Potensi Pasar Co-living Menjanjikan, Cove Ekspansi ke Surabaya dan Yogyakarta

0
Cove
Cove Sanmara, Surabaya
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Properti | Cove, perusahaan teknologi properti (Proptech) yang mengusung konsep “flexible co-living”, mengumumkan ekspansi ke dua kota baru di pulau Jawa, yaitu Surabaya dan Yogyakarta untuk memenuhi permintaan hunian co-living yang terus meningkat.

Langkah ini diharapkan dapat turut memperluas akses masyarakat Indonesia ke lebih banyak co-living berkualitas, dukungan dalam maksimalisasi aset properti, serta lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar.

Bersamaan dengan ekspansi ke dua kota baru, Cove tetap berkomitmen dalam meningkatkan portofolio di wilayah Jabodetabek dan Bali, baik dalam bentuk co-living eksklusif (low to mid-rise), co-living yang berfokus pada akomodasi pariwisata, maupun high-rise dalam bentuk apartemen. Ekspansi ini sejalan dengan target perusahaan untuk membuka 2.400 kamar baru di Indonesia pada akhir 2025.

“Di tengah ketidakpastian ekonomi yang menghadirkan tantangan bagi banyak perusahaan startup di Indonesia, Cove mempertahankan kinerja perusahaan kuat dengan occupancy rate yang menembus 80 persen pada kuartal pertama 2025, meningkat dari tahun sebelumnya pada periode yang sama. Dengan terus berkembangnya antusiasme masyarakat Indonesia terhadap hunian co-living, kami terus berusaha untuk menyediakan properti berkualitas bagi lebih banyak konsumen, salah satunya melalui ekspansi terbaru kami,” ungkap Rizky Kusumo, Country Director of Investment, Cove.

 Cove
Cove Sanmara, Surabaya

Pada akhir kuartal pertama 2025, Cove telah membuka properti perdananya di Surabaya yang bertajuk Cove Sanmara. Berlokasi di titik strategis Mulyorejo, Cove Sanmara menawarkan hunian co-living bulanan dengan akses dekat ke Universitas Airlangga, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Pakuwon City Mall, dan berbagai titik strategis lainnya.

Selang satu bulan peluncuran, 80 persen dari kamar di properti ini telah tersewakan, menggarisbawahi minat pasar yang besar terhadap co-living. Melihat potensi ini, dalam waktu dekat Cove akan segera meluncurkan sejumlah properti baru lainnya di Surabaya, tepatnya di wilayah Krembangan, Sawahan, Dukung Kupang, dan Rungkut.

Cove juga telah mulai memasuki pasar Yogyakarta khusus untuk penawaran layanan konsultasi dan teknis co-living. Lini bisnis yang sudah diterapkan di kota-kota lainnya ini ditawarkan untuk membantu pemilik properti di Yogyakarta dalam memaksimalkan aset mereka. Dengan keahlian di industri co-living, dalam lini bisnis ini Cove menyediakan layanan studi kelayakan, riset pasar, proyeksi finansial, serta perencanaan dan pendampingan pembangunan dalam konversi bangunan menjadi investasi bisnis co-living yang menguntungkan.

Tambah Portofolio di Jabodetabek dan Bali

Selain ekspansi ke beberapa kota baru, Cove tetap meneruskan ekspansinya di Jabodetabek dan Bali. Perluasan jangkauan Cove di Jabodetabek akan tetap berfokus pada TOD (Transit Oriented Development), terutama dengan hadirnya berbagai moda transportasi baru seperti LRT, KCIC, dan perluasan rute MRT. Strategi ini sejalan dengan bagaimana survei internal terbaru menunjukkan bahwa hampir 40 persen penghuni memutuskan tinggal di Cove karena jarak yang dekat ke transportasi umum.

Dari segi format properti, pada tahun ini Cove tengah gencar menghadirkan bangunan co-living high-rise dalam bentuk apartemen, dengan tujuan untuk mengakomodir lebih banyak segmen penghuni keluarga muda terutama dengan penawaran hunian 2BR. Penawaran hunian co-living dalam properti apartemen hadir dalam kerja sama Cove bersama sejumlah developer ternama, seperti Cove Merakey dengan Mustika Land di Cikarang, Cove GP Plaza dengan Gapura Prima Group di Palmerah, dan satu properti baru di kawasan Gading Serpong dengan JHL Group yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.

Sementara untuk pasar Bali, Cove akan tetap menaruh fokus besar pada penyediaan akomodasi co-living jangka pendek yang ditujukan untuk para wisatawan. Pada tahun 2024, jumlah wisatawan mancanegara di Bali telah melampaui angka sebelum pandemi ( Badan Pusat Statistik 2025), menunjukkan pemulihan sektor pariwisata yang kuat.

Selaras dengan tren tersebut, di tahun yang sama Cove mencatat pertumbuhan jumlah kamar di Bali hingga dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Berbeda dengan kota lain yang lebih berfokus pada hunian bulanan, properti Cove di Bali hadir tidak hanya dalam bentuk co-living eksklusif, namun juga hotel, villa, dan bungalow untuk mengakomodir permintaan kamar harian di pasar yang didominasi wisatawan.