#BreakTime, Ambil Waktu Istirahat! Jaga Mental Dan Kewarasan Saat Pandemi Covid-19

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Berlarut-larutnya pandemi Covid-19 yang entah sampai kapan akan berakhir ini membuat masyarakat Indonesia mengalami masalah kesehatan mental kronis. Kasus bunuh diri atau menjadi orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) semakin meningkat disebabkan karena berbagai macam hal seperti pemulihan yang tidak tuntas karena dampak terkena covid. Sanak keluarga atau teman sejawat yang setiap hari menginformasikan berita duka, stres karena menunggu lama untuk dapat ditangani oleh petugas kesehatan di rumah sakit atau saat isolasi mandiri tidak diterima oleh lingkungan sekitar karena dianggap sebagai aib.

Sejak kemunculannya yang pertawa di awal tahun 2020, kita dipaksa untuk menjaga jarak dengan siapapun di sekitar kita. Menghindari pergi ke tempat–tempat ramai atau bahkan kemana saja. Alhasil, kita harus menemukan cara untuk menghibur diri saat terjebak dalam lockdowns yang diberlakukan pemerintah. Belum lagi virtual calls, video conferences, dan tugas daring yang tampaknya tak ada habisnya yang harus kita alami bagi anak– anak yang bersekolah atau bagi dewasa muda yang telah bekerja. Tidak mengherankan bahwa kasus masalah kesehatan mental dan kelelahan pandemi juga meroket secara signifikan.

Gugus Tugas COVID-19 Indonesia melaporkan bahwa 80% masalah COVID-19 adalah masalah psikologis, sedangkan sisanya adalah masalah kesehatan fisik. Lebih lanjut, survei yang dilakukan oleh Ikatan Psikiater Indonesia menunjukkan bahwa dari 1.552 responden, 63% mengaku mengalami kecemasan dan 66% mengalami depresi akibat pandemi. Work from Home juga telah mengaburkan batas antara pekerjaan, rumah, dan keintiman.

Tidak ada waktu yang berakhir untuk bekerja, menyebabkan pasangan merasa stres, dan cemas, hingga berdampak pada kesehatan mental serta kualitas hubungan mereka. Di media social, kita menemukan ada banyak twit dan unggahan tentang kegelisahan dan perjuangan hidup sehari-hari. Hanya 14% orang yang merasa bahwa hubungan mereka saat ini dalam keadaan baik baik saja. Sementara 96% dari 20.680 pasangan Indonesia merasakan emosi negatif karena Covid-19.

Para narasumber Durex #BreakTime. Foto: tangkapan layar.

Berkaitan dengan kesehatan mental, Durex mengkampanyekan gerakan #BreakTime dimana kita dianjurkan untuk beristirahat setelah pukul enam sore dan tetap terhubung secara emosional dengan keluarga atau sahabat terdekat. Aktor, pengusana dan penggiat seni, Chicco Jerikho misalnya. Ia akan mencari waktu terbaik untuk bersantai dengan keluarga atau menunggu tengah malam untuk melakukan kegiatan bersama pasangan disela-sela kesibukannya mengerjakan beberapa proyek film.

Rahul Bibhuti, Marketing Director Reckitt Indonesia menyebutkan bahwa perlu adanya sikap tegas pada kesehatan mental dengan mengambil waktu beristirahat. Dalam kampanye ini selain menggaungkan waktu istirahat, juga mendorong adanya “kesetaraan gender” dengan mengedukasi pasangan terkait seks dan intimacy. Bergabung dalam kampanye ini berarti mengingatkan pasangan atau orang-orang yang mereka cintai melalui berbagai platform media sosial untuk beristirahat dengan menggunakan hashtag #BreakTime.

Selain membagikan momen “me-time” pasangan, bagi keluarga istirahat berarti juga menjaga hubngan emosional dengan orang-orang terkasih sembari memastikan kondisi mereka tetap sehat secara mental di masa pandemi. Jadi #whatsyourbreaktime hari ini?.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here