Tren Natural Dominasi Karya Desain Interior di Hospitality Indonesia

Marketing – Terjadinya pemanasan global dan pencemaran lingkungan adalah masalah yang serius. Selain menyebabkan perubahan iklim yang ekstrem, kedua hal tersebut juga dapat membahayakan kehidupan manusia, mulai dari peningkatan curah hujan, risiko kejadian alergi, asma dan bahkan hingga penyebaran wabah penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat meningkatnya polusi udara.

Dalam gelaran Hospitality Indonesia, para pelaku industri pendukung sektor bisnis horeca lokal seperti mebel (furniture), kriya (craft) dan desain tak ketinggalan untuk turut berkontribusi dengan menyajikan beragam produk kreatif dan unggulan bernuansa alam serta upaya pelestariannya.

Menurut ketua Indonesia Furniture Promotion Forum (IFPF) Erie Sasmito, unsur natural atau alam menjadi tren desain di industri mebel, kriya dan horeca. Mendominasi pelaksanaan Hospitality Indonesia 2019 dan menjadi tren terkini untuk bidang industri mebel, kriya, desain dan horeca.

”Saat ini tren hospitality yang sedang berkembang di tanah air mengarah pada nuansa alam. Munculnya kesadaran masyarakat untuk menjaga masa depan bumi serta adanya kerinduan manusia untuk kembali ke alam memicu kami menciptakan produk yang tak hanya artistik, namun juga bersifat sustainable dan ramah lingkungan. Ini sesuai dengan tema Hospitality Indonesia 2019 yakni ”Engage the Future of Hospitality” yang merefleksikan masa depan hospitality dalam menciptakan dunia yang lebih baik,” jelas Erie.

Dari berbagai brand yang ada, salah satu yang menarik perhatian adalah Pineapple Lifestyle Furniture. Terinspirasi dari nuansa tropis di Indonesia, Pineapple Lifestyle Furniture menghadirkan berbagai produk mebel asal Cirebon yang homey dan nyaman digunakan, mulai dari sofa, kursi makan, kursi santai hingga jendela. Orisinalitas produk terlihat dari metode anyaman yang detil.

Berkat produknya yang bermutu tinggi, jenama berlogo nanas ini sukses melakukan ekspor ke berbagai negara di dunia, mulai dari Jerman, Belgia, Australia hingga Amerika. Setelah berpengalaman dalam menjalankan proyek residensial di kancah global selama30 tahun, Pinneapple siap melayani kebutuhan di pasar domestik dengan rentang harga mulai dari ratusan ribu rupiah.

Selain Pinneapple, ada pula Nuansa Kayu Bekas yang menjadi sorotan di Hospitality Indonesia. Sejak 2010, brand asal Solo, Jawa Tengah ini berhasil menciptakan beragam produk furnitur seperti meja, lemari, kursi hingga laci yang sepenuhnya terbuat dari bah kayu-kayu bekas (recycle).

Dengan proses pengerjaan khusus, Nuansa Kayu Bekas mampu menyulap kayu bekas menjadi produk furnitur yang cantik berkualitas terbaik sehingga banyak diminati oleh pasar luar negeri seperti Amerika dan Eropa. Dengan rentang harga mulai dari Rp100 ribuan, produk yang satu ini menjadi salah satu incaran bagi masyarakat Indonesia yang menyenangi konsep vintage.

Hospitality Indonesia diikuti lebih dari 100 peserta terdiri dari 3 sektor yakni Furniture dan Craft Indonesia, Mozaik Indonesia dan Hotel Sourcing Indonesia. Dengan adanya unsur alam pada gelaran kali ini, Hospitality Indonesia menjadi ajang bagi para pelaku industri untuk berkontribusi menyebarkan pesan-pesan lingkungan kepada masyarakat melalui beragam produk mebel, kriya dan desain.

Berlangsung dari 23-26 Oktober 2019 di Hall A – Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta, ajang ini menarik perhatian lebih dari 5000 buyer lokal dan mancanegara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.