Jangan Latah! Ini Strategi Jitu Memanfaatkan Teknologi Digital

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

transformasi klinik , klinik pintar strategi bisnis searce

Jangan Latah! Ini Strategi Jitu Memanfaatkan Teknologi Digital

Marketing.co.id – Berita Marketing | Di era digital ini, apakah masih ada perusahaan yang masih terjebak dalam penggunaan sistem manual berbasis kertas? Kultur “paper-based” ini tidak hanya membatasi efisiensi operasional, namun juga menimbulkan berbagai konsekuensi negatif seperti biaya operasional yang tinggi, inefisiensi dan risiko kehilangan data.

Perusahaan yang terus bergantung pada sistem manual ini akan tertinggal dalam memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasionalnya. Riset Litbang Kompas dan Mekari berjudul “Penggunaan Teknologi Digital dalam Pengembangan Bisnis” menunjukkan bahwa software berbasis awan telah membawa dampak positif bagi operasional bisnis, yang kemudian akan menjadi basis pertumbuhan berkelanjutan di jangka panjang.

Menurut riset tersebut, 65% dari perusahaan ukuran menengah dan besar di Indonesia sudah sadar atau aware bahwa transformasi digital meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis. Bahkan, 73% perusahaan yang belum memanfaatkan software berbasis awan berencana mengadopsinya di dalam 2 tahun ke depan.

CEO Mekari Suwandi Soh mengatakan, saat ini sudah banyak perusahaan yang mengadopsi teknologi. Hanya saja, teknologi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. “Tantangannya adalah talent. Oleh karena itu, ini perlu diedukasi bersama-sama, baik provider, pemerintah maupun pelaku usaha,” katanya kepada Marketingcoid saat Press Conference Mekari Conference 2024 beberapa waktu lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Suwandi Soh membeberkan strategi jitu memanfaatkan teknologi digital:

Jangan FOMO

Menurut Suwandi Soh, sebelum memanfaatkan teknologi digital, terlebih dahulu kita harus tahu apa point yang ingin dicapai. “Jangan FOMO. Banyak juga perusahaan yang memanfaatkan teknologi digital karena ikut-ikutan. Setiap industri itu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Jadi, sebelum memutuskan untuk menggunakan teknologi, kita perlu tahu urgensinya dimana. Dengan begitu, kita menjadi tahu teknologi apa yang akan dipakai,” katanya.

Siapkan Sumber Daya Manusia

Sebelum menggunakan teknologi, persiapkan dulu sumber daya manusianya. Dengan begitu kita nantinya bisa memaksimalkan teknologi yang digunakan untuk pertumbuhan bisnis. Mekari sendiri memiliki program upskilling talenta, Mekari University.

“Kami juga banyak memasukan kurikulum kami ke universitas-universitas di indonsesia. Itu adalah salah satu cara kami meningkatkan literasi digital adaption,” katanya.

Kolaborasi

Lebih lanjut, Suwandi Soh mengatakan, Mekari adalah salah satu perusahaan yang sudah melakukannya. Di sini, pemerintah juga harus mengembangkan kolaborasi-kolaborasi yang lain kepada mereka yang expert dalam transformasi digital. Menurutnya, kolaborasi ini harus dilakukan pada level nasional dan daerah. Sebab, daerah juga penting sekali untuk di upskilling.

Selain itu, antara dunia industri dan pendidikan juga harus nyambung. Jangan sampai di dunia pendidikan belajarnya apa, sementara industri bergeraknya ke mana. Jadi, apa yang dipelajari tidak relevan dengan kebutuhan industri. Hal ini akan membuat gap menjadi lebih besar. “Dunia pendidikan dan industri harus nyambung. Sehingga, ketika mereka sudah menyelesaikan pendidikannya mereka sudah tahu mau ke mana. Dan, ini menjadi kebutuhan, perusahaan membutuhkan digital talent yang baik,” katanya.

Terkait adopsi AI yang lagi tren, Suwandi Soh menyarankan perusahaan yang tertarik mengadopsi AI harus terlebih dahulu meninjau area-area bisnis mana saja yang menjadi prioritas bagi penggunaan AI untuk pertama kalinya. Kemudian, menyiapkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengoperasikan teknologi berbasis AI tersebut.

“Terakhir, bisnis yang ingin mengimplementasikan AI dengan lancar bisa bermitra dengan penyedia teknologi yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam membantu bisnis melakukan transformasi digital bagi keberlanjutan bisnis,” tutupnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here