
(foto Istimewa)
Tahun ini “Indonesia Banking Expo” (IBEX) diselenggarakan untuk yang kelimanya oleh Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas). Indonesia Banking Expo digelar dalam kondisi ekonomi yang kurang mengembirakan, terutama dengan merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang sudah berada dikisaran angka Rp14 ribu.
Meski begitu, sektor perbankan masih dalam kondisi baik. Demikian disampaikan Presiden Jokowi ketika membuka IBEX 2015 di Jakarta Convention Center (9/10). Dikatakan Jokowi, angka NPL (Non Performing Loan) masih dibawah 2% dan kredit tumbuah 15 – 20 persen. Presiden Jokowi mendapatkan informasi tersebut dari direksi bank yang hadir saat pembukaan IBEX.
Menurut Jokowi dirut bank memiliki posisi tawar yang tinggi di kalangan pengusaha, karena itu dia meminta dirut bank melakukan himbauan kepada para pengusaha yang menjadi nasabahnya.
Pertama, Jokowi menghimbau bank agar mengajak nasabahnya menggunakan mata uang rupiah ketika bertransaksi. “Ini penting untuk stabilisasi rupiah kita” tutur Jokowi. Kedua, hasil escort dicairkan di dalam negeri. Ini artinya pengusaha diminta untuk menjual dolar ke dalam mata uang rupiah di dalam negeri. Ketiga, meminta perbankan agar mengingatkan pengusaha untuk patuh membayar pajak.
Keempat, berdasarkan informasi dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), orang asing sekarang diberi kemudahan untuk membuka rekening valas di Indonesia dengan jumlah maksimal 50 ribu dolar AS hanya dengan menunjukan paspor. “Ini diharapkan ada aliran uang masuk” tandas Jokowi.
Terkait tema IBEX kali ini “Pengembangan Perbankan Digital Dalam Memperluas Akses Keuangan dan Pelayanan Kepada Masyarakat”, tema ini sangat penting kata Jokowi. Pasalnya sampai saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang perkembangan inklusi keuangannya
tergolong rendah. “Hal ini merupakan bukti masih kurangnya minat penduduk Indonesia untuk memiliki rekening tabungan di institusi keuangan resmi,” tutur Jokowi