Tren Plant Based Foods Sebagai Alternatif Makanan di Masa Depan

[Reading Time Estimation: 2 minutes]

Marketing.co.id – Berita Consumer Goods, Lifestyle | Tren konsumsi makanan masyarakat saat situasi pandemic covid-19 mulai berubah. Dari makanan cepat saji, masyarakat beralih ke makanan yang lebih sehat dan higienis. Booming di Indonesia sejak awal pandemi covid-19, plant based sebenarnya merupakan pola makanan yang terhitung telah ada sejak lama di dunia.

Sate Protemil yang disajikan dengan sayuran sebagai pelengkap. Foto: Istimewa.

Salah satunya adalah plant based foods yang merupakan jenis makanan yang terbuat dari bahan-bahan nabati pengganti protein dari hewani. Saat ini plant based foods menjadi alternatif makanan yang banyak diburu oleh masyarakat, khususnya anak muda. Selain karena alasan kesehatan tubuh dan imunitas agar tetap terjaga, banyak juga anak muda yang menerapkan pola makan plant based untuk alasan memperbaiki lingkungan. Pasalnya untuk mencukupi kebutuhan daging bagi banyak orang dibutuhkan lahan, air bersih dan emisi karbon yang sangat banyak.

“Seiring dengan berjalannya waktu, pola makan plant based juga semakin bervariasi dengan bermunculannya tren gaya hidup sehat seperti diet flexitarian atau diet semi vegetarian. Di Indonesia sendiri tren ini mulai meningkat terlihat dari diperkenalkannya menu berbasis daging nabati pada beberapa restoran cepat saji terkenal di Indonesia,” jelas Budi Moeliana, Direktur PT Aneka Sarivita (ASV) pada Kamis (23/12).

PT Aneka Sarivita (ASV) yang didirikan oleh Ir. Herman Moeliana, sebelumnya mengeluarkan produk dengan nama Proteina sejak tahun 1980, dan kemudian mulai memperkenalkan alternatif makanan plant based ini sejak tahun 2019 dengan produknya yang diberi nama “Protemil”. Berbentuk lauk siap makan berupa daging nabati yang terbuat dari tepung kedelai dan rempah-rempah pilihan, Protemil memiliki tekstur dan rasa yang mirip daging dan tidak mengandung kolestrol.

 

Dikemas dengan teknologi canggih serta melalui proses sterilisasi dengan suhu tinggi sehingga bebas dari mikroorganisme dan tahan hingga 12 bulan dalam suhu ruangan walaupun tanpa bahan pengawet. Produk Protemil pertama yang muncul adalah varian rasa opor dan gulai yang sesuai dengan lidah Indonesia. Rasa opor Rasa opor mengandung 70 kkal dalam 1 takaran saji (30 g), protein 6 g, karbohidrat 3 g, lemak total 4 g dan kolesterol 0 g. Sedangkan rasa gulai Mengandung 70 kkal dalam 1 takaran saji (30 g), protein 6 g, karbohidrat 6 g, lemak total 3 g dan kolesterol 0 g.

Selain rasa opor dan gulai, terbaru Protemil mengeluarkan rasa Balado yang cocok untuk pecinta pedas. Mengandung 59 kkal dalam 1 takaran saji (25 g), protein 7 g, karbohidrat 3 g, lemak total 1,5 g dan kolesterol 0 g. Hanya dengan harga Rp 5.000,-, konsumen sudah dapat mengkonsumsinya tanpa harus diolah terlebih dahulu. Tidak hanya itu saja, Protemil juga bisa dijadikan bersama nasi hangat, mie, salad atau hanya sebagai camilan.

“Dengan adanya Protemil ini, kami berharap seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan apa itu pola makanan plant based foodss. Ke depan, kami akan menambah variasi rasa lain yang tetap sesuai dengan lidah Indonesia karena Indonesia mempunyai ragam jenis masakan yang bisa disesuaikan untuk plant based food.” tutup Budi.

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here