Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM) Toni Eko Boy Subari mengatakan, saat ini pangsa pasar bank syariah di Indonesia baru sekitar 5,1%. Relatif masih kecil dibandingkan pangsa pasar bank konvensional. Hal ini kata Toni mengindikasikan bank syariah harus lebih gencar berpromosi. Potensi pasar yang bisa digarap bank syariah masih sangat besar, mengingat dari sekitar 250 jumlah penduduk Indonesia sebagian besar beragam Islam.
“Banyak yang belum tahu bank syariah. Kalaupun sudah tahu banyak yang belum tahu produk-produk yang ditawarkan bank syariah,” tutur Toni dalam kesempatan buka bersama dengan wartawan, Selasa, 6 Juni, di Kantor Pusat BSM.
Tony menambahkan, secara produk bank syariah sama dengan bank konvensional, hanya yang membedakan bank syariah beroperasi atas sistem bagi hasil, sementara bank konvensional menggunakan bunga. “Menggunakan bank syariah lebih berkah, karena dana diinvestasikan dalam usaha yang sesuai dengan syariat Islam dan ada perhitungan zakatnya,” kata Tony.
Direktur Wholesale Banking BSM, Kusman Yandi mengatakan, BSM menargetkan pertumbuhan aset di atas 12% per Desember 2017. Hingga April 2017 aset BSM sudah mencapai Rp83,11 triliun, meningkat cukup signifikan dibandingkan April 2016 sebesar Rp71,70 triliun.
Secara segmen pasar, BSM menyasar kelas menengah Muslim yang memegang nilai-nilai spiritual Islam. Adapun produk yang ditawarkan untuk segmen ini antara lain Saham Syariah, BSM Oto, Pembiayaan Griya serta pembiayaan mikro bagi pengusaha fesyen Muslim dan kuliner. Dalam mendekati kelas menengah Muslim, BSM antara lain bekerja sama dengan komunitas-komunitas Muslim seperti komunitas hijabers dan kelompok pengajian di kalangan pengguna motor gede di Bandung.
Tony Burhanudin
