
Harpelnas 2025: Strategi Mowilex Memaknai Kesetiaan Pelanggan
Marketing.co.id – Berita Marketing | Joana Daunan, Chief Marketing Officer PT Mowilex Indonesia mengangkat kembali esensi terdalam dari strategi pemasaran modern yaitu mendengar. Dalam langkah berani dan inklusif, Mowilex menjadikan suara pelanggan sebagai fondasi inovasi dan arah strategis perusahaan. “Bagi kami, pelanggan adalah inspirasi dan motivasi untuk terus berkembang,” katanya kepada Marketing.co.id.
Itulah prinsip dasar yang dipegang teguh oleh PT Mowilex Indonesia. Ungkapan tersebut bukan sekadar retorika, tetapi menjadi titik tolak dalam menyusun langkah-langkah strategis perusahaan, mulai dari inovasi produk, pelayanan pelanggan, hingga arah komunikasi merek.
Joana menegaskan bahwa kesetiaan pelanggan bukanlah sesuatu yang bisa diandaikan begitu saja. “Langkah pertama untuk mempertahankan loyalitas pelanggan adalah keterbukaan dan kemauan untuk mendengar,” ujarnya.
Dalam rangka memperingati Harpelnas 2025, Mowilex mengambil langkah konkret dengan mengajak jajaran senior manajemen dan board member untuk turun langsung melakukan kunjungan pelanggan (customer visit). Namun, bukan hanya ke pelanggan setia.
“Kami juga akan mengunjungi less customer dan bahkan non-customer,” jelas Joana. “Karena, dari situ kami bisa mendapat masukan yang benar-benar 360 derajat. Ini akan membantu kami menyusun strategi yang lebih tajam dan grounded.”
Langkah ini mencerminkan filosofi customer-centricity yang otentik – melihat pelanggan bukan sekadar sebagai sumber pemasukan, tetapi sebagai mitra dialog dalam membangun merek.
Mencari Suara yang Belum Terdengar
Tidak banyak brand yang berani keluar dari zona nyaman dengan secara aktif mencari feedback dari pelanggan yang tidak puas atau bahkan belum pernah membeli. Tapi, justru itulah yang dilakukan Mowilex. Bagi perusahaan ini, insight dari kelompok tersebut sering kali justru lebih berharga, karena mengungkap blind spot dalam strategi maupun komunikasi merek.
“Dengan mendengar semua suara, bukan hanya yang memuji, tapi juga yang mengkritik atau bahkan yang tidak mengenal kami, kami bisa melihat lanskap pelanggan secara utuh,” lanjut Joana.
Joana menekankan bahwa kesetiaan pelanggan tidak bisa dibeli atau dimanipulasi. Ia adalah hasil dari konsistensi brand dalam memahami, melayani, dan menghargai konsumennya. Dan, semua itu dimulai dari mendengar dengan sungguh-sungguh. “Dari situlah kami percaya bahwa motivasi, inovasi, dan performa perusahaan dapat diarahkan secara tepat,” tutupnya.