Tuesday, October 28, 2025
Home Blog

ISACA Dorong Penguatan Tata Kelola dan Keamanan Siber Melalui GRACS 2025

0
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id-Berita Digital & Techno | Trust and governance merupakan fondasi untuk menciptakan ekosistem digital yang aman. Namun trust and governance masih menjadi tantangan besar yang dihadapi oleh dunia industri di Indonesia, sehingga diperlukan kompetensi yang mumpuni untuk di kedua bidang tersebut.

“Kita menyiapkan kompetensi yang sesuai untuk mengawal bidang-bidang tersebut dan juga kerangka tata kelola yaitu AI Governance yang bisa membantu industri, akademisi, dan juga para praktisi khususnya di bidang GRC (Governance, Risk, and Compliance) dalam mempersiapkan pengendalian yang lebih baik di depannya,” ujar Ketua Umum (Presiden) ISACA Indonesia Chapter, Harun Al Rasyid, di Jakarta, Selasa (28/10/25).

GRACS, keamanan siber
(Governance Risk Management, Assurance & Cyber Security Summit/GRACS) juga mendorong pelaku industri agar mengadopsi tata kelola dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association) secara utuh serta mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dengan berbagai program sertifikasi yang dimiliki oleh ISACA. Foto: Ist.

Harun yang ditemui saat acara Konferensi Nasional Tahunan tentang Tata Kelola Teknologi Informasi, Manajemen Risiko, Jaminan, dan Keamanan Siber (Governance Risk Management, Assurance & Cyber Security Summit/GRACS) juga mendorong pelaku industri agar mengadopsi tata kelola dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association) secara utuh serta mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dengan berbagai program sertifikasi yang dimiliki oleh ISACA.

ISACA merupakan asosiasi global untuk para profesional di bidang tata kelola teknologi informasi. Asosiasi ini bersifat nirlaba dan independen dan dikelola oleh relawan yang merupakan anggota ISACA. ISACA Indonesia Chapter resmi terbentuk pada tahun 1991.

GRACS merupakan Konferensi Privasi dan Keamanan Siber Terbesar di Indonesia pada tahun 2025. Konferensi ini menyatukan para pemimpin industri, praktisi, regulator, dan akademisi untuk membangun fondasi ekosistem digital yang aman dan terpercaya. Acara ini juga dirancang untuk menjawab tantangan digital yang kian kompleks, terutama dengan pesatnya perkembangan teknologi seperti Kecerdasan Buatan (AI).

“Kita membahas isu-isu terkini dan isu-isu teknis terkait bidang tata kelola, manajemen risiko, cybersecurity, privacy, dan sebagainya. Jadi memang ini kontribusi kita yang akan terus berkelanjutan karena memang tantangan ini juga terus bertumbuh, sehingga ISACA juga perlu menjaga konsistensi dalam berbagi, berbagi knowledge, berbagi ilmu dan juga menyebarluaskan prinsip tata kelola yang baik,” tuturnya.

Tantangan seperti penggunaan AI yang memiliki dampak positif dan negatif menuntut kesiapan semua pihak. Menurutnya, industri IT di Indonesia harus belajar dan berkolaborasi, didukung oleh kebijakan yang matang dari regulator, panduan operasional, serta penyiapan SDM yang berkelanjutan dari akademisi.
GRACS IPSS 2025 juga menyajikan wawasan komprehensif tentang tata kelola TI, manajemen risiko, jaminan, keamanan siber, dan privasi data.

Salah satu fokus utama adalah penerapan kerangka tata kelola seperti COBIT dan AI Governance, yang dipromosikan oleh ISACA secara global. Kerangka ini telah diadopsi secara internasional, termasuk di Indonesia, bahkan menjadi alat ukur kematangan operasional untuk perusahaan BUMN.

“Kami mendorong industri untuk mengadopsi kerangka kerja manajemen dari ISACA secara lengkap dan menyiapkan SDM yang kompeten melalui berbagai program sertifikasi,”tambah Harun.

Dalam konferensi tersebut juga dibahas mengenai Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (PDP). Seperti kita ketahui isu PDP banyak menyita perhatian publik karena banyaknya data masyarakat yang dikumpulkan secara digital, sehingga muncul kekhawatiran terhadap keamanan data-data tersebut.

Ditemui secara terpisah Direktur Bisnis Assurance SGS, Waras Putri Adrianti mengatakan, PDP merupakan isu penting dan krusial di tingkat global bukan hanya Indonesia. Waras menilai perusahaan-perusahaan di Indonesia sudah cukup bagus dalam melindungi data-data konsumennya.

“Untuk saat ini sudah cukup baik, tapi pasti bisa lebih ditingkatkan. Mengenai undang-undang PDP kita harus memastikan bagaimana penerapannya, bagaimana penerapannya di lapangan, bagaimana pengawasannya,” tutur Waras.

DBS Foundation & Dicoding Siap Cetak 70.000 Talenta Digital Indonesia

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Digital | Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation bersama Dicoding Indonesia kembali meluncurkan program Coding Camp 2026 powered by DBS Foundation. Memasuki tahun keempat, program ini hadir sebagai respons atas kebutuhan mendesak Indonesia akan talenta digital berkualitas, dengan target ambisius mencetak 70.000 peserta muda dari seluruh Indonesia.

Indonesia diperkirakan masih membutuhkan setidaknya 23 juta tenaga kerja digital hingga 2045. Hal ini sejalan dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi digital nasional yang diproyeksikan mencapai US$600 miliar pada 2030, dan tingginya permintaan akan keahlian di bidang Artificial Intelligence (AI) dan analisis data.

Program intensif ini bertujuan melahirkan lulusan andal yang siap berkarier di perusahaan teknologi dan startup. Peserta dapat memilih tiga pilihan kelas yang paling dibutuhkan industri saat ini: Artificial Intelligence (AI), Data Science, dan Full Stack Web Development.

Untuk memperluas jangkauan dan dampak positif, Coding Camp 2026 berkolaborasi dengan 10 universitas terkemuka di Indonesia, termasuk Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Kolaborasi ini menjadikan universitas sebagai penghubung penting untuk menjangkau lebih banyak mahasiswa, meskipun program ini tetap terbuka bagi seluruh mahasiswa pendidikan tinggi dan pelajar vokasi di Indonesia.

Kurikulum program ini diperbarui mengikuti perkembangan industri, berfokus pada project-based learning selama 900 jam atau setara satu semester. Selain penguatan tech skills di bidang AI, Data Science, dan Web Development, peserta juga akan dibekali pelatihan Bahasa Inggris dan literasi keuangan untuk memperkuat kesiapan kerja.

“Kami percaya bahwa inklusi digital merupakan salah satu kunci dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperluas peluang ekonomi bagi semua kalangan. Melalui Coding Camp powered by DBS Foundation, kami ingin membuka akses pembelajaran digital yang lebih merata,” ujar Head of Group Strategic Marketing and Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika. Inisiatif ini selaras dengan pilar keberlanjutan DBS, Impact Beyond Banking.

