7 Seconds

Setiap kali Anda bertemu dengan orang asing, hal pertama yang Anda lakukan adalah mengobservasi, untuk melihat apakah orang tersebut bisa dipercaya atau tidak. Jika impresi awal terhadap orang tersebut sudah positif, maka kepercayaan Anda pun akan tumbuh dan interaksi Anda dengan orang itu bisa berjalan baik.

impresi awal

Impresi awal (first impression) adalah hal penting yang harus Anda pertimbangkan saat berinteraksi dalam bisnis maupun pelayanan. First impression sepertinya hal kecil, namun bisa memengaruhi keseluruhan interaksi maupun transaksi Anda dengan orang lain. Oleh karenanya dalam pelayanan, first impression harus menjadi sebuah taktik yang perlu dijalankan dengan baik.

Sebagai contoh, ketika pelanggan marah, bagaimana impresi awal yang Anda tunjukkan kepada pelanggan Anda? Menunjukkan muka cemberut justru akan membuat si pelanggan bertambah marah. Demikian pula menunjukkan muka panik akan membuat mereka merasa bahwa Anda tidak menyelesaikan masalah mereka. Sebaliknya jika dihadapi dengan wajah yang senyum dan menenangkan, si pelanggan mungkin akan bersedia menurunkan tensinya dan berinteraksi dengan Anda.

First impression umumnya bersifat nonverbal, seperti penampilan, postur, dan perilaku. Penampilan yang menarik akan menciptakan impresi awal yang menarik. Demikian pula posisi tubuh, kepala, dan tangan Anda, juga bisa membantu menciptakan impresi awal yang positif. Posisi tubuh yang lemas dan posisi berdiri yang malas-malasan membuat impresi awal yang buruk. Demikian pula senyum dan gerakan tubuh kita, bisa membantu menciptakan impresi awal yang positif.

Ada orang-orang yang memang berbakat menciptakan positive first impression. Orang-orang yang extrovert memiliki kesempatan untuk bisa menciptakan impresi awal yang positif. Mereka mudah bergaul, senang tampil, dan bergaya. Namun, first impression itu tidak selalu bisa tercipta secara alamiah. First impression bisa dibangun melalui serangkaian rekayasa yang diciptakan seperti lingkungan yang nyaman, perlengkapan yang canggih, pakaian yang menarik.

Yang pasti, namanya first impression biasanya berlangsung cepat. Ada pendapat yang menyatakan bahwa first impression itu hanya berlangsung 2 detik. Jika Anda tidak berhasil menciptakan impresi awal yang positif dalam dua detik, maka Anda harus bekerja lebih keras lagi. Ada juga yang menyatakan bahwa first impression harus diciptakan dalam 7 detik.

Mengapa 7 detik mungkin karena angka ini dianggap magic number. Ada juga sebuah studi di bidang psikologi yang menunjukkan bahwa rata-rata impresi awal muncul dalam 7 detik. Benar atau tidak studi tersebut, yang jelas first impression harus diciptakan secara cepat, namun tidak dalam satu dua detik. Selain itu, dalam 7 detik sebenarnya Anda memiliki kesempatan untuk menciptakan impresi yang lain, atau memperbaiki impresi di detik-detik awal.

Jadi, masa 7 detik tersebut adalah masa untuk saling mengevaluasi antar pihak, baik mereka yang sedang menciptakan impresi maupun mereka yang menangkap impresi tersebut. Tujuh detik adalah waktu yang cukup untuk “memaafkan” jika terjadi kegagalan dalam men-deliver impresi di detik-detik awal. Demikian pula 7 detik adalah waktu yang cukup untuk melakukan skenario lain jika terjadi kegagalan.

Tentu saja 7 detik menjadi waktu yang teramat singkat jika Anda tidak memiliki persiapan apa-apa. Oleh karenanya, penting melakukan persiapan ketika Anda hendak menjalankan transaksi bisnis maupun pelayanan. Demikian pula evaluasi penting dilakukan untuk bisa menilai apakah pelanggan kita bisa mendapatkan impresi awal yang positif ataukah perlu diperbaiki dengan cara-cara lain. Penampilan, gerak-gerik, senyum, cara berjalan, dan lain-lain adalah komponen-komponen penting yang harus dipersiapkan. Memang keberhasilan pelayanan Anda masih ditentukan banyak hal, tidak sekadar impresi awal. Namun, impresi awal adalah pintu bagi pelanggan untuk bisa memahami siapa Anda sebenarnya. (*)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.