Marketing – Wabah akibat virus Covid-19 yang telah menyita perhatian dunia khususnya di Indonesia, telah mendorong semua pelaku usaha turut berkontribusi memberikan solusi nyata untuk mengurangi penyebaran wabah tersebut.
Berbagai kolaborasi dilakukan oleh perusahaan-perusahaan rintisan digital lokal (startup) agar penularan pandemik ini bisa mendekati titik nol. Salah satunya adalah sinergi yang dilakukan oleh Gorry Holding, Persegi dan Gradana.
Mereka memproduksi dan memberikan pengadaan untuk sterilizer room, sebuah bilik sterilisasi yang dapat digunakan untuk mencegah mikro organisme berbahaya yang terbawa masuk ke dalam ruangan melalui pakaian, tas, dan barang bawaan.
Menurut CEO Gorry Holdings Herry Budiman, kotak anti kuman dan virus ini bisa ditempatkan di gedung-gedung perkantoran, pusat perbelanjaan dan bahkan kompleks perumahan.
“Ada banyak cara untuk menghindari Covid-19. Selain mengukur suhu tubuh, juga bisa menggunakan sterilizer room. Upaya-upaya seperti ini dilakukan untuk mensterilisasikan pakaian yang akan dikenakan pengunjung hingga barang yang dibawa, seperti tas, yang akan masuk ke area publik, baik di masa karantina wilayah maupun pasca karantina,” tuturnya.
Menurut Herry, dalam kerja sama ini Gorry Holdings menyediakan cairan pembersih yang komposisinya menggunakan senyawa kimia tidak berbahaya dan ekstrak minyak tumbuhan. Bahan tersebut mengandung pH modifier dan aman untuk lingkungan, bahkan memiliki efek minimum terhadap kulit manusia.
“Cairan ini merupakan hasil teknologi dari perusahaan NewGenn Research Ltd. Pada penggunaannya cairan ini harus dihindarkan dari kontak dengan mata, hidung, dan mulut. Paparan terhadap kulit memiliki dampak yang minimum tergantung dari sensitivitas kulit. Untuk meminimalisasi dampak terhadap kulit, pengguna dianjurkan segera membilas dengan air putih hingga bersih setelah terjadi kontak. Cairan ini tidak menimbulkan korosif, beda dengan cairan disinfektan lain yang bisa membuat logam berkarat.”
Dengan kandungan hanya 0.05 persen dari air, cairan tersebut sangat efektif untuk mencegah pencemaran renik dan mikro organism seperti bakteri, virus, dan kuman. Virus yang bisa mati karena cairan ini selain Corona adalah HIV, Hepatitis B, Herpes tipe 1 dan 2, influenza tipe A, rubella dan sebagainya. Adapun bakteri yang termasuk efektif untuk dibasmi dengan bahan ini adalah Staphylococcus Aureus, E. Coli, Pseudomonas Aeruginosa, Enterococcus, Enterobacter Aerogenes & Cloacae, Salmonella Typhimurium, Proteus Mirabilis & Vulgaris, Chlamydia dan Psittaci. Sedangkan dari kategori jamur adalah Canadida Slbicans dan Aspergillus Niger.
“Komposisinya 1 banding 75 antara sterilizing fluid dan air, selain itu derajat keasamannya pun netral, tidak seperti cairan disinfektan yang kerap menjadi perdebatan. Biaya per penyemprotan juga sangat ekonomis, bisa kurang dari Rp 200,- per penggunaan dalam bilik sterilisasi,” ujarnya.
Perakitan sterilizer room sendiri dikerjakan oleh Persegi, sebuah toko online furniture lokal yang menawarkan beragam kebutuhan interior sehingga bisa menghemat biaya pengiriman dibandingkan impor dari luar. Upaya ini didukung oleh Gradana, yang merupakan perusahaan fintech P2P yang fokus dalam pembiayaan properti.
Angela Oetama, CEO Gradana mengatakan,“ Selain dari keprihatinan kami atas kondisi yang saat ini ada, dimana banyak orang masih tetap harus bekerja atau keluar untuk kebutuhan seperti berbelanja makanan di supermarket atau ke bank, bilik anti virus ini kami lihat sebagai bagian dari properti yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang mengharuskan karyawannya datang ke kantor, atau mereka yang bekerja di area-area public serta yang jenis usahanya melibatkan kunjungan dari para konsumennya.”
Angela menambahkan bahwa Gradana mendukung dengan memberikan pembiayaan sehingga pembeliannya bisa dicicil sehingga tidak memberatkan cash flow para pelaku usaha yang saat ini mungkin kondisinya pun tertekan akibat Covid-19 ini.
Selain bisa dipakai untuk kebutuhan internal, tuturnya, bilik ini juga dapat dimanfaatkan untuk media promosi dan juga sponsorship.
“Bahkan bisa digunakan untuk program-program CSR, misalnya perusahaan membeli produk ini untuk dibagikan di daerah-daerah berzona merah. Di momen seperti ini, kita memang harus saling bekerja sama dan membantu masyarakat dalam melawan pandemik ini,” pungkasnya.