Meraih Kesuksesan dengan Emotional Intelligence

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

www.marketing.co.idKecerdesan emosional (Emotional Intelligence / EI) adalah kemampuan seseorang untuk mendapatkan dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari emosinya sendiri dan orang lain, agar dapat lebih berhasil dan menjalani hidup yang lebih membahagiakan.

Pada tahun 1995, Daiel Goleman sekalu psikolog memopulerkan pandangannya tentang kecerdasan emosional dalam buku bestseller-nya, Emotional Intelligence: Why it can matter than IQ. Dia menggabungkan karya Howard Gardner dan Peter Salovey dan ia menegaskan fakta bahwa EI diperlukan dalam lima area kunci:

  • Mengetahui emosi seseorang
  • Mengelola emosi
  • Memotivasi diri sendiri
  • Mengenali emosi dalam diri orang lain
  • Menangani hubungan

Emosi penting untuk menentukan kesuksesan seseorang pemimpin. Dalam masa perubahan, penuh tekanan, atau krisis. Memiliki EI sangatlah menguntungkan, karena kesuksesan ditentukan dengan cara mengenali, memahami, dan menangani dengan menggunakan emosi. Misalnya, kita semua dapat merasakan, namun dengan EI kita dapat mengetahui tindakan yang harus dilakukan dengan emosi kemarahan tersebut, untuk mencapai hasil yang terbaik.

EI membuat kita dapat merasakan dan menggunakan emosi, yang membantu kita untuk mengelola diri kita sendiri dan memengaruhi hasil positif dalam hubungan yang kita pahami.

Perlu Anda ketahui EI dapat dipelajari. Meraih kesuksesan dengan EI dapat dicapai dengan meningkatkan kemampuan dalam area-area berikut.

1. Kesadaran diri

Di samping fakta bahwa suasana hati sejalan dengan pikiran, kita jarang memerhatikan bagaimana kita merasakan. Hal ini sangat signifikan karena pengalaman emosional sebelumnya memberikan konteks untuk pengambilan keputusan.

2. Mengelola emosi

Semua pemimpin yang efektif  belajar mengelola emosi mereka, khususnya tiga emosi terbesar, yakni  kemarahan, kecemasan dan kesedihan.

3. Memotivasi orang lain

Memotivasi melibatkan penciptaan lingkungan yang mendukung dan antusias, sikap sensitif terhadap masalah yang meningkatkan atau mengurangi antusiasame setiap individu, serta pendekatan yang tepat untuk menggerakan dan memandu orang ke arah yang benar.

4. Menunjukan empati

Sisi sebaliknya dari kesadaran diri adalah kemampuan untuk memahami dengan benar, dan menyesuaikan dengan emosi orang lain.

5. Tetap terhubung

Emosi itu menular, ada transaksi tak terlihat yang terjadi antarindividu dalam setiap interaksi, yang membuat kita merasa sedikit lebih baik atau buruk. Goleman menyebutkan tentang ‘ekonomi rahasia’ dan hal ini menjadi kunci untuk memotivasi orang lain.