Bank KB Bukopin Jadi Bank Swasta Pertama Penerbit Obligasi Sosial di Indonesia

0
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Financial Services | PT Bank KB Bukopin Tbk  berhasil mendapatkan kucuran pinjaman dari International Finance Corporation (IFC) World Bank senilai US$ 300 juta atau Rp4,41 trilun untuk meningkatkan dan memperkuat modal, serta mendukung rencana bisnis perusahaan.

KOOKMIN BANK BUKOPIN 2022

Transaksi pinjaman luar negeri tersebut mencakup penerbitan obligasi sosial pertama oleh bank swasta di Indonesia. Obligasi sosial takan sepenuhnya didedikasikan untuk mendanai inisiatif sosial yang berfokus pada penanganan dampak sosial ekonomi akibat dari Covid-19 dan pembiayaan di segmen sosial.

Sebagai salahsatu rangkaian acara simbolis perjanjian kerjasama, Bank KB Bukopin menyelenggarakan Event Agreement Signing Ceremony di Ballroom The Langham Jakarta, yang mengusung tema “The First Social Bond For Private Sector Bank in Indonesia”.

“Pemerintah mendukung kerjasama yang dilakukan oleh Bank KB Bukopin dengan IFC World Bank untuk penerbitan obligasi sosial ini, untuk membuka potensi investasi di Indonesia. Kerjasama ini diharapkan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan perekonomian di Indonesia,” kata Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam sambutannya secara virtual.

Bank KB Bukopin akan melakukan beberapa langkah setelah mendapat fasilitas pinjaman dari IFC, dengan komitmen untuk senantiasa menyalurkan kredit ketiga sektor utama dalam rangka mewujudkan keberlanjutan bisnis bagi pelaku usaha pasca Covid-19.

Adapun tiga sektor tersebut adalah sektor ritel (pembiayaan rumah terjangkau), sektor UKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah termasuk usaha yang dimiliki wanita) dan sektor omersial (kesehatan, pendidikan (di luar pendidikan K-12), infrastruktur terkait air, produksi kabel serat optik bawah laut dan terrestrial, serta penyedia jaringan telekomunikasi (hanya untuk sub-proyek atau kegiatan yang berlokasi di perkotaan).

Demi menjaga obligasi sosial ini sampai pada pihak atau sektor-sektor terkait, Bank KB Bukopin mengungkapkan telah membentuk tim khusus yang mengawasi distribusi dana ini agar diterima pada sektor yang telah ditentukan.

Deni Ridwan, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), Kementerian Keuangan, mencatat bahwa penerbitan social bond oleh Bank KB Bukopin ini adalah yang pertama bagi bank swasta di Indonesia.

Pemerintah tentunya sangat mengapresiasi skema yang dilakukan oleh Bank KB Bukopin dengan IFC yang mendedikasikan pendanaan insentif sosial yang berfokus pada ketahan dan social ekonomi akibat pandemic Covid-19. “Belajar dari penerbitan SDGs Bond dan Global Green Sukuk, ada peran penting disini adalah menemukan partner yang tepat. Kami melihat pada program ini, sebagai stepping stone bagi Bank KB Bukopin untuk mengembangkan instrumen obligasi,” jelasnya.

Mengacu pada survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia, disebutkan bahwa sebanyak 87,5 persen UMKM terdampak pandemi Covid-19. Dari jumlah ini, sekitar 93,2 persen di antaranya terdampak negatif di sisi penjualan. Selain itu, fasilitas dana tersebut akan dimanfaatkan untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada pengusaha wanita dan UKM milik wanita (women-owned small and medium enterprises/WSMEs).

Pada kesempatan yang sama, mewakili Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Direktur Bidang Koordinasi dan Pertambangan, Septian Hario Seto mengatakan, penerbitan obligasi sosial menjadi langkah yang baik untuk private sector bank di Indonesia dan salah suatu langkah yang penting dalam recovery ekonomi Indonesia.

“Pinjaman dari obligasi sosial tersebut sejalan dengan program yang sedang disosialisasikan oleh pemerintah terkait keuangan berkelanjutan (sustainable finance) yang merupakan salah satu topik dari isu enam prioritas di bidang keuangan yang diangkat pada Presidensi G20 Indonesia,” imbuh dia.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi (BKPM), Riyatno, menambahkan, dengan sosial bond, pendanaan inisiatif sosial yang berfokus pada dampak sosial ekonomi dan pembiayaan segmen sosial bisa lebih masif. Adapun inisiatif yang dimaksud seperti UMKM rumah terjangkau, peralatan kesehatan, dan sebagainya.

Upaya ini akan berdampak kolektif bersama dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. “Upaya kolektif Bank KB Bukopin dan IFC diharapkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat luas dan negara,” ujarnya. (AB)