CEO Dicoding, Narenda Wicaksono, menambahkan, bahwa peserta ditantang untuk menyelesaikan permasalahan sosial masyarakat melalui proyek akhir. Hingga saat ini, program tersebut telah melahirkan lebih dari 400 karya digital yang berdampak positif.

Sejak diluncurkan pada 2023, Coding Camp powered by DBS Foundation telah memberikan manfaat kepada lebih dari 177.000 peserta, termasuk 45.609 perempuan dan 1.178 penyandang disabilitas. Hal ini menunjukkan komitmen DBS Foundation dalam mendorong inklusi dan menyediakan kebutuhan dasar, yang didukung oleh pendanaan global DBS Bank Ltd hingga SGD 1 miliar selama 10 tahun ke depan.

Direktur Jenderal PKPLK Kemendikdasmen RI, Tatang Muttaqin, turut mengapresiasi program ini, menyebutnya sangat bermanfaat dalam meningkatkan kemampuan digital siswa SMK dan sesuai dengan prioritas pembelajaran AI dan coding saat ini.

Pendaftaran program Coding Camp 2026 powered by DBS Foundation sendiri dibuka mulai 21 Oktober 2025 hingga 15 Januari 2026 bagi mahasiswa pendidikan tinggi, pelajar vokasi, perempuan, dan penyandang disabilitas.

5 Cara Membangun Reputasi Positif di Mata Karyawan

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

reputasi perusahaan brandHindari Perusahaan Anda Menjadi ‘Perusahaan Terburuk’ dengan 5 Cara Membangun Reputasi Perusahaan Positif di Mata Karyawan

Marketing.co.id – Berita UMKM | Dalam dunia kerja modern yang semakin transparan, reputasi perusahaan bukan lagi hanya diukur dari besarnya pendapatan atau banyaknya cabang, tetapi juga dari bagaimana perusahaan memperlakukan karyawannya. Meski Indonesia belum memiliki daftar resmi “perusahaan terburuk”, opini karyawan yang tersebar di media sosial dan situs ulasan kerja dapat membentuk persepsi publik yang sangat berpengaruh terhadap citra perusahaan.

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menjaga reputasi dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, adil, dan suportif. Jika tidak, bukan hanya karyawan yang berpotensi pergi, tetapi calon talenta terbaik juga bisa enggan melamar.

Berikut lima langkah yang dapat dilakukan agar perusahaan Anda terhindar dari label negatif dan memiliki reputasi positif di mata karyawan dan publik.

1. Bangun Rasa Kebersamaan di Tempat Kerja

Sebesar apa pun perusahaan Anda, rasa kebersamaan tetap menjadi kunci utama. Banyak konglomerat besar justru kehilangan kedekatan antarpegawai karena struktur organisasi yang terlalu kaku.

Padahal, kegiatan sederhana seperti gathering, pelatihan bersama, atau acara sosial dapat mempererat hubungan dan menumbuhkan rasa memiliki. Ketika karyawan merasa dihargai dan diterima, loyalitas mereka terhadap perusahaan pun meningkat secara alami.

2. Terapkan Kepemimpinan yang Efektif

Menurut ulasan di situs seperti Glassdoor.com, banyak karyawan di berbagai negara mengeluhkan lemahnya gaya kepemimpinan dan praktik manajemen mikro. Seorang pemimpin yang baik harus mampu mengarahkan tim dengan visi yang jelas, menjadi teladan, dan membangun moral kerja positif.

Ingat, budaya kerja biasanya tercermin dari perilaku atasan. Pemimpin yang produktif dan inspiratif akan menulari timnya dengan semangat dan etos kerja yang sama.

3. Tetapkan Tujuan yang Realistis dan Terukur

Target besar memang penting, tetapi harus disesuaikan dengan kemampuan dan sumber daya tim. Menetapkan tujuan yang tidak realistis hanya akan menciptakan tekanan, frustrasi, dan menurunkan semangat kerja.

Manajer yang memahami potensi serta keterbatasan anggotanya dapat menyusun strategi yang lebih efektif. Dengan begitu, produktivitas meningkat tanpa mengorbankan kesejahteraan karyawan.

4. Pertahankan Identitas dan Nilai Perusahaan

Di tengah cepatnya perubahan teknologi dan tren industri, perusahaan harus tetap memiliki arah dan identitas yang jelas. Visi dan misi yang konsisten membantu karyawan memahami tujuan besar perusahaan serta menumbuhkan rasa bangga menjadi bagian darinya. Karyawan yang merasa identitas perusahaan kuat cenderung lebih loyal dan berkomitmen untuk tumbuh bersama perusahaan.

5. Jaga Keseimbangan antara Karier dan Kehidupan Pribadi

Keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi (work-life balance) kini menjadi faktor penting bagi karyawan modern. Perusahaan yang menghargai waktu istirahat, fleksibilitas kerja, dan kesejahteraan mental karyawan akan mendapatkan tim yang lebih bahagia, fokus, dan produktif.

Mendukung kesehatan fisik dan mental karyawan bukan sekadar bentuk kepedulian, tetapi juga strategi bisnis yang cerdas untuk meningkatkan performa jangka panjang.

Reputasi perusahaan tidak dibangun dari kampanye PR yang megah, melainkan dari bagaimana karyawan merasa diperlakukan setiap hari. Jika Anda ingin perusahaan dipandang positif oleh publik dan menarik bagi calon karyawan, mulailah dari membangun budaya kerja yang sehat dan manusiawi.

Dengan lingkungan kerja yang mendukung, kepemimpinan yang efektif, serta visi perusahaan yang jelas, Anda tidak hanya akan terhindar dari label “perusahaan buruk”, tetapi juga menciptakan tempat kerja yang dicintai banyak orang. (PRNewsOnlinecom)

Sambut Hari Inovasi Indonesia 2025, BRIN Gelar Webinar “Masa Depan Inovasi Indonesia: Dari Ide ke Dampak Nyata”

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Sambut Hari Inovasi Indonesia 2025, BRIN Gelar Webinar “Masa Depan Inovasi Indonesia: Dari Ide ke Dampak Nyata”Sambut Hari Inovasi Indonesia 2025, BRIN Gelar Webinar “Masa Depan Inovasi Indonesia: Dari Ide ke Dampak Nyata”

Marketing.co.id – Berita Marketing | Dalam rangka menyambut Hari Inovasi Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), serta Dewan Pertimbangan Tinggi (DPT) menggelar webinar bertajuk “Masa Depan Inovasi Indonesia: Dari Ide ke Dampak Nyata”.

Mengusung tema “Masa Depan Inovasi Indonesia: Dari Ide ke Dampak Nyata”, webinar ini akan berlangsung pada Kamis, 30 Oktober 2025, pukul 10.00–12.30 WIB, dan dapat diikuti secara daring melalui tautan https://s.brin.go.id/m/HariInovasiIndonesia atau Live di YouTube BRIN Indonesia.

