Marketing.co.id – Baru-baru ini, Nielsen merilis data belanja iklan di tahun 2012, yang secara umum mencatat kenaikan hingga 20%. Dari rilis tersebut terungkap bahwa di tahun 2012 lalu acara pencarian bakat di televisi mencuri perhatian pemirsa sebagai genre program televisi yang paling banyak ditonton oleh pemirsa. Perolehan rating-nya sebesar 2,3 atau sekitar 1,2 juta orang berusia 5 tahun ke atas di 10 kota besar di Indonesia.
Jumlah tersebut sedikit lebih banyak daripada perolehan program hiburan komedi dan sinetron yang ditonton oleh 1 juta orang, atau setara dengan 2 poin rating. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah penonton acara pencarian bakat ini telah bertambah dari sekitar 900 ribu orang.
Meski demikian, pemirsa masih menghabiskan 24% dari total jam menonton mereka selama setahun, atau sekitar 197 jam, untuk menonton sinetron. Jumlah ini relatif lebih lama dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, untuk acara hiburan lain, termasuk di dalamnya adalah acara pencarian bakat, komedi, musik, permainan, dan sebagainya, memperoleh porsi jam menonton terbesar kedua dari pemirsa, yaitu sekitar 20% atau selama 168 jam selama setahun.
Walaupun genre acara pencarian bakat memimpin perolehan penonton pada tahun lalu, sejumlah program khusus pertandingan sepak bola tercatat sebagai program paling populer sepanjang tahun 2012.
Di antaranya adalah AFF Suzuki Cup Malaysia versus Indonesia yang ditonton oleh lebih dari 5,8 juta pemirsa (dengan poin rating 10,9), Hassanal Bolkiah Trophy Indonesia versus Brunei Darussalam dengan jumlah pemirsa lebih dari 5,1 juta (9,6), dan pertandingan persahabatan Indonesia versus Inter Milan yang ditonton lebih dari 4,6 juta pemirsa (8,8).
Sementara itu, beberapa program khusus lain juga tercatat menarik banyak pemirsa, seperti Dahsyatnya Awards yang ditonton lebih dari 3,1 juta pemirsa (5,9), Apa Kabar Indonesia Malam pada saat penetapan dimulainya bulan Ramadhan yang meraih lebih dari 3 juta pemirsa (5,7), dan film layar lebar Avatar dengan lebih dari 2,8 juta penonton (5,3).
Konsumsi Internet Terus Bergerak Naik
Yang menarik dari data yang dirilis Nielsen tersebut, pengguna internet meningkat menjadi 30% dibandingkan 26% pada tahun lalu, dengan rata-rata waktu yang dihabiskan sebanyak 2 jam per hari—meskipun konsumsi atas media televisi masih memimpin dengan 94% dari total populasi.
Adapun penggunaan internet tertinggi masih untuk jejaring sosial dengan 75,3% (sedikit menurun dibandingkan tahun lalu yang 76,3%). Penggunaan internet untuk mengunduh perangkat lunak atau dokumen meningkat menjadi 37,3% dibandingkan tahun lalu yang angkanya sebesar 33%.
Terkait dengan lokasi mengakses internet, terjadi pergeseran yang cukup menarik di tahun 2012. Pengguna internet lebih banyak mengakses internet dari rumah (47%) dibandingkan dari kafe internet atau warnet (28%).
“Hanya dalam setahun telah terjadi perubahan yang signifikan, setahun yang lalu 41% pengguna internet masih mengaksesnya dari warnet dan hanya 23% yang mengakses dari rumah,” ujar Irawati Pratignyo, Managing Director Media Nielsen Indonesia.
Seiring meningkatnya akses internet di rumah, penggunaan laptop sebagai perangkat untuk mengakses internet pun bertambah dari 20% menjadi 27%, meski komputer dan ponsel masih menjadi perangkat akses utama—masing-masing sebesar 59% dan 56%.
“Ini merupakan indikasi peningkatan kepemilikan laptop pribadi, sekaligus kebutuhan untuk memiliki akses internet pribadi di rumah tangga Indonesia,” sambungnya.
Telekomunikasi Pengiklan Terbesar, Belanja Iklan Snack Meningkat Tajam
Hasil survei Nielsen tersebut mencatat, belanja iklan (kotor) media di Indonesia mencapai lebih dari Rp 87 triliun pada tahun 2012, dengan pertumbuhan sekitar 20% dari tahun 2011. TV masih mendominasi pangsa iklan dengan meraup 64% dari total belanja iklan, diikuti oleh surat kabar (33%), dan majalah & tabloid (3%).
Sementara itu, Telekomunikasi, meski mengalami 15% penurunan belanja iklan dibandingkan tahun lalu, masih menjadi pengiklan terbesar di semua media di tahun 2012, dengan menghabiskan lebih dari Rp4,9 triliun.
Pengiklan kedua terbesar adalah kategori pemerintahan/partai politik dengan belanja iklan sebesar lebih dari Rp 4,3 triliun, disusul oleh kategori perawatan rambut dengan lebih dari Rp 4,1 triliun. Keduanya mencatat pertumbuhan sebesar 34% dibandingkan tahun lalu.
Untuk kategori snack, tercatat pertumbuhan tertinggi sebesar 59% dibandingkan tahun lalu dengan total belanja iklan lebih dari Rp 2,1 triliun, disusul oleh kategori rumah sakit/klinik/pengobatan tradisional yang tumbuh sebesar 47%, menjadi Rp 2 triliun, dan kategori minuman kesehatan yang naik 38% juga dengan total belanja iklan sebesar lebih dari Rp 2 triliun.
Dengan persaingan yang semakin tinggi, belanja iklan kategori snack tumbuh dengan agresif di tahun 2012. Data iklan Nielsen menunjukkan bahwa meski belanja iklan produk-produk snack terbesar ada di program sinetron, pertumbuhan tertinggi ada di program olahraga, yang meningkat 139%, dan di program talk show hiburan, yang meningkat 132% dibandingkan tahun 2011.
“Ini menunjukkan bahwa selain sinetron, kedua program tersebut juga kini dilihat sebagai program-program yang potensial untuk menjaring konsumen,” pungkas Irawati. (Redaksi Majalah Marketing)