Marketing.co.id – Berita Marketing | Pejabat dari Internal Transformation Office Kemenkes RI mengunjungi smart factory Daewoong di Osong dan kantor pusat Daewoong di Seoul pada tanggal 24 dan 27 September 2024 untuk mempelajari Program Unggulan SDM yang berfokus pada pertumbuhan serta berinteraksi dengan talenta muda Indonesia yang bekerja di Daewoong.
Kunjungan tersebut dihadiri oleh Hendrastuti Pertiwi, Direktur Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Dwi Meilani, Direktur Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara, dr. Indri Yogyaswari, Direktur Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan, Afifa Farha, Pemimpin Tim Budaya Kerja di Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan, Anik Sri Handayani, Kepala Tim Kinerja Pegawai, dan Ns. Ella Andalusia, Kepala Tim Implementasi Universitas Korporat (Klasik).
Pada kesempatan tersebut Daewoong memaparkan komitmen jangka panjangnya terhadap pengembangan industri farmasi dan bioteknologi di Indonesia sejak tahun 2005. Sementara delegasi Indonesia mempelajari Program Unggulan SDM Daewoong, yang memprioritaskan “pertumbuhan” karyawan, dan berkesempatan berdiskusi dengan 15 karyawan muda terbaik asal Indonesia di berbagai bidang, termasuk klinis, riset, pengembangan, pemasaran, dan produksi, serta mendengarkan kisah pertumbuhan mereka.
Minjung Rhee, Head of HR Department Daewoong, menyatakan, “Daewoong berusaha untuk menjadi tempat kerja terbaik bagi karyawan yang memiliki keinginan untuk tumbuh dan kemauan untuk bekerja. Kami menjalankan sistem seperti magang, umpan balik pengembangan bulanan, CDP (Career Development Program), dan Program Unggulan SDM untuk mendukung hal ini.”
Baca juga: Tiongkok Jadi Sumber Utama Inovasi Industri Farmasi Global
Perwakilan Kemenkes menunjukkan ketertarikan khusus pada “CDP” yang memberikan karyawan kesempatan untuk mengembangkan karier mereka secara mandiri. CDP adalah program SDM Daewoong yang memungkinkan karyawan untuk memperluas kemampuan mereka di divisi lain guna membangun keahlian baru. Di Daewoong, karyawan yang telah memperoleh pengalaman yang cukup dalam suatu divisi dapat secara mandiri memilih untuk pindah ke divisi lain guna meningkatkan karier dan keahliannya.
Minjung Rhee, Head of HR Department Daewoong, menambahkan, “Sistem CDP terbuka untuk semua karyawan yang mencapai tingkat kinerja tertentu, memberikan kesempatan yang sama bagi mereka untuk memperluas kemampuan kerjanya. Sistem ini berfungsi sebagai platform untuk pembelajaran dan komunikasi.”
Daewoong juga menjadi pelopor dalam mengadopsi Sistem Gaji Berbasis Pekerjaan di antara perusahaan-perusahaan Korea. Sistem Gaji Berbasis Pekerjaan Daewoong mengevaluasi karyawan hanya berdasarkan kemampuan dan kinerja mereka, tanpa memandang usia, masa kerja, jenis kelamin, atau kebangsaan, serta memberikan posisi dan kompensasi yang sesuai berdasarkan faktor-faktor tersebut.
Berbeda dengan sistem gaji berbasis senioritas, di mana upah meningkat seiring dengan masa kerja, sistem Daewoong memberikan posisi berdasarkan kekuatan individu, memungkinkan mereka untuk berkembang melalui posisi yang sesuai dengan kemampuannya.
Deskhilandi Nugroho, seorang Dokter di Pusat Pengembangan Klinis Daewoong, berbagi dengan pejabat Kementerian Kesehatan, “Saya bekerja selama empat tahun di puskesmas dan klinik internasional di Indonesia sebelum bergabung dengan Daewoong, mencari tempat bekerja di mana saya bisa berkembang lebih jauh. Sekarang saya mengelola uji klinis di sini, dan tujuan saya adalah membantu memajukan industri uji klinis Indonesia serta berkontribusi secara signifikan pada pengembangan layanan kesehatan.”
Baca juga: 69 Tahun Kontribusi Phapros pada Pembangunan Sektor Farmasi Indonesia
Saat ini, ada 120 talenta muda Indonesia yang bekerja di Daewoong. Mereka bergabung melalui program magang Daewoong, di mana mereka menangani pekerjaan yang bernilai dan mendalami berbagai peran, untuk berkembang menjadi profesional.
Daewoong mengoperasikan sistem “umpan balik (feedback) pengembangan bulanan” di mana para kepala tim mengadakan sesi diskusi satu lawan satu dengan karyawan setiap bulan. Para kepala tim memberikan umpan balik terperinci tentang kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan untuk mendukung pertumbuhan anggota tim mereka, secara berkelanjutan membimbing mereka agar pertumbuhan selaras dengan kinerja dan target. Karyawan Indonesia juga menerima umpan balik pengembangan bulanan yang sama dan berkembang melalui sistem ini.
Dwi Meilani, Direktur Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara, menyatakan, “Sangat menarik mengetahui bahwa lebih dari 120 talenta terbaik Indonesia bekerja di Daewoong. Kunjungan hari ini membantu kami memahami mengapa talenta muda kita bersemangat untuk bekerja di Daewoong.” Dia melanjutkan, “Kami akan mempelajari sistem rinci Daewoong yang mendukung keterlibatan karyawan dalam pekerjaan mereka dan sistem umpan balik pengembangan bulanan yang mendorong pertumbuhan, untuk melihat bagaimana hal ini dapat berkontribusi pada pengembangan kapasitas bagi pegawai Kementerian Kesehatan.”