Luncurkan PRUSmart Plan, Prudential Beri Solusi bagi Segmen Affluent yang Galau akan Masa Depan Keuangan Mereka

0
Peluncuran PRUSmart Plan
Kika: Melvin Mumpuni, Certified Financial Planner dan Founder Finansialku.com; Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia; dan Yolanda Yasinta, Head of Product Management and Pricing, Prudential Indonesia
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Financial Services | PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) meluncurkan PRUSmart Plan, inovasi perlindungan jiwa terbaru yang memberikan kepastian manfaat dengan Premi bulanan minimal Rp2 Jutaan. Manfaat yang diberikan berupa uang Tunai Tahunan hingga 25% dari Premi Tahunan beserta peningkatannya dan Manfaat Tunai Akhir Pertanggungan pada Tanggal Akhir Pertanggungan di tahun Polis ke-20 hingga 920% dari Premi Tahunan sesuai dengan masa pembayaran premi yang dipilih.

Asuransi jiwa ini cocok untuk mereka yang tidak ingin proses berbelit dalam membeli proteksi asuransi. Pasalnya untuk memiliki polis asuransi ini, calon nasabah tidak perlu melakukan pemeriksaan medis (medical check-up).

Prudential berharap, hadirnya PRUSmart Plan diharapkan dapat mendukung nasabah dalam memperoleh proteksi sekaligus menjaga kestabilan keuangan jangka panjang, mencapai berbagai tujuan keuangan mereka dan keluarga di masa depan, terutama di masa-masa tidak menentu seperti sekarang karena adanya manfaat tunai yang pasti dan dapat dimanfaatkan sesuai kebutuhan.

Kondisi Ekonomi yang Sulit

Tahun 2025 merupakan tahun yang cukup menantang bagi masyarakat, termasuk di Indonesia. Survei terbaru dari YouGov Indonesia pada April 2025 juga menemukan bahwa ada tren peningkatan kekhawatiran masyarakat akan kondisi ekonomi di Indonesia membuat mereka juga menjadi lebih berhati-hati untuk membuat keputusan dalam berinvestasi untuk jangka panjang. Pada Januari 2025, 56% masyarakat menyatakan khawatir akan kondisi ekonomi. Angka ini meningkat menjadi 60% pada Februari dan Maret, dan 66% pada April.

Karena hal tersebut, Masyarakat juga semakin berhati-hati dan cenderung memilih opsi yang lebih pasti dalam merencanakan keuangan yang lebih aman dan berisiko rendah, termasuk untuk jangka panjang. Hal ini dipacu oleh oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi pasar yang tidak stabil akibat kondisi geopolitik global, daya beli masyarakat yang menurun, hingga inflasi, yang membuat masyarakat semakin berhati-hati dalam mengelola keuangan mereka.

Situasi tersebut juga akhirnya mempengaruhi masyarakat khususnya pada kalangan menengah dan menengah ke atas untuk lebih berhati-hati dalam melakukan perencanaan keuangannya untuk jangka panjang.

Pada tahun 2023, 6 dari 10 masyarakat menengah dan menengah keatas memilih untuk pensiun dini dan mengalokasikan finansialnya melalui tabungan dan investasi. Namun di tahun 2024, 5 dari 10 masyarakat menengah dan menengah keatas lebih memilih untuk tetap bekerja hingga usia tua daripada mengalokasikannya untuk investasi karena adanya ketidakpastian perekonomian yang terjadi.

Peluncuran PRUSmart Plan
Kika: Melvin Mumpuni, Certified Financial Planner dan Founder Finansialku.com; Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia; dan Yolanda Yasinta, Head of Product Management and Pricing, Prudential Indonesia

Masyarakat Menengah Atas Cari Aman

Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, mengatakan, “Saat ini, masyarakat khususnya pada kalangan menengah dan menengah keatas, semakin berhati-hati dan cenderung memilih opsi produk perlindungan jiwa dan finansial yang lebih aman dan berisiko rendah, sebagai respons terhadap kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Karin mengatakan, PRUSmart Plan menyasar segmen affluent dengan pendapatan minimal Rp40 juta per bulan. “Pendapatan ini merupakan gabungan dari suami-istri, misalnya suami Rp20 juta dan istri Rp2 juta per bulan,” tandas Karin saat peluncuran PRUSmart Plan, di Jakarta, Selasa (8/7).

Karin menambahkan, tidak ada data resmi berapa total jumlah penduduk Indonesia yang masuk dalam kategori segmen affluent. Namun Karin memperkirakan berdasarkan data terakhir yang dia pantau, penduduk Indonesia yang memiliki pendapatan di atas Rp23 juta per bulan diperkirakan mencapai 10 juta.

“Barangkali yang memiliki pendapatan di atas Rp40 juta per bulan lebih sedikit lagi, mungkin sekitar 2 juta rumah tangga di Indonesia memiliki pendapatan sebesar itu,” tukas Karin. “Produk ini memang khusus segmen affluent, bulan lalu kita sudah meluncurkan segmen mass”.

Lebih sulit mana, mencari nasabah segmen affluent atau mass? “Sulit dari sisi apa? Begini ya nasabah kami mayoritas latar belakangnya keluarga dari segmen yang affluent. Jadi produk ini memang ideal ditawarkan kepada nasabah yang sudah bergabung di Prudential, mungkin sudah punya produk asuransi kesehatan, asuransi jiwa, produk ini melengkapi,” jawab Karin.

Berarti lebih mudah dong memasarkan PRUSmart Plan ke nasabah existing? “Ya, kalau dari nasabah kelompok ini saja, tapi di luar itu masih banyak yang belum memiliki asuransi,” tutup Karin.

Perihal kebutuhan proteksi bagi segmen affluent, Yolanda Yasinta, Head of Product Management and Pricing, Prudential Indonesia mengatakan, asuransi ini memang ditujukan kepada mereka yang sudah berkecukupan.

“Karena kalau kita melihat mass market atau kelas menengah ke bawah sepertinya kebutuhan utamanya belum asuransi dwiguna, tapi mungkin prioritas mereka asuransi kesehatan atau jiwa. Sementara segmen menengah-atas kebanyakan sudah memiliki asuransi kesehatan dan proteksi jiwa sebagai landasannya, dan mereka ingin perlindungan lebih dengan produk yang mendukung perencanaan keuangan,” papar Yolanda.

Dalam kesempatan tersebut Melvin Mumpuni, Certified Financial Planner dan Founder Finansialku.com memaparkan 4 ciri orang dengan kondisi keuangan yang sehat. Pertama, penghasilan lebih besar dari pengeluaran dan memiliki lebih dari satu sumber penghasilan. Kedua, Memiliki dana darurat yang jumlahnya 6x hingga 12x pengeluaran bulanan. Ketiga, Aset lebih besar dari utang (utang konsumtif sudah lunas). Keempat punya asuransi untuk proteksi (asuransi Kesehatan dan asuransi jiwa).

“Produk seperti PRUSmart Plan bisa membantu orang untuk mempersiapkan masa pensiun dan biaya pendidikan anak. Biasanya yang sudah kepala 5 dan memasuki usia pensiun punya tiga kekhawatiran, apakah mereka siap untuk pensiun, sudah mau pensiun tapi si bontot masih kuliah atau si sulung mau menikah, dan kekhawatiran terhadap penghasilan setelah pensiun nanti,” papar Melvin.