UNDP dan BPDLH Luncurkan Program Pendanaan Catalytic dan Incentivizing

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id — Berita Lifestyle | Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH) bersama United Nations Development Programme (UNDP) mengumumkan peluncuran Program Catalytic Funding dan Program Incentivizing Mitigation Outcomes. Program ini merupakan upaya konkret Indonesia untuk menangani isu lingkungan dan perubahan iklim sekaligus mencapai Nationally Determined Contribution (NDC) dan Sustainable Development Goals (SDGs).

Acara peluncuran, yang dihadiri oleh Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Resident Representative UNDP Indonesia Norimasa Shimomura, serta Ueda Hajime dari Kedutaan Besar Jepang untuk Republik Indonesia, digelar di Aula Mezzanine Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Joko Tri Haryanto, Direktur Utama BPDLH, menyampaikan, “Program Catalytic Fund ini merupakan langkah awal komitmen BPDLH dalam percepatan target pembangunan berkelanjutan serta melibatkan pelaku ekosistem terkait seperti startup dalam menerapkan praktik terbaik dan inisiatif investasi berdampak dengan pendekatan inovatif dalam mendorong Environmental, Social dan Governance (ESG) melalui kemitraan publik-swasta.”

Program Catalytic Funding akan melibatkan startup yang didukung oleh Indonesia Impact Fund (IIF) untuk memperluas aktivitas bisnis mereka ke wilayah berisiko tinggi, kurang terlayani, atau kelompok populasi rentan. UNDP akan mendukung BPDLH dengan pendanaan dan bantuan teknis dalam pengukuran dan pengelolaan dampak secara berkelanjutan.

Joko Tri Haryanto juga menyoroti pentingnya pendekatan ESG dalam pembangunan di Indonesia, khususnya dengan penerapan blended finance yang melibatkan industri jasa keuangan, sektor swasta, dan filantropi dalam pembiayaan infrastruktur.

Program Incentivizing Mitigation Outcomes yang juga diluncurkan dalam acara tersebut bertujuan mendorong pelaku usaha di Indonesia untuk mengimplementasikan aksi mitigasi perubahan iklim. BPDLH, didukung oleh UNDP, menyusun dua modalitas insentif, yaitu bagi pengelola aksi mitigasi yang sudah menyusun Dokumen Rancangan Aksi Mitigasi (DRAM) dan bagi pemilik Sertifikat Pengurangan Emisi (SPE) Gas Rumah Kaca (GRK) yang berpartisipasi dalam Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon).

Norimasa Shimomura, UNDP Indonesia Resident Representative, menyatakan, “Gotong royong antar-pemangku kepentingan sangat penting dalam upaya mencapai SDGs. Oleh karena itu, UNDP tetap teguh menjadi mitra terpercaya pemerintah Indonesia sehingga harapannya Indonesia akan menjadi negara yang terdepan dalam upaya pendanaan yang inovatif serta tercapainya netralitas karbon.”

Peluncuran ini disusul dengan seminar bertema “Mewujudkan Implementasi ESG melalui Pembiayaan Berkelanjutan pada Aksi Perubahan Iklim,” yang mencakup diskusi tentang impact investing, peluang blended finance, dan implementasi perdagangan karbon di Indonesia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here