Melalui tema ini, BRIN ingin menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri untuk menciptakan inovasi yang tidak berhenti pada ide, melainkan berdampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian nasional.

Webinar akan dibuka oleh dua tokoh penting di bidang riset dan pendidikan, yaitu Prof. Ir. Brian Yullarto, S.T., M.Eng., Ph.D., Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, serta Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional. Keduanya akan menyampaikan pandangan tentang arah kebijakan riset dan inovasi Indonesia, serta bagaimana ekosistem inovasi nasional dapat menjadi motor penggerak daya saing bangsa.

Selain itu, Handi Irawan D., MBA., M.Com., CEO Frontier sekaligus Ketua Komisi Risbang DPT, akan memberikan opening remark, menyoroti pentingnya mindset kolaboratif dan dukungan lintas sektor dalam mengakselerasi inovasi.

Webinar ini juga menghadirkan para pembicara dari berbagai bidang untuk berbagi pengalaman dan pandangan mengenai peran inovasi dalam menghadapi tantangan masa depan, yaitu Dirjen Risbang Kemendikti Saintek Dr. Fauzan Adziman, S.T., M.Eng., Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Prof. Dr. Eng. Agus Haryono, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Irawati Setiady, CEO Paragon Corp & Anggota DPT Salman Subakat, S.T., dan Direktur IT Digital Telkom Indonesia Dr. Faizal Rochmad Djoemadi, M.Sc. Diskusi akan dimoderatori oleh Uuf Brajawidagda, M.T., Ph.D., Anggota DPT.

Melalui forum ini, BRIN menekankan bahwa masa depan inovasi Indonesia bergantung pada kemampuan semua pihak untuk berinovasi secara berkelanjutan dan menerapkan hasil riset ke dalam kehidupan nyata. Webinar ini juga menjadi momentum penting untuk menumbuhkan budaya riset dan inovasi di masyarakat, sekaligus mengapresiasi kontribusi para peneliti, akademisi, dan pelaku industri yang terus mendorong kemajuan bangsa melalui ide-ide kreatif dan kolaboratif.

Quadra Buka di Bali Gabungkan Desain dan Budaya

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Property | Quadra membuka galeri flagship terbarunya di Kuta, Bali, menandai langkah strategis memperkuat posisi sebagai pelopor sintered stone di Indonesia.

Sebagai galeri terbesar dan terlengkap dengan luas 1.500 m², Quadra Gallery Signature dirancang menjadi ruang interaktif yang menghubungkan arsitektur, desain, dan teknologi material.
Finishing Grit Matter perkuat inovasi Sintered Stone dari Quadra Gallery signature. Foto: Ist.
“Peresmian Quadra Gallery Signature di Bali adalah tonggak penting yang menandai sewindu perjalanan kami di industri ini,” ujar Willie Low, Chief Operating Officer Quadra.
Bangunan hasil kolaborasi dengan 2M Design Lab ini menonjolkan gaya kontemporer berpadu budaya Bali, menciptakan ruang inspiratif yang merepresentasikan keindahan alam serta nilai estetika desain modern.
Galeri Terdiri dari Lima Area
Galeri dibagi dalam lima area utama mulai dari fasad hingga ruang villa percontohan, memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk melihat langsung aplikasi material di berbagai ruang hidup. Selain menghadirkan teknologi Invisible Cooker dari Hafele dan sanitary ware Roca, area dapur dan kamar mandi dirancang menyerupai hotel bintang enam.
Produk terbaru berupa varian stone dengan ketebalan 6mm memberi fleksibilitas tinggi untuk berbagai aplikasi seperti meja, pintu kabinet, hingga lantai. Sementara finishing Grit Matte hadir dengan keunggulan anti-slip R Rating 12 namun tetap lembut saat disentuh, ideal untuk area dapur dan kamar mandi.
Galeri seluas 1.500 m² ini dibagi menjadi beberapa ruang tematik yang memperkaya pengalaman desain pengunjung. Implementation Area menampilkan beragam aplikasi material Quadra dalam ruangan rumah modern.
Representative of a Villa memperlihatkan integrasi desain tropis dengan penggunaan sintered stone pada area outdoor seperti kolam renang. Sedangkan Quadra Architect Studio menjadi tempat interaktif bagi arsitek dan desainer untuk mengeksplorasi ide kreatif bersama klien. Konsep ini memperlihatkan bagaimana material inovatif diterjemahkan ke dalam gaya hidup yang fungsional dan estetis.
Selain inovasi material, Quadra juga memperkenalkan koleksi “Dewata 2.0” hasil kolaborasi dengan 2M Design Lab. Koleksi ini terinspirasi dari kekayaan alam Bali seperti pesisir Amed, sawah Jatiluwih, hingga pasir hitam Canggu menegaskan perpaduan antara identitas lokal dan desain global.
Dengan pembukaan galeri ini, Quadra memperkuat peran Indonesia dalam industri arsitektur modern yang menekankan keberlanjutan dan kreativitas lintas budaya.

Hotel di Indonesia Masih Lambat Menyesuaikan Harga dan Permintaan Pasar

0
[Reading Time Estimation: 3 minutes]

 

Riset SiteMinder 2025 mengungkap 47% hotelier di Indonesia kehilangan peluang pendapatan tiap minggu akibat kurang responsif terhadap perubahan pasar. Pelajari bagaimana teknologi AI seperti Dynamic Revenue Plus membantu hotel meningkatkan kecepatan dan keuntungan.
International guest is coming to the accommodation – hotel, hostel or guesthouse, and after successful check in, going with reception lady to the room.

Studi SiteMinder Ungkap Hotel di Indonesia Masih Lambat Menyesuaikan Harga dan Permintaan Pasar

Marketing.co.id – Berita Digital | Hampir setengah hotelier di Indonesia (47%) mengaku kehilangan peluang pendapatan setidaknya sekali setiap minggu karena kurang cepat merespons perubahan pasar. Fakta ini terungkap dalam riset terbaru SiteMinder yang menyoroti urgensi transformasi digital dalam industri perhotelan nasional.

Survei yang dilakukan pada Agustus 2025 terhadap 700 hotelier di berbaai negara—termasuk 59 dari Indonesia—menunjukkan bahwa 92% responden di Tanah Air menganggap kecepatan merespons pasar (speed-to-market) semakin penting dalam satu tahun terakhir. Namun, hanya sebagian kecil hotel yang mampu bergerak cepat. Sebanyak 46% hotelier Indonesia masih memperbarui tarif kamar sebulan sekali atau lebih jarang, sementara 42% lainnya baru menyesuaikan harga seminggu sekali, padahal kondisi pasar dapat berubah berkali-kali dalam sehari.

Peluang Hilang di Tengah Lonjakan Permintaan

Temuan ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara potensi pasar dan kemampuan operasional hotel dalam menyesuaikan strategi harga. Padahal, momentum ekonomi dari berbagai event nasional dan internasional tengah membuka peluang besar.

