Belakangan, produk-produk smartphone baru mulai bermunculan di pasar smartphone Indonesia. hal itu tentu saja membuat persaingan di segmen ini kian panas.
Mereka saling salip untuk memperebutkan pangsa pasar. Bukan itu saja, tekanannya pun semakin keras, entah itu dari konsumen ataupun pesaing langsung.
Namun, Eko Susanto, Country Marketing Manager APAC tidak merasa kuatir dengan ketatnya persaingan yang ada di pasar saat ini.
Eko mengakui jika kondisi pasar smartphone Indonesia saat ini begitu ketat. Namun Eko optimis jika perusahaannya dapat mendapatkan tempat di hati konsumen. Salah satu caranya adalah dengan menawarkan smartphone berkualitas.
“Kami membuat smartphone tidak hanya murah. Kami ingin membuat varian produk yang benar-benar bisa diterima pasar,” ujar Eko ketika ditemui disela-sela peluncuran smartphone terbarunya, Alcatel Onetouch Flash, di Tee Nine Restaurant, Jakarta (10/12).
Menurut Eko , Alcatel Onetouch Flash berbeda dari produk Alcatel yang sebelumnya ada di pasar. Alcatel dibagi menjadi tiga merek, yang masing-masing untuk segmen berbeda.
“Kami pikir ketiga produk ini sudah cukup, ternyata tidak. Konsumen merasa terlalu mahal, kemahalan atau kemurahan, sehingga muncullah produk baru ini. Alcatel Onetouch Flash masuk ketiga segmen tadi,” kata Eko.
Tingkatkan penjualan
Beragam cara dilakukan perusahaan untuk meningkatkan penjualan. Salah satunya adalah bekerja sama dengan operator. Sedangkan untuk mendistribusikan produk Alcatel, Eko mengatakan perusahaan akan fokus ke online.
Pasalnya, perkembangan teknologi telah mengubah perilaku konsumen. Dengan sendirinya, hal ini juga membawa perubahan pada cara perusahaan menjual.
“Ke depan metode penjualan kita akan fokus ke online, kerja sama dengan Lazada adalah salah satunya,” lanjut Eko.
Meski ke depan akan fokus ke online, bukan berarti cara penjualan tradisional akan ditinggalkan. Alcatel akan tetap menjalankan aktivitas BTL (Below The Line), pameran dan lainnya.
Eko juga menjelaskan alasannya kenapa bukan Indonesia menjadi tempat peluncuran pertama smartphone terbarunya tersebut.
“Pasar Indonesia belum siap, sehingga kami coba dulu di Thailand, Vietnam, Malaysia dan India ternyata responnya bagus dan harganya cocok. Bahkan di India smartphone baru ini terjual hingga 7500 unit dalam sehari. Untuk itulah kita berani membawa produk baru ini ke Indonesia karena di luar produk ini sangat diterima pasar” lanjut Eko lagi.
Lebih lanjut Eko mengatakan bahwa untuk meningkatkan pelayanan, ke depannya perusahaan akan bekerja sama dengan perusahaan logistik. “Jika smartphone konsumen mengalami kerusakan akan kita ambil, benerin dan kembalikan,” pungkas Eko.
Editor: Wahid