Marketing.co.id – Berita Digital | Eratani, startup ekosistem agritech Indonesia mengumumkan tambahan putaran pendanaan awal (seed round) sebesar Rp30 miliar (US$2 juta), meningkatkan total pendanaan awal menjadi Rp90 miliar (US$5,8 juta). Putaran ini dipimpin oleh SBI Ven Capital melalui dana bersama dengan Kyobo Securities dan NTUitive. Putaran ini juga diikuti oleh Genting Ventures, Orvel Ventures, dan Ascend Angels.
Andrew Soeherman, CEO Eratani menjelaskan, pada akhir 2022, Eratani telah berhasil mengumpulkan Rp60 miliar (US$3,8 juta) dari TNB Aura, AgFunder, B.I.G Ventures, dan Trihill Capital. Secara keseluruhan, pendanaan awal ini mengindikasikan optimisme investor terhadap industri agritech di Indonesia dan kemampuan Eratani untuk merealisasikan potensi sektor ini dan menciptakan dampak sosial bagi petani.
“Eratani berdiri atas keyakinan bahwa teknologi dapat mengubah industri pertanian dan menciptakan dampak sosial yang signifikan. Investasi ini merupakan validasi terhadap model bisnis kami dan juga mencerminkan keyakinan kami terhadap potensi agritech di Indonesia. Eratani berkomitmen untuk terus memberdayakan petani, meningkatkan efisiensi, dan mendorong keberlanjutan bisnis dalam sektor pertanian,” papar dia.
Sejak didirikan pada 2021, dia melanjutkan, Eratani telah mendorong integrasi teknologi dalam operasi budidaya pertanian, terutama komoditas padi. Solusi komprehensif Eratani sendiri terdiri dari pendanaan petani, manajemen rantai pasok, distribusi komoditas, dan pendampingan dan bantuan pertanian. Saat ini Eratani telah mendukung lebih dari 20.000 jaringan petani padi di lima provinsi Indonesia, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, dan Sulawesi Selatan.
Sektor pertanian Indonesia, yang berkontribusi sekitar 13% terhadap PDB dan menyerap hampir 29% tenaga kerjanya, menghadapi ketidakefisienan yang signifikan. Keterbatasan logistik dan banyaknya tengkulak mengakibatkan biaya operasional tinggi dan margin keuntungan yang menurun bagi petani, terutama pada komoditas padi yang melibatkan sekitar 17 juta rumah tangga.
“Karena itu, solusi inovatif Eratani bertujuan untuk menyederhanakan, meningkatkan efisiensi dan keadilan bagi petani sehingga petani bisa petani mendapatkan manfaat langsung dari kerja mereka,” imbuh dia.
Ryosuke Hayashi, Chief Executive Officer SBI Ven Capital menambahkan, bahwa agritech memiliki potensi sangat besar di Indonesia dan Eratani memiliki solusi yang tepat untuk menggali potensi tersebut. Pendekatan Eratani yang holistik dan inovatif tidak hanya meningkatkan efisiensi proses pertanian, tapi memberikan dampak sosial positif bagi para petani.
“Kami memiliki keyakinan penuh terhadap kemampuan Eratani dalam mendorong pertumbuhan dan transformasi sektor pertanian. Selain itu, investasi ini menandakan pandangan optimis terhadap industri agritech Indonesia dan memperkuat posisi Eratani sebagai pemain kunci dalam industri ini,” tegas dia.