YKI Bakal Adakan Pra-Skrining di “Run For Healthy Lungs”

0
[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita News | Dalam rangka Bulan Kesadaran Kanker Paru, Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menekankan pentingnya skrining untuk meningkatkan peluang kesembuhan kanker paru. Salah satu upaya yang dilakukan adalah kegiatan pra-skrining yang akan dilaksanakan di acara “Run For Healthy Lungs” pada 1 Desember 2024 di Gelora Bung Karno, Jakarta.

Kanker paru merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki angka kejadian dan kematian tinggi di Indonesia. Berdasarkan data Global Observatory on Cancer (GLOBOCAN) 2022, terdapat 66.271 kasus baru dan 34.339 kematian akibat kanker paru. Hal ini menegaskan perlunya pengendalian faktor risiko kanker paru sebagai langkah pencegahan yang lebih efektif.

Ketua Bidang Ilmiah YKI, Prof. dr. Elisna Syahruddin, Ph.D., Sp.P(K)-Onk. Foto: Ist.

Menurut Ketua Bidang Ilmiah YKI, Prof. dr. Elisna Syahruddin, Ph.D., Sp.P(K), tingginya angka kematian akibat kanker paru disebabkan oleh keterlambatan penanganan, di mana 90 persen pasien baru datang ke dokter saat penyakit sudah memasuki stadium lanjut. Kesadaran akan pentingnya deteksi dini sangat krusial, karena angka kesembuhan kanker paru bisa mencapai 90 persen jika ditangani sejak dini.

Pra-skrining dilakukan dengan mengisi Kuesioner Profil Risiko Kanker Paru, yang dapat membantu mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tinggi. Jika hasil pra-skrining menunjukkan risiko tinggi, maka disarankan untuk melanjutkan dengan skrining lebih lanjut dan pemeriksaan medis.

Edukasi tentang kanker paru juga dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk AstraZeneca Indonesia. Kanker paru merupakan masalah kesehatan serius yang menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di Indonesia. AstraZeneca berkomitmen untuk meningkatkan akses perawatan dan pengobatan bagi pasien kanker paru.

Prof. Elisna juga menjelaskan bahwa kanker paru dapat berupa kanker primer yang berasal dari saluran napas, atau kanker sekunder yang berasal dari organ lain dan menyebar ke paru-paru. Gejala kanker paru yang perlu diwaspadai termasuk batuk yang tak kunjung sembuh, batuk darah, sesak napas, dan nyeri dada. Faktor risiko kanker paru meliputi merokok aktif dan pasif, usia di atas 45 tahun, serta faktor lingkungan dan riwayat keluarga.

“Lalu bagaimana cara mengurangi risiko kanker paru?. Saya menghimbau masyarakat untuk berhenti merokok; menghindari paparan gas radioaktif alami yang dapat menumpuk di rumah dan tempat kerja; bahan kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru; memperbaiki pola makan tinggi antioksidan, vitamin dan mineral; melakukan olahraga sedang setidaknya 150 menit setiap minggu, seperti jalan cepat atau bersepeda dan membatasi konsumsi alkohol.” tutup Prof. Elisna