Upaya Traveloka PayLater Lindungi Keamanan Data Pengguna

Marketing – Maraknya kasus cybercrime yang terjadi di ranah digital, menjadikan Traveloka – terutama Traveloka PayLater kian memperketat fitur keamanan bagi setiap pengguna. Tentunya, hal ini dilakukan guna mencegah aktivitas transaksi yang mencurigakan sehingga pengguna dapat tetap nyaman saat menggunakan berbagai produk yang tersedia di Traveloka PayLater.

Alvin Kumarga,SVP Finansial Traveloka mengatakan, “Melalui program #EmpoweringDiscovery, Traveloka berupaya melayani pengguna sepanjang perjalanan sekaligus menawarkan berbagai cara pembayaran, yakni Traveloka PayLater. Saat ini, berdasarkan data, total transaksi industri fintech mencapai Rp26 triliun di tahun 2018, dengan pertumbuhan lebih dari dua kali lipat setiap tahunnya. Sementara kontribusi ekonomi digital 2018, adalah 8,5 persen terhadap PDB Indonesia,” kata dia.

Traveloka PayLater

Seiring peluang ekonomi digital di Indonesia pun mendorong Traveloka untuk melakukan edukasi kepada pengguna, salah satunya terkait keamanan data pengguna di era cashless saat ini. Dilengkapi dengan sistem perlindungan berlapis, Traveloka juga memiliki fitur Traveloka Secure Code. Dimana, setiap transaksi di Traveloka membutuhkan konfirmasi kode rahasia yang akan dikirim melalui SMS.

“Ada juga Account Deactivation. Fitur keamanan ini akan berfungsi ketika ada aktivitas tidak sah di akun Traveloka. Jika terjadi hal tersebut, pengguna dapat menonaktifkan akunnya untuk sementara. Traveloka akan tetap menyimpan informasi dan data pemilik sehingga dapat dipulihkan kembali ketika dibutuhkan,” imbuh Alvin.

Hal senada juga diungkapkan Triyono, Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK. Dalam acara Journalist Class yang digelar di bilangan Kuningan, dia memaparkan bahwa tren saat ini adalah kebanyakan dari perusahaan tak lagi mengenai kehadiran fisik perusahaan, tapi mengarah pada platform yang tersedia. Ya, ini merupakan salah satu bentuk inovasi jasa keuangan terkait aktivitas pembaharuan model bisnis dan instrumen keuangan yang memberikan nilai tambah baru di sektor jasa keuangan dengan melibatkan ekosistem digital.

Tak heran jika kemudian Visa pun kian berinovasi dalam menjaga keamanan data maupun transaksi pengguna. “Komitmen kami adalah memberikan keamanan baik saat ini maupun di masa mendatang. Visa sendiri sudah mempersiapkan inovasi dari sisi keamanan hingga tahun 2021, semisal melalui EMC Chip dan PIN migration untuk debt cards,” ungkap Abdul Rahim, Senior Director Risk Servives, Visa Southeast Asia.

Ya, masih rendahnya penetrasi kartu kredit di Indonesia yakni dibawah 10%, tentunya menjadi peluang baru bagi Traveloka dalam melebarkan sayap bisnis Traveloka PayLater. Alvin mengungkapkan, pertumbuhan jumlah transaksi per kuartal di Traveloka yang menggunakan Traveloka PayLater sampai Q2 2019 bertumbuh lebih dari 50 kali lipat sejak diluncurkan tahun 2018 lalu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.