Waffelicious Tawarkan Manisnya Kemitraan Wafel

Marketing – Wafel makin populer dan disukai banyak kalangan di Indonesia. Apalagi camilan manis asal Eropa ini telah banyak mengalami modifikasi sehingga memberikan penampilan yang unik dan menarik, serta menyesuaikan lidah orang Indonesia.

Peluang bisnisnya pun semakin manis terlihat dari makin banyaknya wirausaha kuliner yang menawarkan kemitraan atau waralaba wafel. Seperti Waffelicious, jajanan wafel ala Hongkong  yang menawarkan citarasa khas dengan berbagai varian rasa yang nikmat seperti vanilla, strawberry, mocca, pandan, chocolate, blackforest, dan blueberry.

Waralaba wafel yang dikembangkan oleh Hendy Tanaka, kini telah memiliki lebih dari 175 gerai yang tersebar di area Jabodetabek, Medan, Palangkaraya, Balikpapan, Sorong dan kota-kota besar lainnya.

“Sejauh ini fokusnya masih di pusat perbelanjaan. Namun, mulai mengembangkan gerai ruko di daerah Jawa Tengah dengan konsep milenial yang bisa dijadikan tempat nongkrong anak-anak muda,” sebut Hendy selaku Owner Waffelicious.

Untuk bisnis kemitraannya sendiri, Waffelicious masih terus membuka peluang kerjasama. Nilai investasi yang dibutuhkan untuk membuka satu gerai wafel ala Hongkong ini sebesar Rp45 juta untuk Pulau Jawa dan Rp50 juta untuk luar Pulau Jawa.

Selain paket investasi yang relatif terjangkau, mitra yang ingin bekerjasama dengan bisnis wafelnya ini tidak dikenakan biaya royalti. Hanya saja, para mitra diwajibkan untuk mengambil bahan baku dari pusat.

Mitra bisa menjual sampai 82 wafel per hari. Dengan begitu, dalam kurun waktu 5 bulan, mitra sudah bisa balik modal. “Targetnya Waffelicious terus berkembang dan ada di setiap kota besar di Indonesia,” harap Hendy.

Tak hanya masif berekspansi, Hendy mengemukakan pihaknya akan terus fokus menjaga kualitas yang ditawarkan baik kepada calon mitra maupun kepada penikmat setia wafelnya.

“Itu sudah menjadi visi – misi Waffelicious untuk terus menjaga kualitas wafel sehingga tetap menjadi  merek nomor satu untuk wafel di Indonesia,” ujarnya.

Soal strategi pemasarannya, Hendy mengaku cukup aktif di ranah digital, terutama media sosial, seperti Instagram dan Facebook. Pasalnya, digital memiliki kekuatan yang cukup ampuh untuk mempopularitaskan merek wafelnya di era digital, sekaligus menyesuaikan target pasarnya para milenial.

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.