Marketing.co.id – Berita Consumer Goods | PT Unilever Indonesia Tbk (“Perseroan”) mengumumkan Laporan Keuangan Interim untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2025 (tidak diaudit), menandai kembalinya tren pertumbuhan yang stabil. Perseroan mencatat peningkatan kinerja secara tahunan maupun kuartalan, baik dari sisi volume maupun nilai penjualan, yang didorong oleh kedisiplinan dalam eksekusi strategi, pengelolaan portofolio yang lebih terarah, inovasi yang berpusat pada kebutuhan konsumen, serta investasi berkelanjutan untuk memperkuat ekuitas merek.
Pencapaian ini menegaskan komitmen Perseroan untuk kembali tumbuh pada paruh kedua tahun 2025. Seluruh unit bisnis Perseroan berhasil mencatat pertumbuhan yang didorong oleh peningkatan volume sepanjang kuartal, mencerminkan ketangguhan bisnis dan kemajuan nyata dalam menjalankan agenda transformasi yang telah dicanangkan.
Pada kuartal ketiga 2025, Perseroan membukukan penjualan bersih sebesar Rp9,4 triliun dengan laba bersih mencapai Rp1,2 triliun. Angka penjualan bersih tumbuh signifikan sebesar 12,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan 7,7% dibandingkan kuartal kedua 2025. Laba bersih melonjak 117% secara tahunan dan 28,5% secara kuartalan. Margin kotor tercatat sebesar 49,2%, meningkat 366 basis poin dari tahun lalu. Sementara itu, penjualan domestik Perseroan tercatat tumbuh 12,7% pada kuartal ketiga.
Presiden Direktur, Benjie Yap, menyatakan, bahwa hasil kinerja kuartal ketiga ini menjadi langkah nyata dalam perjalanan pemulihan bisnis. Hal ini dapat dilihat dari dampak positif dari perubahan struktural dan langkah disiplin yang telah ambil selama setahun terakhir.
“Pada awal tahun ini, kami menyatakan komitmen untuk mengembalikan pertumbuhan di paruh kedua 2025, dan kini kami mulai mewujudkannya. Momentum ini dibangun di atas fondasi bisnis yang lebih kuat, eksekusi yang lebih tajam, serta kerja sama seluruh tim. Di tengah dinamika pasar, pencapaian ini memberikan keyakinan bahwa kami berada di jalur yang tepat,” ujar dia.
Strategi pertumbuhan Perseroan berlandaskan pada tiga pilar inti, yakni Kategori (Category), Saluran (Channel), dan Biaya (Cost). Pada pilar Kategori, Perseroan terus mengarahkan portofolionya ke segmen produk dengan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dan didukung oleh Strategi Manajemen Pendapatan Bersih. Lebih dari 85% merek Perseroan telah meluncurkan inovasi baru sepanjang tahun 2025. Sebanyak empat belas merek unggulan, termasuk Pepsodent, Bango, Royco, dan Sunlight, mencatatkan pertumbuhan positif hingga September 2025 dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan Penjualan Inti (Underlying Sales Growth/USG) sebesar 6,8%.
Di sisi Saluran, Perseroan berfokus pada eksekusi unggul, transformasi Go-to-Market melalui perluasan jangkauan ritel dan peningkatan tenaga penjualan, serta pengembangan saluran masa depan seperti Health & Beauty (HABA) dan Ecommerce. Untuk pilar Biaya, Perseroan tetap fokus pada peningkatan margin kotor melalui pengelolaan biaya yang disiplin dan transformasi digital.
Memasuki kuartal terakhir tahun ini, manajemen Perseroan tetap yakin bahwa proses pemisahan unit bisnis Es Krim dapat diselesaikan dalam kurun waktu tahun ini. Langkah strategis ini bertujuan untuk mempertajam fokus portofolio dan meningkatkan ketangkasan organisasi.
“Kami menutup tahun 2025 dengan penuh tujuan dan semangat. Komitmen kami adalah untuk tumbuh secara bertanggung jawab dan terus melayani keluarga Indonesia melalui merek-merek unggulan yang memberikan performa superior, sembari kami mempersiapkan landasan untuk kinerja berkelanjutan di tahun 2026 dan seterusnya,” tutup Benjie.