Sekelompok ilmuwan dari University of Southampton telah bekerja sama dengan Nokia untuk mengeksplorasi kemungkinan memanfaatkan energi dari petir untuk mengisi perangkat mobile.
Guna menciptakan sebuah “petir” dalam tes mereka, tim menghasilkannya dari arus bolak melalui trafo. Mereka kemudian menyalurkannya di antara gap setebal satu inci, melonjak 200 ribu volt – kekuatan rata-rata petir. Sinyal tersebut kemudian dipindahkan ke dalam trafo pengendali lain, di mana ia mampu mengisi baterai Nokia Lumia 925.
“Sebagai perusahaan pertama yang mengenalkan pengisian nirkabel dalam produk, kami percaya penelitian ini memiliki potensi melejitkan ide-ide baru tentang bagaimana kita mengisi telepon di masa depan,” ujar Chris Weber, Vice President of sales and marketing dikutip mashable.com (7/10).
Penelitian ini menunjukkan bahwa kita mungkin suatu hari nanti memanfaatkan kekuatan sambaran petir untuk penggunaan pribadi. Mempertimbangkan implikasi energi yang melampaui pengisian ponsel: petir benar-benar terbarukan, sangat berkelanjutan dan tersedia.
Neil Palmer, salah satu peneliti mengatakan, sirkuit dari perangkat Nokia mampu menstabilkan sinyal dari petir. Hal ini penting diperhatikan, karena salah satu argumen utama terhadap gagasan memanfaatkan petir untuk energi ini adalah petir datang selalu tak terduga.
Penemuan ini membuktikan bahwa perangkat dapat diisi dengan arus yang melewati udara, katanya dan merupakan langkah besar menuju pemahaman kekuatan alam seperti petir dan memantaatkan energi.
Menggunakan kekuatan petir telah lama menjadi pokok fiksi ilmiah. Tapi jika percobaan ini berhasil membuktikan sesuatu, beberapa skenario yang tampaknya mustahil digambarkan dalam fiksi ilmiah akan segera menjadi kenyataan.
Apakah Anda berpikir kita harus memanfaatkan petir untuk energi? Beritahu kami dalam kolom komentar.
Editor: Wahid FZ