Marketing.co.id – Guna memberi lebih banyak kemudahan bagi masyarakat ketika wabah Covid-19 melanda secara global. Layanan remitansi online Transfez menambah jangkauan remitansi outbound-nya ke 47 negara di 5 benua diantaranya Australia, Hong Kong, Jepang, dan beberapa negara di Afrika dan Amerika Selatan.
“Tadinya 37 negara, jangkauan diperluas ke 47 negara karena melihat kebutuhan transfer dana yang tetap berjalan,” kata Windratno Co-Founder & CEO Transfez.
Dengan perluasan jangkauan ini memudahkan masyarakat mengirimkan dana ke luar negeri dengan biaya rendah, cara praktis, cepat dan aman. Seperti untuk biaya kuliah, untuk keluarga, biaya rumah sakit, urusan darurat mau pun pembayaran barang atau jasa bagi pelaku usaha.
Prosedur transfer melalui Transfez, mulai dari Know Your Customer (KYC), membuat transaksi hingga tracking dijalankan melalui aplikasi.
“Keseluruhan proses yang bersifat online membuat pengguna tidak perlu lagi untuk keluar rumah ketika ingin melakukan pengiriman uang ke luar negeri, sehingga dapat mendukung anjuran pemerintah tentang physical distancing dan #dirumahaja,” imbuh Edo.
Pengiriman dana keluar negeri melalui Transfez membutuhkan waktu yang mendekati real-time. Pasalnya, ada beberapa negara hanya membutuhkan waktu dalam hitungan jam dan satu hari kerja untuk menerima dana.
Berlisensi dan diawasi oleh Bank Indonesia (BI) sebagai badan pelaksana penyelenggara transfer dana, proses transfer dana oleh Transfez dilakukan dengan cepat.
Transfez kini juga sudah memiliki izin di Australia, sehingga kegiatan transfer dari Australia ke negara-negara tujuan Transfez termasuk Indonesia akan segera aktif dalam beberapa waktu ke depan.
Sebagai informasi World Bank mencatat nilai remitansi dari Indonesia mencapai US$ 5,1 miliar di tahun 2018 dan menuju Indonesia sebesar US$ 11,6 miliar dolar AS di tahun 2019 atau sebesar 1,1% dari gross domestic product (GDP) Indonesia.
Secara konsisten, remitansi merupakan salah satu sumber pemasukan keuangan dari luar negeri terbesar di Indonesia dan memiliki peranan tersendiri dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia sebagai salah satu solusi untuk menekan current account deficit (CAD).
Marketing.co.id | Info & Portal Berita Marketing dan Bisnis