Marketing.co.id – Berita Marketing | Memperingati World Heart and Stroke Day, RS Premier Bintaro mengadakan acara bertajuk “Don’t Miss a Beat: Every Minute Counts” yang berlangsung pada Selasa (4/11) di Jakarta.
Chintami Handayani, Marketing Manager RS Premier Bintaro, mengatakan, “Setiap menit berharga untuk menyelamatka nyawa pasien, baik pada kasus jantung maupun stroke. Edukasi seperti ini membantu masyarakat lebih sigap mengenali gejala.”
Dua narasumber yang hadir, dr. Beny Hartono, SpJP(K) dan dr. Meidianie Camellia, SpN, menekankan urgensi penanganan cepat untuk penyakit jantung dan stroke. Setiap menit yang hilang berarti berkurangnya peluang pemulihan pasien.
Gangguan Irama Jantung dan Risiko di Usia Produktif
Menurut dr. Beny Hartono, SpJP(K), Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Premier Bintaro, gangguan irama jantung atau aritmia menjadi penyebab kematian mendadak yang kerap muncul pada usia produktif. “Aritmia terjadi karena sistem listrik jantung tidak bekerja normal, menyebabkan detak jantung terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur,” jelasnya.
Baca juga: Ini Bahaya Terlalu Lama Duduk bagi Kesehatan
Jenis aritmia seperti fibrilasi atrium, takikardia ventrikel, hingga bradikardia dapat menimbulkan gejala jantung berdebar, pusing, dan sesak. Ia menegaskan pentingnya deteksi awal melalui EKG, Holter monitoring, dan treadmill test sebelum komplikasi muncul.
Teknologi Modern dan Edukasi Dini
RS Premier Bintaro kini memanfaatkan teknologi intervensi seperti kateter ablasi, implantable cardioverter defibrillator (ICD), dan alat pacu jantung untuk menstabilkan detak jantung abnormal.
dr. Beny menambahkan, “Penanganan modern penting, tetapi kesadaran mengenali gejala lebih penting agar pasien datang lebih cepat. Upaya ini menjadi bentuk edukasi publik tentang pencegahan dini dan lifestyle awareness bagi generasi muda yang kerap abai pada gejala tubuh.”
Baca juga: Layanan Premium RPB untuk Bedah Orthopedi dan Bedah Vaskular
Melalui pendekatan edukatif ini, memperkuat perannya sebagai institusi yang menggabungkan pelayanan medis dan komunikasi publik yang informatif.
Edukasi kesehatan kini tidak hanya menjadi tanggung jawab medis, tapi juga bagian dari strategi membangun brand trust. Rumah sakit tak hanya memberi informasi, tapi juga membangun kepercayaan sosia yang berkelanjutan.


