”China sungguh menyadari kekuatan ekonomi digital dimasa datang. Mereka terlihat tidak rela melihat produk Amerika merajalela di negerinya.”
marketing.co.id- Ketika industri digital mulai bangkit dan menjelma menjadi industri yang menjanjikan, Amerika kembali menunjukkan kehebatannya. Lihat saja Google, Facebook, Amazon, Yahoo, YouTube, ebay, dan perusahaan atau situs lainnya yang hebat, semuanya berasal dari Amerika.
Kedigdayaan Amerika semakin terlihat bila ditambah dengan perusahaan lama seperti Microsoft, Apple dan perusahaan IT lainnya yang kemudian melakukan diversivikasi di bidang teknologi.
Nilai kapitalisasi perusahaan-perusahaan ini mencengangkan. Google misalnya, kurang dari 10 tahun perusahaan ini sudah mencapai ribuan triliun. begitu juga dengan Facebook yang baru saja go public, angkanya sudah mendekati ribuan triliun saat IPO. Sedangkan Apple saat ini merupakan perusahaan yang paling mahal di dunia.
China sungguh menyadari kekuatan ekonomi digital di masa depan. Mereka terlihat begitu tidak rela melihat produk Amerika merajalela di negerinya. Memang dalam penanganannya Cina seringkali menggunakan alasan yang bersifat politik. misalnya, Google diminta untuk melakukan sensor yang ketat. Tidak terkecuali dengan situs jejaring sosial.
Dibalik alasan politis seperti itu, kita bisa menduga bahwa pemerintah China ingin memberikan perlindungan terhadap ekonomi dalam negeri. mereka mengerti betul untuk mengukur regulasi dalam berbagai industri agar daya saing mereka bisa berkembang.
Hasilnya tidak mengecewakan, dari Alexa.com kita bisa melihat bahwa 4 situs top di China merupakan perusahaan asli China. dimana urutan pertama ditempati oleh Baidu.com merupakan “Google-nya” China, disusul QQ.com. kalau Amerika punya ebay maka China punya Taobao. situs ini bertengger di posisi ketiga dan merupakan situs yang paling diakses konsumen Cina. diposisi keempat adalah Sina.com, situs ini merupakan pesaing bagi WhatsApp.
Ogilvy and Mather, konsultan di bidang komunikasi mengatakan, hampir semua pemain digital besar di Amerika, ada pesaingnya di China. misalnya, kalau dunia mengenal Wikipedia, maka di China ada Dianping.com. Untuk video sharing, kita banyak mengakses YouTube, namun di China ada Top100.com. Untuk para blogger China memiliki Welink.com.
Untuk hal ini, China sangat serius. Oleh karena itu, berbagai komplain terkait kebijakannya yang tidak bersahabat dengan perdagangan bebas, tetap tidak mereka hiraukan. Mereka melihat bahwa ekonomi digital ini kelak akan menjadi sangat besar. Untuk itu, jika sapai tertinggal dari Amerika dibidang ini, maka akan menyulitkan ambisi China untuk menjadi kekuatan ekonomi terbesar di sekitar tahun 2025 hingga 2030.
Artikel ini ditulis oleh Handi Irawan D untuk majalah Sheng Yi Vol 9|2012. Anda dapat mengikutinya melalui Twitter di @HandiirawanD