Benarkah Para Seniman Akan Digantikan AI?

Acara #stARTwithInkLords bongkar kegelisahan para seniman terhadap  ancaman kecerdasan buatan (AI) 

Marketing.co.id – Berita Marketing | Seiring dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin pesat dan mudah diakses, minat terhadap creative AI pun kian meningkat. Pertanyaannya, benarkah para seniman akan digantikan AI?

Untuk menjawab kegelisahan isu tersebut, Ink Lords mengadakan Community Gathering di AROEM Jakarta, Rabu (3/4). Bertajuk #stARTwithInkLords, hadir dalam acara tersebut berbagai komunitas, di antaranya komunitas vape, pebisnis vape dan pecinta seni.

Dalam acara tersebut dibahas bagaimana menggabungkan seni dan AI dalam talkshow bersama Head of Global Branding and Marketing AIRSCREAM Andrew Koh, Art Content Creator Rizky Arif Maulana, dan Muhammad Rifai, seorang pelukis yang melakukan penciptaan karya seni secara langsung di atas  kanvas berdasarkan gambar yang ditentukan oleh AI.

Art Content Creator Rizky Arif Maulana mengatakan, klaim mengenai seniman akan tergantikan AI tidaklah tepat. Justru, AI adalah alat yang bisa dimanfaatkan oleh para seniman untuk menghasilkan karya yang out of the box.

“Mungkin di luar sana banyak seniman yang khawatir dengan kehadiran AI, khususnya illustrator seperti saya. Tahun lalu, para para illustrator berkumpul untuk membahas ini (AI). Nyatanya, AI justru membantu pekerjaan para illustrator. Dengan AI kita bisa kerja pintar,” ujar pemilik akun Instagram @Rizkyamom.channel.

Menurut Rizky, AI bukanlah sesuatu yang menakutkan atau mengancam. AI adalah evolusi dari sebuah seni yang digabungkan oleh teknologi. Jadi, kehadiran AI bisa menjadi sebuah peluang jika bisa memanfaatkannya dengan baik.

“AI seharusnya tidak dilihat sebagai ancaman bagi para seniman. Sebaliknya, AI dapat  menjadi alat yang sangat berguna dalam proses kreatif kita. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi dapat  memperkaya dunia seni, termasuk dalam industri vape,” tambah Rizky.

Sementara itu, Andrew menjelaskan bahwa #stARTthinkLords bukan hanya tentang merayakan inovasi dan kreativitas. Namun juga tentang menyatukan komunitas. Ini adalah momen dimana pecinta seni, penggiat industri vape, dan Masyarakat dapat bertemu, berbagi ide, dan saling menginspirasi satu sama lain.

Dalam suasana Ramadan penuh berkah, Ink Lords berharap dapat menjadi bagian dari perubahan positif dalam Masyarakat dengan menggabungkan seni dan teknologi untuk mencipakan produk-produk yang bermakna. “Kami percaya bahwa kolaborasi antara seniman dan AI adalah Langkah awal dalam beradaptasi dan memanfaatkan AI untuk mendobrak batasan-batasan kreativitas,” ujar Andrew.

“Melalui acara ini kami ingin engage dengan mereka. Selain dengan komunitas seni, ke depannya kami akan berkolaborasi dengan beberapa sekolah art yang ada di Indonesia. Kami juga akan menargetkan komunitas-komunitas lainnya yang ada di Indonesia,” ujar Andrew.

Dalam kesempatan tersebut Ink Lords juga mengenalkan produk terbarunya, yaitu Saga U1 dan Mono X. Dengan menggunakan AI, Ink Lords telah berhasil menciptakan desain kemasan produk yang terinspirasi dari makhluk-makhluk mitologi Indonesia.

Produk-produk terbaru tersebut juga menampilkan spesifikasi dan fitur terkini yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang semakin sadar akan pentingnya pilihan. Saga UI misalnya, memiliki spesifikasi baterai 400 mAh, pengisian daya Type-C, dan kapasitas E-Liquid 6ml dan 10ml. Sedangkan Mono X, membawa fitur Child Lock untuk memberikan pengamanan lebih dan baterai 500mAh, kapasitas E-liquid 2 ml dan pengisian daya Type-C.

“Hari ini kami meluncurkan produk terbaru. Sebelumnya, Ink Lords hanya mengeluarkan produk eliquid saja. Namun, sekarang kami mengeluarkan produk vape. Ink Lords merupakan sub-brand dari airscream. Melalui Ink Lords, airscream bisa mengeksplorasi produk yang lebih banyak dan beragam, terutama di kategori loquid dan vape,” pungkas Andrew.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here