SiteMinder mencatat, selama ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia di Mandalika, Lombok, dan Bali Selatan pada Oktober 2025, tarif kamar rata-rata naik hingga 19% year-on-year, dengan harga harian rata-rata mencapai Rp3,01 juta dan total pemesanan meningkat hampir 10%. “Hotel yang mampu bereaksi cepat terhadap lonjakan permintaan event semacam ini jelas lebih diuntungkan,” tulis laporan SiteMinder.

Ketergantungan pada Proses Manual

Sebagian besar hotel di Indonesia masih mengandalkan sistem manual yang membuat pengambilan keputusan lambat dan tidak akurat. Dalam banyak kasus, perubahan harga atau inventori masih dilakukan secara manual melalui lembar kerja atau input individual di kanal distribusi yang memakan waktu dan meningkatkan risiko kehilangan peluang pendapatan.

“Banyak hotel di Indonesia belum memiliki tim khusus manajemen pendapatan, sementara dinamika pasar semakin kompleks—mulai dari event olahraga besar hingga perubahan cepat dalam pola perjalanan wisatawan,” jelas Bradley Haines, Market Vice President untuk Asia Pasifik di SiteMinder.

Teknologi Baru untuk Respons Lebih Cepat

Menjawab tantangan tersebut, SiteMinder meluncurkan Dynamic Revenue Plus, solusi manajemen pendapatan berbasis mobile yang dikembangkan bersama IDeaS, perusahaan global di bidang revenue management. Solusi ini memungkinkan hotel mengakses intelijen pasar real-time, serta menyesuaikan harga, inventori, dan strategi distribusi secara langsung melalui rekomendasi berbasis AI.

Platform ini menggabungkan data pergerakan kompetitor, tren permintaan, serta kalender event lokal untuk memberikan rekomendasi harga harian yang bisa langsung diimplementasikan. Pendekatan ini diharapkan dapat membantu hotelier Indonesia beralih dari sistem manual ke model operasional dinamis yang lebih adaptif terhadap perubahan pasar.

“Dynamic Revenue Plus mendorong hotel di Indonesia untuk bertransformasi dari praktik manual menuju sistem mobile-first yang cepat dan berbasis data. Baik hotel butik di Ubud maupun resor di Lombok kini bisa memiliki kecepatan setara dengan pasar,” tambah Haines.

Pasar dengan Adopsi Teknologi Tinggi

Menariknya, minat hotelier Indonesia terhadap teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) ternyata jauh di atas rata-rata global. SiteMinder mencatat, 68% hotelier Indonesia secara aktif mencari solusi berbasis AI, sementara 25% lainnya terbuka terhadap rekomendasi berbasis AI—angka yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata global sebesar 49%.

Dynamic Revenue Plus didukung oleh SiteMinder iQ, mesin AI milik perusahaan yang memproses lebih dari 130 juta reservasi hotel setiap tahun. Dengan memanfaatkan data dalam jumlah besar, platform ini mampu menghasilkan insight yang dapat ditindaklanjuti, membantu hotel mengambil keputusan lebih cerdas di seluruh aspek manajemen pendapatan.

Riset SiteMinder menjadi pengingat bahwa dalam industri perhotelan yang semakin kompetitif, kecepatan kini menjadi kunci utama keberhasilan. Ketika pasar bergerak dalam hitungan jam, ketidakmampuan merespons cepat bukan lagi sekadar kelemahan operasional—tetapi risiko bisnis yang nyata.

Dengan meningkatnya adopsi teknologi dan solusi berbasis AI, masa depan industri perhotelan Indonesia tampak bergeser menuju model yang lebih cerdas, dinamis, dan tanggap pasar. Namun, seperti ditegaskan SiteMinder, transformasi hanya akan terjadi bila para pelaku industri siap melepaskan ketergantungan pada cara lama dan berani melangkah ke era otomatisasi penuh.

Asal Usul Hari Inovasi Indonesia

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]
Asal Usul Hari Inovasi Indonesia
Asal Usul Hari Inovasi Indonesia (Gambar: Freepik.com)

Dari Gagasan Handi Irawan untuk membangkitkan budaya inovasi nasional, inilah asal usul Hari Inovasi Indonesia.

Marketing.co.id – Berita Marketing | Inovasi selalu menjadi pendorong utama kemajuan bangsa. Setiap lompatan besar dalam sejarah lahir dari keberanian untuk berpikir berbeda dan menciptakan sesuatu yang baru. Di Indonesia, semangat berinovasi sesungguhnya hidup di berbagai bidang, namun belum banyak mendapat wadah yang mampu menginspirasi masyarakat luas untuk menjadikannya budaya bersama.

Dari kesadaran inilah lahir Hari Inovasi Indonesia, yang diperingati setiap 1 November. Momentum ini diciptakan bukan sekadar perayaan simbolik, melainkan sebagai gerakan nasional untuk menumbuhkan budaya inovasi di seluruh lapisan masyarakat.

Siapa Penggagas Hari Inovasi Indonesia?

Asal usul Hari Inovasi Indonesia tidak lepas dari sosok Handi Irawan D, seorang pakar pemasaran dan CEO Frontier Group yang telah lama dikenal sebagai penggerak riset dan pengukuran kinerja brand serta inovasi di Indonesia.

Melihat pentingnya inovasi sebagai fondasi daya saing bangsa, Handi Irawan menggagas Hari Inovasi Indonesia sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan terhadap karya serta kreativitas anak bangsa.

Menurutnya, bangsa Indonesia membutuhkan simbol kolektif yang mampu mengingatkan masyarakat bahwa kemajuan tidak hanya ditentukan oleh sumber daya alam, tetapi juga oleh daya cipta dan keberanian untuk berinovasi.

“Inovasi adalah budaya yang harus ditanamkan sejak dini. Tanpa inovasi, kita hanya akan jadi pengikut, bukan pemimpin,” ujar Handi Irawan D.

Makna dan Tujuan Hari Inovasi Indonesia

Peringatan Hari Inovasi Indonesia memiliki makna mendalam bagi masa depan bangsa. Lebih dari sekadar tanggal penting di kalender nasional, 1 November dirancang untuk menjadi momentum refleksi dan aksi.

Tujuan utama peringatan Hari Inovasi Indonesia antara lain menumbuhkan budaya inovasi nasional di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, bisnis, hingga pemerintahan; mendorong kolaborasi lintas sektor agar ide dan teknologi baru bisa diimplementasikan secara luas; menginspirasi generasi muda untuk berani mencipta, bereksperimen, dan melampaui batas; dan memberi identitas nasional bagi karya kreatif Indonesia di kancah global. Dengan semangat ini, Hari Inovasi Indonesia diharapkan menjadi pengingat bahwa setiap individu memiliki peran dalam membawa perubahan, sekecil apa pun langkahnya.

Baca Juga: [Innovation Matrix] Panduan Cerdas Menavigasi Strategi Produk dan Pasar

Sejak pertama kali diperkenalkan, gagasan Hari Inovasi Indonesia berkembang menjadi gerakan inspiratif yang melibatkan berbagai kalangan – mulai dari pelaku industri, akademisi, pemerintah, hingga komunitas kreatif.

