7 Insight Menarik Soal Industri Hiburan Tanah Air

Sumber gambar: https://krjogja.com/kr-admin//files/news/image/78714/kreatif.jpg

Marketing – LOKET membagikan tujuh insight menarik soal industri hiburan Tanah Air yang diprediksi menjadi tren yang bakal digandrungi masyarakat di 2019.

Ketujuh pandangan yang dibagikan ini berangkat dari hasil analisa LOKET terhadap pertumbuhan event-event hiburan yang berlangsung selama 2018, serta data-data terkait selama lima tahun terakhir dalam industri ini.

Ario Adimas, VP Marketing LOKET, mengungkapkan, secara garis besar industri hiburan saat ini terus menunjukkan pertumbuhan positif. Dengan cakupan yang sangat luas seperti film, festival dan konser musik, ajang pesta olahraga, MICE, atraksi hiburan dan bidang ekonomi kreatif lainnya, industri hiburan memiliki potensi sebagai salah satu kekuatan bagi industri kreatif Indonesia yang di saat bersamaan juga turut berkontribusi bagi perekonomian nasional.

“Potensi ini tercermin dari tujuh pandangan yang kami bagikan, di mana secara garis besar inovasi teknologi dan penetrasi internet memegang peranan penting yang akan mendorong industri hiburan semakin maju,” jelas Dimas.

Pandangan pertama menurut Dimas, inovasi yang kian maju dan berkembang semakin memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam menjelajah event-event baru secara lebih cepat dan personal. Tren ini sudah mulai terlihat di tahun lalu, dimana penjualan tiket di LOKET melonjak hingga lebih dari 10 juta tiket.

Laju pertumbuhan untuk setiap kategori juga sangat positif. Penjualan tiket kategori konser dan festival musik meningkat 500%, penjualan tiket kategori MICE meningkat 200%, penjualan tiket olahraga meningkat 225%, dan penjualan tiket kategori atraksi hiburan meningkat 250%.

Kemudahan yang dihadirkan dari hasil inovasi teknologi, menurut Dimas, turut membantu dan memberikan rasa nyaman pengguna dalam menikmati event-event tersebut. Selain inovasi teknologi, tahun ini LOKET memprediksikan bahwa konsep O2O (online-to-offline) akan semakin dikenal luas.

Hal ini tercermin dari proses pemesanan tiket secara online dengan pembayaran offline yang semakin populer, terutama pada masyarakat yang belum memiliki akses ke pembayaran digital. Kemudahan yang dihadirkan dalam konsep ini secara perlahan juga mendorong konsumen semakin akrab dengan teknologi layanan pembelian tiket online.

Sementara itu, Anvid Erdian, VP Business Development LOKET, menambahkan bahwa data analytic juga akan berperan sangat strategis dalam membuka konversi baru penyelenggaraan event. “Karena dapat dikatakan ini adalah panduan utama para event creator untuk mempelajari event yang telah berlangsung guna mendapatkan hasil maksimal untuk penyelenggaraan event berikutnya. Melalui data analytic, event creator akan mendapatkan gambaran secara tepat mengenai banyak hal, seperti waktu terbaik untuk menjual tiket, kota yang menjual tiket terbanyak, tipe pembayaran yang paling banyak digunakan, hingga produk favorit yang dibeli selama acara berlangsung,” jelas Anvid.

Dominasi Milenial dalam Mendorong Ekonomi Industri Hiburan

Ricky Joseph Pesik, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, mengungkapkan, seiring dengan prospek perekonomian Indonesia, ekonomi kreatif termasuk di dalamnya industri hiburan di Indonesia turut ditargetkan akan menjadi salah satu kekuatan industri kreatif dunia.

Merujuk pada data Badan Ekonomi Kreatif dalam laporan OPUS Outlook 2019, pada 2016, kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian nasional tercatat sebesar 7,44% dan diproyeksikan akan terus meningkat.

“Industri hiburan sebagai salah satu bagian dalam industri kreatif ini juga memiliki pangsa pasar yang tak terbatas. Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir terus menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Film, animasi, dan video bahkan masuk ke dalam sektor dengan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 10,09%, serta seni dan pertunjukan sebesar 9,54%. Sementara itu, musik tercatat sebesar 7,59%. Saya optimistis industri hiburan dapat terus menunjukkan pertumbuhan positif ke depan dan menjadi kekuatan baru bagi industri kreatif Indonesia,” jelas Ricky.

Mendukung fakta tersebut, Anvid meyakini, positifnya pertumbuhan industri ini tidak lepas dari pertumbuhan generasi milenial usia 20 – 35 tahun yang jumlahnya mencapai 63 juta sebagai konsumen terbanyak industri hiburan. Jumlah tersebut merupakan pasar terbesar bagi industri hiburan hingga beberapa tahun ke depan.

Sebagai generasi yang akrab dengan teknologi, milenial lebih mudah beradaptasi dengan inovasi-inovasi yang hadir di industri hiburan. Hal ini yang kemudian mendorong pola pembelian tiket online dan pembayaran cashless semakin populer ke depan. Karakteristik milenial yang menyukai nilai praktis dan efisien terpenuhi jika transaksi dapat dilakukan cukup dengan menggunakan smartphone.

“Di LOKET, kami secara bertahap telah menerapkan hal ini secara end-to-end, guna memberikan pengalaman terbaik kepada konsumen. Jadi, tidak hanya dari segi pemesanan, pembelian dan pembayaran, tetapi juga termasuk segala transaksi selama event berlangsung,” lanjut Anvid.

Dengan semakin mudahnya masyarakat terhubung dengan event-event hiburan melalui teknologi, LOKET menilai bahwa event creator akan memiliki komunikasi lebih baik dan terlibat langsung dengan konsumen akhir melalui smartphone. Selain itu, konsep self-service, yang dikenalkan LOKET pada pertengahan tahun lalu juga akan membuat pengelolaan event berskala kecil dan menengah terasa lebih profesional layaknya event skala besar. 

Terakhir, melihat dari pertumbuhan positif pada industri ini, salah satunya subsektor MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) dan theme park, akan lebih banyak berinvestasi pada teknologi ticketing management system (TMS)  untuk mengakomodasi pengunjung.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.