Begini Cara Orang Indonesia Bertahan di Tengah Hidup yang Makin Mahal
Marketing.co.id – Berita Finansial Services Hidup makin mahal, dompet makin tipis, tapi semangat tetap harus tebal. Itulah yang terjadi sama banyak orang Indonesia sekarang. Walaupun harga kebutuhan makin naik, ternyata 2 dari 3 orang Indonesia tetap optimis dengan kondisi keuangan mereka ke depan.
Gak cuma pasrah, mereka mulai melakukan berbagai cara biar bisa tetap survive dan finansial tetap sehat. Berdasarkan survei terbaru YouGov, ada tiga cara paling umum yang dilakukan orang Indonesia biar dompet tetap aman meski kondisi ekonomi lagi nggak ramah:
Memotong pengeluaran yang nggak penting
Nggak semua keinginan harus jadi kenyataan. Banyak yang mulai skip belanja impulsif, ngurangin jajan online, atau berhenti beli barang-barang yang cuma bikin happy sesaat.
Menunda beli barang-barang besar.
Mau ganti HP, beli motor, atau upgrade elektronik rumah? Tunggu dulu. Banyak yang lebih milih nunda beli barang besar demi finansial yang lebih aman.
Lebih jeli atur pengeluaran sehari-hari
Banyak yang sekarang rajin bikin catatan keuangan, pakai aplikasi budgeting, dan lebih disiplin ngatur cash flow bulanan.
Beda dulu, beda sekarang. Kalau dulu pengeluaran lifestyle seperti hangout, ngopi-ngopi cantik, atau belanja online mendominasi, sekarang prioritasnya geser ke hal yang lebih esensial. Fakta dari YouGov menunjukkan, pengeluaran terbesar masyarakat sekarang adalah belanja kebutuhan pokok (34%), biaya pendidikan (25%), dan tabungan (24%).
Menariknya, mayoritas orang Indonesia nggak kehilangan harapan walau kondisi lagi berat-beratnya. Mereka sadar, hidup harus jalan terus. Caranya, mereka menerapkan hidup lebih sederhana tapi nggak menderita, lebih mindful soal uang dengan cara belanja sesuai kebutuhan bukan keinginan, dan mulai paham pentingnya dana darurat dan nabung meskipun kecil-kecilan.
Di tengah hidup yang makin mahal, kita belajar bahwa optimisme itu bukan sekadar berharap, tapi soal cara kita beradaptasi. Uang boleh tipis, tapi mental dan semangat harus tetap tebal. Anda sendiri, sudah mulai atur strategi keuangan belum, atau masih tim “yang penting jalanin dulu”?