Tidak hanya berfokus pada inovasi teknologi, peringatan ini juga mengangkat inovasi sosial, budaya, dan ekonomi lokal. Contohnya, petani yang menggunakan sistem irigasi pintar, pelaku UMKM yang menggabungkan tradisi dengan digital marketing, hingga startup yang menghadirkan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk membantu masyarakat.

Semua bentuk inovasi ini menjadi bukti bahwa inovasi bukan milik segelintir orang, melainkan kekuatan kolektif yang mendorong Indonesia menjadi bangsa yang lebih adaptif dan berdaya saing global.

Baca Juga: Memaknai Ulang Inovasi dalam Perspektif Marketing Modern

Asal usul Hari Inovasi Indonesia berakar dari satu gagasan sederhana: keberanian untuk berubah. Melalui inisiatif Handi Irawan, tanggal 1 November kini menjadi pengingat bahwa masa depan Indonesia bergantung pada seberapa besar bangsa ini mampu memelihara semangat inovasi di setiap bidang kehidupan. Dengan menjadikan inovasi sebagai budaya, Indonesia tidak hanya mampu bersaing di tingkat global, tetapi juga menciptakan solusi yang berdampak nyata bagi masyarakat.

Langkah Pahit Raja Ritel Amerika Memulihkan Kinerja Bisnis

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]
Target Corporation PHK 1.800 Karyawan Demi Pulihkan Kinerja Bisnis
Target Corporation PHK 1.800 Karyawan Demi Pulihkan Kinerja Bisnis Sumber Gambar: programaticaly.com

Marketing.co.id – Berita Internasional | Target Corporation, salah satu raksasa ritel asal Amerika Serikat, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.800 karyawan korporat. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi restrukturisasi perusahaan untuk memfokuskan kembali sumber daya pada pelanggan dan operasional toko yang lebih efisien.

Diumumkan langsung CEO baru Target Corp Michael Fiddelke yang akan resmi menjabat pada Februari 2026, PHK ini akan berdampak pada posisi manajerial dan staf kantor pusat, sementara pekerja toko dan rantai pasokan tidak akan terkena dampak langsung.

Dari total 1.800 posisi yang akan hilang, sekitar 800 adalah posisi kosong yang tidak akan diisi kembali. Karyawan yang terkena dampak akan menerima gaji dan tunjangan hingga awal Januari 2026, serta paket pesangon yang sudah disiapkan perusahaan.

Baca Juga: Strategi Searce di Pasar Cloud Indonesia

Dalam memo internal yang dikutip Reuters, Fiddelke menjelaskan bahwa langkah ini merupakan upaya untuk mengurangi birokrasi dan tumpang tindih dalam struktur organisasi yang selama ini memperlambat pengambilan keputusan dan menghambat inovasi. “Terlalu banyak lapisan memperlambat ide untuk terwujud. Ini langkah berat tapi penting untuk masa depan Target,” tulis Fiddelke.

Keputusan PHK massal ini datang di tengah tantangan besar yang dihadapi oleh pasar ritel global, terutama bagi perusahaan besar seperti Target. Sepanjang tahun ini, harga saham Target telah turun hampir sepertiga, dan penjualan stagnan selama 11 kuartal berturut-turut. Selain penurunan permintaan terhadap produk pakaian dan elektronik, perusahaan juga tertekan oleh tarif impor AS yang memberatkan produk impor.

Baca Juga: Tren Bisnis 2026: Peluang, dan Strategi yang Harus Disiapkan

Selain masalah ekonomi, Target juga sempat menghadapi kritik publik setelah perusahaan terkesan mengendurkan komitmennya terhadap program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI), yang sebelumnya menjadi salah satu nilai inti dari brand Target. Meski demikian, langkah PHK ini dipandang sebagai bagian dari upaya untuk mengembalikan fokus perusahaan kepada apa yang dianggap sebagai fondasi utama keberhasilan ritel modern: efisiensi, inovasi produk, dan pengalaman pelanggan yang lebih baik.

Langkah restrukturisasi Target ini sejalan dengan tren yang juga terlihat pada perusahaan ritel besar lainnya di seluruh dunia. Walmart, Best Buy, dan IKEA misalnya, juga melakukan langkah serupa untuk beradaptasi dengan disrupsi digital dan perubahan perilaku konsumen yang semakin beralih ke belanja online. Mereka  mengintegrasikan AI, analitik data, dan omnichannel experience untuk menjaga relevansi brand.

Fokus Pada Efisiensi dan Pengalaman Pelanggan

Pengamat bisnis memandang langkah ini bukan hanya sebagai upaya penghematan biaya, tetapi juga sebagai strategi transformasi organisasi. Dengan memangkas birokrasi, Target diharapkan dapat mempercepat proses pengambilan keputusan dan lebih cepat beradaptasi dengan perubahan tren pasar serta kebutuhan pelanggan. Inilah yang dipandang sebagai kunci untuk memulihkan daya saing perusahaan yang sempat tergerus oleh tantangan global.

Bagi Target, restrukturisasi ini bukan hanya soal efisiensi finansial, tetapi lebih kepada bagaimana perusahaan dapat kembali menempatkan pelanggan di pusat operasional mereka. Efisiensi dalam pengelolaan sumber daya dan inovasi dalam pengembangan produk adalah dua hal yang dipandang krusial untuk membangun kembali kepercayaan dan daya tarik di pasar ritel yang semakin kompetitif.

Apakah langkah ini akan berhasil memulihkan performa Target? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun yang pasti, perubahan ini menandai babak baru di bawah kepemimpinan Fiddelke yang berambisi membawa Target kembali ke jalur kemenangan.

Liburan Sambil Kulineran, Habiskan Akhir Tahun di Kediri

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Lifestyle | Simpang Lima Gumul, ikon kota dengan bangunan megah mirip Arc de Triomphe Paris, lengkap dengan air mancur menari, taman luas dan area bermain anak yang seru. Lokasi ini hanya salah satu dari beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi di Kota Kediri, Jawa Timur.

kota kediri, kediri, jawa timur, liburan
Simpang Lima Gumul, ikon kota Kediri yang mirip Arc de Triomphe Paris. Foto: Ist.

Menjelang libur akhir tahun, Kota Kediri semakin menarik perhatian wisatawan lokal. Perpaduan antara sejarah, alam, dan kuliner menjadi alasan utama kota ini ramai dikunjungi. Mulai dari ikon kota hingga wisata alam dan budaya serta kuliner khas dengan rasa autentik di setiap destinasi.

