Marketing.co.id – Berita Marketing | Wanita Indonesia Co, bekerja sama dengan Kementerian UMKM, Digital Touch Point (Adsqoo), Education Officer BisnisBekasi.id, dan Dompet Dhuafa, sukses menyelenggarakan pelatihan UMKM bertajuk “Langkah Mudah Berjualan Online untuk Pemula di Era Digital”. Acara ini merupakan bagian dari gerakan berkelanjutan untuk memberdayakan pelaku UMKM, khususnya wanita, dalam mengembangkan usaha mereka melalui platform digital dan sistem kasir online.
Bertempat di Swiss-Belresidences Kalibata, Jakarta, pelatihan ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta UMKM dari wilayah Jabodetabek. Acara dibuka secara langsung oleh Fathul Jamil, Komisaris Wanita Indonesia Co, menandai komitmen bersama untuk memajukan UMKM di Indonesia.
Pelatihan ini menghadirkan empat panelis ahli yang membagikan wawasan, yakni Renaldy, Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Kecil, Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM; Cariban, Manager Digital Touch Point (Adsqoo); Fariz Dhana, CEO Bisnisbekasi.id; dan Imam Alfaruq, Wakil Ketua Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa.
Dalam pemaparannya, Renaldy menekankan pentingnya adopsi marketplace bagi UMKM. “Kita semua di sini hadir untuk mendukung pelaku UMKM yang ingin terbiasa dengan marketplace. Ini menjadi langkah awal untuk memajukan peluang bagi para pelaku usaha,” ujarnya.
Renaldy juga menyoroti peran krusial perempuan dalam dunia bisnis di Indonesia, di mana dari lebih dari 30 juta UMKM yang tercatat, 64,5 persen di antaranya adalah pengusaha perempuan. “Tentunya, ini menegaskan kalau perempuan berperan penting dalam dunia bisnis di Indonesia. Bahkan, mereka bisa menciptakan peluang kerja sendiri,” tambahnya.
Ia juga memproyeksikan peningkatan signifikan dalam tren ekonomi digital, dari 21 juta UMKM di tahun 2022 menjadi 25 juta di 2025, dengan proyeksi pendapatan mencapai USD 82 miliar di tahun 2025, didorong oleh penggunaan platform digital.
Cariban dari Digital Touch Point (Adsqoo) menjelaskan, betapa pentingnya penggunaan platform digital untuk memajukan usaha UMKM, namun ia juga mengingatkan untuk berhati-hati. “Kita harus berani mencoba, tidak boleh berkecil hati. Kita juga harus melihat apakah bisnis yang kita jalani ini ada duitnya atau tidak,” pesannya. Ia juga memaparkan bagaimana MD Media, anak perusahaan Telkom, memfasilitasi berbagai jenis iklan digital dan bermitra dengan klien nasional seperti BCA, Superindo, hingga KAI.
Imam Alfaruq dari Dompet Dhuafa mengingatkan, para pelaku UMKM untuk tidak melupakan ibadah kurban saat Idul Adha, sekaligus menjelaskan bagaimana berdonasi kurban melalui Dompet Dhuafa dapat menggerakkan ekonomi peternak hewan.
Pembicara terakhir, Fariz Dhana, CEO Bisnisbekasi.id, menekankan bahwa UMKM tidak boleh tertinggal dalam era digital. Ia mendorong para pelaku usaha untuk berani beradaptasi demi mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
“Saya merasa sangat bangga bisa menjadi bagian dari acara ini. Materi yang saya bawakan fokus pada bagaimana UMKM bisa mulai masuk ke dunia digital. Di era yang terus berubah ini, cara berjualan pun ikut berubah. Mau tidak mau, kita harus beradaptasi,” ungkap Fariz. Ia memaparkan langkah-langkah sederhana untuk memulai digitalisasi, mulai dari memanfaatkan platform populer seperti Shopee dan TikTok, hingga menggunakan Google Bisnisku dan membangun kehadiran melalui website.
Fariz juga mengidentifikasi tantangan umum yang dihadapi UMKM, yaitu persaingan harga, terutama dengan gempuran produk impor. Namun, ia optimis bahwa solusi selalu ada, salah satunya dengan menaikkan value produk. “Misalnya, dengan memperbaiki kemasan, menyisipkan kartu ucapan yang personal, membangun hubungan yang baik dengan pelanggan, hingga memperluas jangkauan dengan berjualan di berbagai platform sekaligus,” jelasnya. Ia menekankan pentingnya membangun ekosistem sendiri, bukan hanya sekadar berjualan, tetapi juga membangun merek dan hubungan yang kuat.
“Saya berharap acara seperti ini terus berlanjut agar para pelaku UMKM merasa didampingi dalam proses transformasi digital yang begitu cepat. Kita semua harus siap menerima perubahan, karena perubahan adalah bagian dari pertumbuhan. Dan yang paling penting, kita perlu membangun mindset baru dalam berjualan,” tutup Fariz.
Acara ini terselenggara berkat dukungan dari L’oreal Indonesia, Sharp, FIF Group, mdmedia, PT Permodalan Nasional Madani, JIEP, Dompet Dhuafa, Aqua, Bank DKI, Go Wet, Kokola, Some By Mi, Hotel Ogaka, Ancol, Natural Honey, Frisian Flag, Sasa, Madu Enak, Shine-U, dan Amway.