Transformasi Digital, Ini 3 Sektor Paling Rentan Serangan Siber

Marketing.co.id – Berita Digital | Perubahan di era digital saat ini begitu deras. Belum lagi dengan tuntutan konsumen yang terus berevolusi, struktur industri yang terus berubah-ubah, serta akselerasi perkembangan teknologi yang tiada habisnya. Hal ini menjadi pemicu perkembangan besar dari tahun ke tahun berkat revolusi transformasi digital dalam bisnis.

Bahkan, perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik terus menerapkan berbagai langkah inovatif untuk memperluas bisnisnya di era digital ini. Hal ini sejalan dengan prediksi IDC yang menyebutkan bahwa 60% dari enterprise terkemuka di Asia Pasifik akan menjadikan transformasi digital sebagai inti dari strategi mereka.

Indonesia sendiri telah berkembang menjadi sebuah bangsa yang digital. Inovasi-inovasi baru terus bermunculan memenuhi kebutuhan manusia untuk meningkatkan produktivitas. Semakin banyak juga perusahaan yang mengandalkan digital sebagai salah satu strategi untuk mendongkrak kinerja, baik yang berkaitan dengan brand awareness, reputasi maupun penjualan.

Lantas, sektor manakah yang telah mengalami peningkatan yang signifikan untuk meningkatkan skala keamanan mereka, dan bagaimana mereka dapat memastikan transformasi digital yang mereka lakukan itu aman  dari serangan siber yang terus berkembang?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Arjun Kolady, Insinyur Solusi Keamanan di HackerOne, telah mengamati 3 sektor yang telah mengalami peningkatan yang seignifikan dalam hal program keamanan karena tren transformasi digital yang terjadi saat ini.

Layanan Keuangan

Di Asia, perbankan digital adalah masa depan. Lewatlah sudah hari-hari dimana Anda harus pergi ke cabang fisik untuk mengurus berbagai kebutuhan perbankan, atau pergi ke toko fisik untuk berbelanja. Hanya dengan smartphone dan beberapa sentuhan saja, Anda sudah dapat menyelesaikan semua urusan dalam sekejap.

Menurut McKinsey, penetrasi perbankan digital telah tumbuh secara eksponensial sejak 2014, dengan rata-rata 97% untuk negara maju di Asia. Konsumen merangkul perbankan digital karena kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan. Adopsi dan penggunaannya diharapkan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pengguna smartphone.

Industri Otomotif

Dengan evolusi teknologi pintar, industri otomotif adalah sektor lain yang harus diperhatikan dalam hal transformasi digital. Didorong oleh kebutuhan konsumen, mobil kini semakin terhubung. Meskipun beberapa kendaraan pintar yang terhubung menawarkan banyak keuntungan dan kenyamanan bagi pengemudi, hal tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang keselamatan di jalan raya dan peningkatan risiko keamanan dan pelanggaran data. Menurut BIS Research, perkiraan pendapatan pasar keamanan siber otomotif diproyeksikan mencapai US$6,03 miliar pada 2029, dari US$1,26 miliar pada 2018.

Bidang kesehatan

Pasca wabah Covid-19, ada tren yang berkembang dalam layanan konsultasi medis online, di mana pasien mendapat akses ke dokter dari jarak jauh. Ini memungkinkan melalui alat komunikasi online seperti smartphone, aplikasi mobile atau lainnya. Tele-konsultasi telah merevolusi dunia perawatan kesehatan digital, dan dilihat sebagai cara yang mudah untuk mendapatkan nasihat dan perawatan medis. Namun, ini juga berarti bahwa akses ke data pribadi pasien yang sensitif seperti catatan pasien dan data identitas pribadi pasien harus tersedia sesuai permintaan.

Kita semua sepakat bahwa tranformasi digital diperlukan tetapi juga menempatkan perusahaan pada risiko yang lebih tinggi. Perusahaan yang bertanggung jawab memahami bahwa bisnis yang mereka kelola selalu dalam risiko serangan siber dan akan terus begitu sampai kapanpun. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengadopsi strategi keamanan yang terus berkembang dan beradaptasi dengan kecepatan inovasi dan inisiatif transformasi digital mereka.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.