Baca juga: Wisata Lokal Jadi Magnet Ekonomi Daerah

Objek Wisata yang Memikat
Tak jauh dari pusat kota, Gua Selomangleng menghadirkan sisi historis Kediri melalui relief kerajaan yang terukir di dinding gua. Bagi pecinta sejarah, tempat ini menjadi pengingat masa kejayaan Kerajaan Kediri. Di dekatnya, Museum Airlangga menyimpan koleksi arkeologi dan etnografi yang memperkaya wawasan budaya.
Sementara itu, Taman Hutan Joyoboyo menjadi destinasi hijau favorit warga. Dengan jalur jogging dan spot foto instagramable, taman ini menawarkan udara segar di tengah hiruk pikuk kota. Bagi yang ingin menikmati pemandangan alami, ada Bukit Gandrung, Air Terjun Dolo, dan Kediri Eco Park yang menyajikan panorama menenangkan.
Pemerintah Kota Kediri juga aktif mendorong sektor pariwisata sebagai bagian dari penguatan ekonomi kreatif dan pemberdayaan UMKM. Kolaborasi dengan pelaku wisata lokal diharapkan mampu meningkatkan daya saing kota ini di pasar domestik, terutama menghadapi momentum libur panjang.
Wisata Kuliner Legendaris
Setelah seharian berkeliling, wisatawan bisa menutup hari dengan mencicipi kuliner khas seperti Pecel Pudakit di Jalan Dhoho atau Tahu Takwa Kediri, yang telah menjadi ikon cita rasa lokal. Kediri kini bukan hanya destinasi wisata sejarah, tetapi juga simbol kota yang berhasil menggabungkan tradisi dan modernitas.
Kediri kini bukan hanya destinasi wisata sejarah, tetapi juga simbol kota yang berhasil menggabungkan tradisi dan modernitas. Bagi pelaku usaha pariwisata momentum libur akhir tahun menjadi peluang meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus memperkuat branding lokal lewat promosi digital.

Hari Inovasi Indonesia 2025: Menumbuhkan Budaya Kreatif dan Daya Saing Bangsa

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]
Hari Inovasi Indonesia 1 November, inovasi nasional, budaya inovasi, Handi Irawan, inovasi Indonesia, Budaya Kreatif, Daya Saing Bangsa, Hari Inovasi Indonesia, inovasi nasional, budaya inovasi, Handi Irawan, inovasi Indonesia
Dari gagasan Handi Irawan, Hari Inovasi Indonesia lahir untuk menumbuhkan budaya kreatif dan kolaboratif demi kemajuan bangsa. (Ilustrasi/Freepik.com)

Hari Inovasi Indonesia adalah ajakan untuk berpikir, berkarya, dan berkolaborasi tanpa batas. Setiap ide, sekecil apa pun, memiliki potensi untuk mengubah dunia.

Marketing.co.id – Berita Marketing | Setiap kemajuan besar dalam sejarah manusia lahir dari inovasi, dari penemuan roda hingga revolusi digital. Inovasi bukan sekadar hasil teknologi mutakhir, tapi juga cerminan keberanian untuk berpikir berbeda dan menciptakan solusi baru bagi kehidupan.

Di Indonesia, semangat inovasi sebenarnya sudah tumbuh di berbagai bidang. Namun hingga kini, belum banyak ruang kolektif yang secara khusus merayakan dan mengapresiasi karya inovatif anak bangsa. Dari kesadaran itu lahirlah Hari Inovasi Indonesia yang diperingati setiap 1 November.

Dari Ide Menuju Gerakan Nasional

Hari Inovasi merupakan gagasan dari Handi Irawan D, pakar pemasaran dan CEO Frontier. Ia melihat pentingnya menghadirkan satu momentum nasional untuk menumbuhkan budaya inovasi dan kolaborasi lintas sektor.

Menurut Handi Irawan, inovasi bukan hanya jargon atau tren sesaat, tetapi identitas dan budaya bangsa yang harus dipupuk terus-menerus. “Kemajuan tidak akan datang dari meniru, tapi dari berani mencipta,” ujarnya.

Baca Juga: Inovasi dalam B2B Marketing, Dari Mana Mulainya?

Hari Inovasi Indonesia hadir untuk mendorong kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan komunitas kreatif; memberi identitas nasional bagi karya inovatif anak bangsa; dan menginspirasi generasi muda agar berani berpikir melampaui batas.

Inovasi di Indonesia tidak selalu identik dengan teknologi canggih. Banyak ide-ide brilian lahir dari kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat. Misalnya, petani yang menggunakan teknologi sederhana untuk meningkatkan hasil panen, UMKM yang memadukan warisan budaya dengan tren modern, atau startup yang menciptakan solusi digital untuk masalah sosial.

Hari Inovasi Indonesia menjadi panggung untuk mengakui keragaman inovasi Nusantara, dari ide kecil di daerah hingga terobosan besar di pusat kota. Setiap langkah kreatif berkontribusi pada perjalanan panjang menuju Indonesia yang lebih maju dan adaptif.

Di era digital, generasi muda Indonesia memegang peran penting dalam membentuk masa depan inovasi. Namun, inovasi tidak mungkin tumbuh tanpa keberanian untuk gagal. Melalui Hari Inovasi Indonesia, Handi Irawan ingin menanamkan nilai penting bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar.

Baca Juga: Matrik Inovasi, Panduan Cerdas Menavigasi Strategi Produk dan Pasar

“Tidak ada inovasi tanpa keberanian untuk mencoba hal baru,” ujarnya. Dengan mindset tersebut, generasi muda diharapkan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi dan penggerak perubahan.

Peringatan Hari Inovasi Indonesia setiap 1 November bukan sekadar seremonial tahunan. Ini adalah pengingat kolektif bahwa kemajuan bangsa bergantung pada keberanian masyarakatnya untuk terus berinovasi.

Di tengah persaingan global, Indonesia membutuhkan lebih banyak inisiatif kreatif dan kolaboratif agar tetap relevan dan berdaya saing. Dengan menjadikan inovasi sebagai budaya, Indonesia dapat menatap masa depan dengan lebih percaya diri.

Kunci Customer Trust di Era Otomatisasi Layanan

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

kepercayaan pelanggan, transparansi AI, loyalitas pelanggan, reputasi bisnis, etika AI, chatbot pelangganKeterbukaan dalam penggunaan AI dapat membantu membangun kepercayaan pelanggan, menjaga loyalitas, dan melindungi reputasi bisnis di era otomatisasi layanan.

Marketing.co.id – Berita Digital | Kepercayaan pelanggan merupakan hal yang sangat penting dalam dunia bisnis yang semakin didorong oleh teknologi seperti sekarang ini. Salah satu tantangannya adalah bagaimana perusahaan menjaga transparansi di tengah meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam layanan pelanggan.

Pelanggan kini tidak hanya menilai kecepatan layanan, tapi juga kejujuran dan empati di baliknya. Itulah mengapa keterbukaan tentang penggunaan AI bukan sekadar etika, tetapi juga strategi bisnis yang menentukan kepercayaan dan loyalitas jangka panjang.

