Upaya Amar Bank Ringankan Beban Pengusaha Mikro

Marketing –  Sebagian besar bisnis sudah mulai terkena dampak pandemi Covid-19 – baik perusahaan besar maupun bisnis mikro. Hal ini dapat membuat beberapa bisnis besar maupun menengah mengalami perlambatan tingkat pertumbuhan atau bahkan tidak ada pertumbuhan sama sekali. Selain itu, dampaknya akan jauh lebih dalam bagi usaha mikro karena kurangnya cadangan kas. Di sisi lain, untuk meminimalkan risiko dampak virus corona, Bank Indonesia pun mempertahankan suku bunga acuan pada level 4,5%.

Melihat situasi tersebut, Amar Bank – melalui produk Tunaiku, berkomitmen untuk membantu usaha mikro agar dapat bertahan melewati masa sulit pada kuartal kedua ini. Vishal Tulsian, Presiden Direktur Bank Amar mengatakan, Amar Bank terus berupaya untuk membantu meringankan beban pengusaha mikro dan tidak akan membiarkan usaha mikro turun.

“Kami optimis untuk menggenjot kinerja di kuartal ketiga. Amar Bank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) yang kuat yakni lebih dari 45%, sehingga kami dapat menyerap setiap risiko yang potensial akibat dampak dari Covid-19. Saat ini, yang dibutuhkan adalah restrukturisasi pinjaman usaha mikro dan yang saya amati semua bank sudah mengambil langkah tersebut,” papar dia.

Amar Bank sendiri berkomitmen untuk mendukung penuh ekosistem bisnis. Dimana, Amar Bank optimistis akan ada banyak peluang pasca situasi krisis kesehatan ini – yang terpenting adalah sinergi semua pihak untuk saling meringankan beban di kuartal kedua ini untuk nanti bersama-sama kembali mengejar pertumbuhan di kuartal ketiga.

Sebelumnya, LPS menyatakan secara umum kondisi perbankan masih stabil yang ditunjukkan oleh beberapa indikator industri perbankan per Februari 2020 – diantaranya tingkat permodalan mencapai 22,27%, kondisi likuiditas yang relatif cukup dengan LDR mencapai 91,76%. Sementara ROA terpantau di level 2,46%. Selain itu, simpanan juga masih menunjukkan pertumbuhan year on year positif yakni sebesar 7,77%. Bahkan, data harian di akhir Maret 2020 memperlihatkan peningkatan pertumbuhan menjadi 9,79% secara year on year.

“Kami memulai tahun ini dengan penawaran saham perdana dengan kode “AMAR” di Januari, mencatatkan pertumbuhan kinerja yang tergolong pesat. Berdasarkan laporan keuangan tahun lalu, kredit Amar Bank tercatat meningkat sebesar 33% dan dana pihak ketiga (DPK) meningkat sebesar 61%, sementara aset bertumbuh sebesar 84% di angka lebih dari 3 triliun rupiah,” jelas Vishal.

Untuk profit, dia melanjutkan, terjadi peningkatan sebesar 365% dari tahun sebelumnya. Melalui Tunaiku, Amar Bank telah menyalurkan kredit kepada lebih dari 100.000 UMKM dan jumlahnya mencapai angka 2 triliun rupiah sepanjang 2019 – meningkat sebesar 100% dari tahun 2018.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.