Tahun 2017 Penjualan Panorama Capai Rp5,2 Triliun

0
Royanto Handaya - CEO PT Panorama Tours Indonesia, memimpin parade simpatik Hari Pelanggan Nasional Panorama Group di Car Free Day Jakarta – 04 September 2016
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

PT Panorama Sentrawisata Tbk  (Panorama, IDX: PANR), perusahaan pariwisata terintegrasi mencatatkan kinerja positif di tahun 2017. Perseroan mencatat penjualan sebesar Rp 5,2Trilyun, meningkat 9% dari tahun 2016 dan laba kotor sebesar Rp. 501milyar, naik14%  dibandingkan tahun sebelumnya.

Pariwisata Indonesia sendiri terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan mencatatkan peningkatan kedatangan wisman sebesar 25,68% di tahun 2017 (Kemenpar). Pada tahun 2017 Indonesia masuk ke dalam daftar top 20 Fastest Growing Travel Destination menurut United Nations World Tourism Organization (UNWTO).

panorama tours

Perseroan turut menikmati industri pariwisata Indonesia yang tengah berkembang. Pada tahun 2017, Perseroan berhasil mencatat LabaTahun Berjalan sebesarRp 36 milyar atau naik sangat signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya sebesarRp 3 milyar. Hal ini didukung oleh peningkatan kinerja entitas anak dan penurunan beban bunga perseroan.

“Tahun2017 merupakan tahun yang penting bagi  Perseroan karena berhasil melakukan beberapa inovasi dan pengembangan dalam kelima pillar bisnisnya,” Ungkap Budi Tirtawisata DirekturUtama PT Panorama Sentrawisata Tbk. “Pada tahun yang sama Perseroan juga bersinergi dengan strategic partner untuk mendukung perkembangan Perseroan menjadi pemain regional dan global kedepannya.”

Selama tahun 2017, Pillar Inbound Perseroan berhasil mendatangkan lebih dari 165 ribu wisman dengan pasar utama dari Eropa disusul Asia Selatan dan ASEAN. Pada tahun 2017 pillar inbound juga berhasil mengembangkan pasar regional dan memperluas jaringan operasional di ASEAN, dengan mengakuisisi sebuah perusahaan di Singapura.

ASEAN merupakan destinasi dengan tingkat kunjungan tertinggi kedua setelah Eropa dengan jumlah wisman 125 juta orang di tahun 2017 lalu. Performa Inbound Indonesia sebenarnya cukup tertekan tahun lalu menyusul erupsi Gunung Agung di Bali.