AI Semakin Dekat Tapi Kepercayaan Semakin Rentan

Mulai dari chatbot, voicebot, hingga sistem IVR di call center, AI kini menjadi ujung tombak dalam berbagai interaksi pelanggan. Namun, di balik efisiensi itu muncul risiko baru karena pelanggan tidak selalu tahu mereka sedang berbicara dengan mesin.

Analis industri CX global Jeff Shooster mengingatkan bahwa banyak sistem otomatis gagal memberikan jalan keluar menuju agen manusia. “Dalam situasi genting seperti layanan medis atau finansial, AI bisa sangat yakin pada jawaban yang salah,” ujarnya dikutip dari CXtodaycom. “Dan ketika disadari, sistem hanya berkata ‘Anda benar’ — tanpa rasa empati.”

Kesalahan seperti ini bukan hanya merugikan pengalaman pelanggan, tapi juga mengikis kepercayaan yang sudah lama dibangun.

Pelanggan Masih Ingin Bicara dengan Manusia

Menurut 8×8 Streetview Survey, sebanyak 83% pelanggan di Inggris lebih memilih berbicara dengan manusia dibanding chatbot atau virtual agent. Hanya 4% yang lebih nyaman menggunakan AI.

Namun, survei itu juga menunjukkan bahwa 33% pelanggan bersedia menerima AI jika biaya layanan menjadi lebih murah.

Artinya, pelanggan tidak menolak AI. Mereka hanya ingin tahu kapan dan bagaimana AI digunakan. Di sini, transparansi menjadi faktor kunci dalam menjaga rasa percaya.

Kepercayaan Pelanggan Tak Bisa Diotomatisasi

Shooster menegaskan bahwa reputasi adalah aset utama bisnis, terutama bagi perusahaan kecil dan menengah. “Jangan taruh AI di garis depan untuk pelanggan baru. Setiap interaksi pertama menentukan kesan jangka Panjang,” ungkapnya mengingatkan.

AI bisa menjadi alat pendukung yang hebat untuk dukungan teknis atau pertanyaan sederhana, namun untuk situasi kompleks yang melibatkan emosi dan keputusan penting, manusia tetap tak tergantikan. Kepercayaan pelanggan lahir dari empati, tanggung jawab, dan komunikasi yang jujur — hal-hal yang belum bisa sepenuhnya ditiru AI.

Strategi Membangun Kepercayaan

Dalam transformasi digital, banyak perusahaan terjebak dalam euforia efisiensi. Namun, Shooster menekankan pentingnya tiga langkah sederhana berikut:

  1. Slow down – jangan terburu-buru menerapkan AI tanpa memahami dampaknya terhadap pelanggan.
  2. Disclose – beri tahu pelanggan secara jelas ketika interaksi dilakukan oleh sistem AI.
  3. Design for trust – rancang sistem yang tidak hanya cepat, tetapi juga empatik dan transparan.

“Pertanyaannya sederhana, apakah Anda ingin keuntungan cepat, atau kepercayaan jangka panjang? Karena, reputasi tidak bisa dibeli melainkan dibangun,” kata Shooster.

Dalam era AI dan otomatisasi, kepercayaan pelanggan adalah fondasi utama kesuksesan bisnis. Teknologi boleh membantu, tapi kejujuran tetap menjadi pembeda. Perusahaan yang terbuka soal penggunaan AI bukan hanya menunjukkan integritas, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan yang lebih loyal. Mungkin AI bisa menjawab pertanyaan pelanggan, tapi hanya manusia dan kejujuran yang bisa memenangkan hati mereka.

Duh, Ribuan Video YouTube Ternyata Sebar Malware

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Ribuan Video YouTube Ternyata Sebar Malware, Pakar Ingatkan Pentingnya Cyber HygieneRibuan Video YouTube Ternyata Sebar Malware, Begini Cara Lindungi Diri dari Serangan Siber

Marketing.co.id – Berita Digital | YouTube selama ini dikenal sebagai platform untuk hiburan dan edukasi, mulai dari konten musik, tutorial, hingga video pembelajaran. Namun, tidak semua kanal di platform ini seaman yang terlihat.

Laporan terbaru dari Check Point Research (CPR) menemukan bahwa ribuan video YouTube ternyata digunakan untuk menyebarkan malware dan mencuri data pengguna.

Baca Juga: Hati-Hati, Penjahat Siber Sebar Malware lewat Iklan di Medsos

Dalam keterangannya, CPR mengungkap bahwa sejumlah kanal YouTube telah dikompromikan oleh pelaku kejahatan siber. Kanal-kanal tersebut kemudian diubah menjadi alat untuk menjebak pengikut mereka agar mengunduh file berbahaya melalui tautan yang disematkan di deskripsi video. Menurut CPR, tim mereka berhasil melaporkan dan membantu YouTube menghapus lebih dari 3.000 video berbahaya yang ditemukan di berbagai kanal.

Biasanya, para pelaku mengunggah video dengan topik yang popular seperti tutorial software, tips produktivitas, atau panduan game untuk menarik minat penonton. Di balik tampilan profesional dan jumlah subscriber yang besar, tautan unduhan di kolom deskripsi ternyata mengarah ke file yang mengandung malware.

Baca Juga: Duh, Lalu Lintas Data Terenkripsi Pun Bisa Disusupi Malware

Setelah diunduh, malware tersebut dapat mengambil alih data pribadi pengguna, mencuri kata sandi, atau bahkan mengakses sistem perusahaan jika perangkat digunakan untuk bekerja.

Tips Cyber Hygiene: Cara Aman Menjelajah YouTube

Untuk mencegah menjadi korban kejahatan siber di YouTube, pengguna disarankan untuk selalu menerapkan cyber hygiene atau kebersihan digital berikut:

  1. Jangan mengunduh file dari tautan yang mencurigakan atau tidak berasal dari situs resmi.
  2. Periksa kredibilitas kanal sebelum mengikuti tutorial teknis atau menginstal perangkat lunak.
  3. Gunakan antivirus dan firewall terbaru untuk mendeteksi ancaman secara otomatis.
  4. Selalu perbarui sistem operasi dan browser agar terlindungi dari eksploitasi keamanan.
  5. Laporkan konten mencurigakan kepada YouTube agar tidak merugikan pengguna lain.

YouTube merupakan salah satu platform paling populer di dunia untuk belajar dan mencari hiburan. Namun, temuan ini menjadi pengingat bahwa di era digital, keamanan siber adalah tanggung jawab bersama.

Baca Juga: 7 Teknologi Pertahanan Siber Paling Penting di 2026

Dengan menerapkan kebiasaan digital yang aman dan bijak, kita semua dapat menikmati manfaat internet tanpa harus khawatir menjadi korban serangan siber melalui konten YouTube.

5 Tren Teknologi 2026: AI, Keamanan Siber, dan Transformasi CX

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Gartner 2026, tren teknologi 2026, AI security, AI-native development platform, customer experience, generative AI, transformasi digital, tren CX, keamanan data pelanggan, inovasi bisnis, security, cyber, Marketing, Insight, AI Security, cx leader, inovasi cxMulai dari AI, security, hingga transformasi customer experience, Gartner ungkap 5 tren teknologi 2026

Marketing.co.id – Berita Digital | Lembaga riset Gartner baru saja mengumumkan tren teknologi utama untuk tahun 2026. Hasilnya menunjukkan bahwa tahun depan akan menjadi titik balik penting bagi perusahaan yang ingin memperkuat customer experience (CX) melalui inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI).

