TOP Brand Conference 2023: Memanfaatkan Martech di Era Social Commerce

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Marketing | Frontier Group bersama Majalah Marketing kembali mengadakan Top Brand Conference 2023, di Black Owl Kelapa Gading, Jakarta pada Selasa (3/10).

Mengusung tema “Leveraging Marketing Technology in Social Commerce Era”, acara yang dihadiri ratusan peserta pemenang TOP Brand ini membahas tentang bagaimana memanfaatkan marketing technology (Martech) di era social commerce.

Hadir sebagai pembicara CEO Frontier Group Handi Irawan D, COO Lakuemas Geoffray Aten, e-Commerce Director Incubation TikTok Vonny Susanto, dan Director Danone Planius Simanullang.

Handi Irawan dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa social commerce merupakan topik yang sangat menarik untuk dibahas saat ini. Selain menjadi berita hot di media masa maupun media sosial saat ini, ada banyak data yang menjelaskan bagaimana besarnya pontensi pasar yang dimilikinya.

“Salah satu cara inovasi paling sederhana adalah menggabungkan dua industri berbeda menjadi satu. Social commerce ini ada aspek promosinya, ada aspek transaksinya, dan yang pasti penggunanya menggunakan media sosial,” katanya.

Selain berbicara banyak soal social commerce, Handi Irawan juga menekankan pentingnya memiliki brand yang kuat. Setidaknya ada 3 rules untuk menjadi TOP Brand, yaitu Quality before Price, Innovation Before Cost, dan Engagement Before Sales.

Sesi berikutnya dilanjutkan dengan talkshow. Dipandu oleh CEO Frontier Technology Victor Rindanaung, sesi talkshow Top Brand Conference 2023 membahas tentang “Martech for Social Commerce” bersama narasumber COO Lakuemas Geoffray Aten, dan e-Commerce Director Incubation TikTok Vonny Susanto.

Dalam kesempatan ini, Geoffray menjelaskan bagaimana dahsyatnya social commerce. Sebagai platform yang memberikan layanan beli jual emas pertama di Indonesia, kata Geoffray Lakuemas merasa terbantu dengan kehadiran social commerce. Transaksi Lakuemas di social commerce lumayan besar hingga puluhan miliar rupiah. “Yang jelas kami sangat adaptif dengan perkembangan teknologi. Sebelumnya kami aktif di eCommecer, ketika social commerce muncul kami pun langsung hadir,” katanya.

Sementara itu, Vonny menjelaskan bahwa social commerce mengusung konsep shoppertainment, yakni menggabungkan hiburan dengan pengalaman belanja. Pendekatan ini menciptakan cara yang menarik bagi brand untuk mengubah interaksi mereka dengan konsumen.

Konsep shoppertainment sendiri mendapat respon positif dari konsumen indonesia. Hal itu terlihat dari survei TikTok dan BCG yang menyebutkan bahwa 83% responden dari Indonesia menyatakan menonton video sebelum akhirnya membeli produk. Selain itu, konten video memengaruhi keputusan pembelian mereka, terutama untuk kategori fesyen, kecantikan dan elektronik.

Menurut Vonny, setidaknya ada 4 hal yang harus dilakukan brand agar bisa sukses di social commerce. “Kami menyebutnya GROW (Generate Content, Reach, Optimize dan Win). Semuanya kami gabungkan menjadi satu dimana kami memiliki fitur yang bisa menganalisa tren, konteksnya apa, dan insight-nya apa. kompetisi di TikTok itu tidak mudah,” pungkas Vonny.

Penerima penghargaan MARKETING AWARD 2023 berfoto bersama Juri Dr. Anita Maharani, SE,MM,CPAS, Dosen BINUS Business School (tengah). Foto: marketing.co.id/Lialily.

Marketing Award 2023

Dalam kesempatan yang sama, Majalah Marketing dan Frontier Group juga menyerahkan sertifikat Marketing Award 2023. Beberapa perusahaan yang berhasil memenangkan Marketing Award 2023 di antaranya Asuransi Astra (Garda Medika), PT Bumi Berkah Boga (Kopi Kenangan), Badan Amil Zakat nasional Republik Indonesia (Baznas), PT Kawano Pilar Mandiri ( Ecohome Indonesia), PT Modernland Realty Tbk (Jakarta Garden City), PT Prodia Widyahusada Tbk (Prodia), PT Sari Agrotama Persada (Sania Beras, Fortune dan Sania Tepung), dan PT Smartfren Telecom Tbk.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here