjungan ini bertujuan untuk menyemangati anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker sekaligus memberikan sedikit pembelajaran Bahasa Inggris melalui cerita dongeng.
“Kunjungan kali ini ke RS Dharmais guna menyemangati anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker, serta untuk berbagi ilmu dengan mereka, sembari memberikan sedikit pembelajaran Bahasa Inggris melalui cerita dongeng yang kita sampaikan,” ujar Cecillia Ong, Chief Operating Officer Cakap.
Memperingati usia lima tahun, Edtech Cakap menghadirkan inisiatif berbagi ilmu dan manfaat dengan anak-anak penyandang kanker. Program yang diberikan berupa sesi fun learning dan literasi emosional. Dengan kegiatan interaktif ini, anak-anak tidak hanya mendapatkan pengetahuan Bahasa Inggris tetapi juga belajar mengenali dan mengelola emosi mereka, yang sangat penting dalam proses penyembuhan. Program ini direncanakan berjalan secara periodik di dua institusi yang fokus pada anak-anak penyandang kanker, yakni Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) dan RS Kanker Dharmais Jakarta.
Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) menyambut baik inisiatif ini. “Melalui materi yang tadi disampaikan mengenai emosi, kami para pengajar jadi semakin memahami mengenai macam-macam emosi yang sedang dirasakan oleh anak didik kami yang saat ini berjuang melawan kanker,” ucap Sofia, pengajar di Sekolah YKAKI Jakarta.
Aleima Sharuna Soeparto, Head of Brandcomm Cakap, menambahkan bahwa tahun ini Cakap tidak hanya memberikan ilmu melalui fun english tetapi juga literasi emosional bagi anak-anak penyandang kanker. “Melalui program literasi emosi ini, kami berharap anak-anak dapat mengenali dan mengekspresikan yang mereka rasakan dengan sehat. Kami juga berharap anak-anak dapat membangun kreativitas melalui bentuk ekspresi yang mereka lakukan. Hal ini sejalan dengan salah satu kerangka kerja kami yakni IDG (Inner Development Goals), di mana individu sebaiknya mengenal dan terkoneksi dengan dirinya agar dapat bertumbuh dengan maksimal,” ujar Aleima.
Program ini dijadwalkan akan dilaksanakan melalui kunjungan berkala ke Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI). Kunjungan tersebut dijadwalkan sebulan sekali selama enam bulan sebagai tahap awal implementasi program. Dengan frekuensi yang teratur, diharapkan anak-anak mendapatkan dukungan yang berkelanjutan serta kesempatan untuk terlibat dalam berbagai kegiatan yang menyenangkan dan edukatif.
Cakap bertujuan untuk mengimplementasikan rantai dampak yang terkandung dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin keempat yakni pendidikan bermutu yang inklusif. Hal ini diwujudkan dengan memberikan manfaat dan ilmu kepada anak-anak penyandang kanker, guna memastikan bahwa setiap anak tidak hanya mendapatkan ilmu melalui cara yang menyenangkan dan sesuai kapasitasnya, namun juga perhatian.
Dengan implementasi program ini, Cakap berharap dapat memberikan lebih dari sekadar edukasi. “Dukungan emosional yang diberikan melalui literasi emosi dan berbagai kegiatan kreatif diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan anak-anak yang berjuang melawan kanker. Program ini dirancang untuk membantu anak-anak merasa didukung, terhibur, dan termotivasi agar tetap optimis dalam menghadapi tantangan mereka,” tutup Cecillia.