5 Tren Teknologi 2026

Dikutip dari CXTodaycom, berikut 5 tren teknologi teratas 2026, yang harus Anda tahu.

1. AI Security Jadi Prioritas

Dengan semakin banyaknya interaksi pelanggan yang melibatkan data sensitif, keamanan kini menjadi fokus utama dalam transformasi digital. Gartner memprediksi bahwa lebih dari 50% perusahaan akan mengadopsi platform keamanan AI untuk melindungi aset dan aktivitas AI mereka pada tahun 2028.

Baca Juga: Kenapa CX Jadi Diferensiasi Utama Tahun 2025?

Platform keamanan ini memungkinkan CIO dan pemimpin CX menetapkan kebijakan penggunaan AI, memantau aktivitas sistem, serta memasang guardrails atau pagar pengaman digital agar AI tidak melakukan tindakan yang tidak diinginkan.

“Platform AI security akan menjadi fondasi baru dalam menjaga kepercayaan pelanggan dan keberlanjutan bisnis,” tulis laporan Gartner.

2. Era Baru Pengembangan Aplikasi

Salah satu tren paling revolusioner adalah munculnya AI-Native Development Platforms, yakni sistem yang memanfaatkan Generative AI untuk membantu organisasi membangun aplikasi dengan lebih cepat, efisien, dan aman.

Dengan bantuan AI co-pilot, para pemimpin CX dan tim non-teknis kini dapat membuat aplikasi sendiri tanpa keahlian coding, mulai dari otomasi alur kerja hingga pembuatan dasbor analitik.

Baca Juga: CX, Strategi Profitabilitas Bisnis yang Sering Diabaikan 

Gartner memprediksi bahwa pada 2030, 8 dari 10 organisasi akan mengurangi jumlah tim software engineer karena sebagian besar proses pengembangan akan dikerjakan secara kolaboratif antara manusia dan AI.

3. Engineers Turun Langsung ke Lapangan

Gartner mengenalkan istilah baru, yaitu forward-deployed engineers atau insinyur yang ditempatkan langsung di dalam unit bisnis untuk bekerja sama dengan ahli domain. Tujuan dari kolaborasi ini adalah mempercepat pembuatan aplikasi yang relevan dengan kebutuhan bisnis, tanpa bergantung penuh pada tim IT pusat.

Pendekatan ini menciptakan inovasi yang lebih dekat dengan pelanggan dan membuka peluang bagi perusahaan untuk menyesuaikan solusi secara real-time.

4. CX Leader Jadi Pembuat Solusi Sendiri

Transformasi ini membawa perubahan besar bagi para pemimpin customer experience (CX Leaders). Mereka kini dapat merancang solusi AI secara mandiri, mulai dari workflow automation, chatbot, hingga agent-assist tools, untuk meningkatkan produktivitas dan personalisasi layanan pelanggan.

Dengan dukungan AI, perusahaan bisa memangkas waktu pengembangan dan mempercepat implementasi inovasi CX tanpa menunggu proses IT tradisional.

5. Kecepatan Inovasi Jadi Pembeda

Paulamn, salah satu analis utama Gartner menegaskan bahwa perbedaan utama tahun ini adalah kecepatan perubahan teknologi.

“Tren-tren ini bukan sekadar pergeseran teknologi; ini adalah pemicu transformasi bisnis. Kami melihat lebih banyak inovasi muncul dalam satu tahun terakhir ini dibandingkan dekade sebelumnya. Perusahaan yang bertindak sekarang tidak hanya akan mampu menghadapi volatilitas, tapi juga membentuk industrinya selama beberapa dekade ke depan,” katanya.

Baca Juga:  7 Cara Mengelola Customer Experience dengan Efektif

Prediksi Gartner menegaskan bahwa AI bukan lagi masa depan, tapi masa kini. Perusahaan yang berani mengintegrasikan AI security, AI-native development, dan kolaborasi lintas fungsi sejak dini akan berada di garis depan dalam menciptakan customer experience yang lebih aman, efisien, dan berkelanjutan.

Kolaborasi OREO X BABYMONSTER Jadi Festival Mini Fandom

[Reading Time Estimation: < 1 minute]

Marketing.co.id – Berita Retail | Ratusan penggemar K-Pop memadati Piazza Gandaria City, Jakarta, pada Sabtu (25/10/2025), untuk menyambut peluncuran kolaborasi global OREO x BABYMONSTER. Acara yang dikemas sebagai festival mini ini menghadirkan dance cover, photo booth, dan tantangan interaktif #TwistLickDance yang mempertemukan semangat komunitas dan budaya pop Korea.

Kampanye #TwistLickDance Challenge di TikTok menafsirkan ulang ritual “Diputar, Dijilat, Dicelupin” menjadi koreografi khas K-Pop yang energik. Peserta dengan interaksi tertinggi berkesempatan memenangkan merchandise eksklusif hingga perjalanan ke Korea Selatan.

Bagi komunitas Monstiez Indonesia, kolaborasi ini merupakan ajang bertemu dan berekspresi. Momen seperti ini menyatukan dua dunia yakni musik K-Pop dan keceriaan khas OREO. Kami bisa menari dan merayakan kecintaan terhadap BABYMONSTER,” ujar Alexander Simanjuntak, anggota komunitas Monstiez Indonesia.
Menurut Anggya Kumala, Marketing Director Mondelez Indonesia, kemitraan ini menjadi simbol semangat OREO untuk terus menghadirkan pengalaman lintas budaya. “OREO selalu ingin menciptakan momen kebersamaan. Kami ingin memperkenalkan cara baru menikmati OREO sambil mempererat hubungan antara penggemar dan idolanya,” ujarnya.
OREO x BABYMONSTER edisi terbatas memperkenalkan Red Sandwich Cookies rasa marshmallow, dirancang langsung oleh member BABYMONSTER sebagai wujud ekspresi kreatif mereka. Kemasan spesial berisi photocard eksklusif menambah daya tarik produk yang menyatukan dua dunia kuliner dan musik.
Kolaborasi ini sebagai simbol inklusivitas dan kebersamaan lintas generasi. Dengan edisi terbatas BABYMONSTER Red Sandwich Cookies dan kampanye digitalnya, OREO berhasil memperkuat peran budaya K-Pop sebagai wadah ekspresi positif yang mempererat hubungan antar penggemar.
Melalui #TwistLickDance dan rangkaian kegiatan kreatifnya, OREO tidak hanya membangun keakraban antara brand dan konsumen, tetapi juga memperlihatkan bagaimana budaya pop mampu menghubungkan banyak generasi dalam satu momen kebersamaan.