Bulan Juli lalu, Best Marketing International, firma riset Eropa yang secara berkala memonitor seluruh penghargaan digital di seluruh dunia telah mengumumkan daftar 10 digital campaign terbaik paruh pertama 2013. Kini mereka kembali mengumumkan daftar top 3 digital campaign sepanjang musim gugur 2013.
Berikut ini adalah tiga digital campaign yang memenangkan beberapa Grand Prix atau Gold awards untuk kategori digital:
The Most Powerful Arm
Ini merupakan kampanye sosial Australia yang dilancarkan untuk meningkatkan kepedulian terhadap penderita Duchenne Muscular Dystrophy. Penyakit ini menyebabkan penderitanya mengalami penurunan fungsi otot secara progresif. Anak-anak yang menderita ini akan kehilangan kemampuan menggunakan tangan mereka, termasuk untuk menulis.
Tak hanya untuk meningkatkan kepedulian, digital campaign ini juga bertujuan mengumpulkan tanda tangan untuk petisi yang meminta pemerintah Australia agar segera memulai riset tentang penyakit ini. Kampanye tersebut menjadi menarik karena menggabungkan penggunaan teknologi inovatif (robotic arm printer) dan media sosial.
Tangan bionik yang ada dalam iklan tersebut akan menerima tanda tangan melalui login Facebook, kemudian akan menandatangani petisi Anda menggunakan tulisan tangan asli Jacon Lancaster, seorang anak yang menderita penyakin ini. Sebuah kamera akan memotret setiap tanda tangan dan mem-posting-nya di Facebook wall penanda tangan.
Hasilnya, kampanye ini berhasil mengumpulkan 32 ribu tanda tangan dari 85 ribu orang pengunjung yang masuk ke website. Ini membuat petisi ini menjadi petisi terkait isu kesehatan paling sukses sepanjang sejarah Australia sekaligus menjadi petisi melalui Facebook pertama di sana.
Menurut Tim Buesing, Digital Creative Director Reactive, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dari kampanye ini. “Jangan pernah melupakan kekuatan video. Dampak emosional kepada penontonnya begitu besar. Jika Anda ingin meningkatkan awareness dan attachment dari nol menjadi 100 dalam waktu satu menit, maka tidak ada yang bisa mengalahkan video,” katanya.
“Pelajaran kedua, jangan pernah meremehkan long tail. Kami terus mendapatkan traffic dari blog-blog terkenal. TV memang memberikan efek yang esar, tapi blog dan bentuk content marketing lainnya memberikan efek yang lebih panjang. Pelajaran ketiga adalah soal memanusiakan teknologi,” lanjut Buesing.
Penghargaan: beberapa penghargaan di Spikes Asia, IAB MIXX Awards, IAB Australia Creative Showcase Award
Agensi: Reactive, Red Agency, Finch, Havas Worldwide, Reseo
Video: http://www.themostpowerfularm.com/about\
Adidas Window Shopping
Tantangan yang dihadapi kampanye ini adalah bagaimana mengubah jendela di gerai Adidas menjadi sebuah pengalaman digital yang interaktif. Adidas ingin menarik orang-orang untuk datang ke gerai mereka, namun juga ingin agar konsumen melanjutkan pengalaman berbelanja tersebut bahkan setelah gerai tutup pada malam hari.
Untuk itu mereka membuat Adidas Window Shopping, sebuah konsep jendela digital berukuran asli yang interaktif. Jendela ini merupakan bagian dari jendela di gerai Adidas yang terdiri dari sebuah interface layar sentuh besar.
Jendela “ajaib” ini membantu konsumen melihat koleksi terkini, mengecek bagaimana tampilan produk pada model seukuran manusia, dan tentu saja membeli produk tersebut. Bukan hanya itu, Window Shopping Adidas juga memungkinkan konsumen men-share foto produk favorit mereka kepada temannya.
Tantangan utama kampanye ini adalah membuat pengalaman tersebut mudah dipahami oleh orang-orang yang tidak pernah melihat hal ini sebelumnya dan tidak ada orang yang akan menjelaskannya kepada mereka.
Pelajaran yang bisa kita pelajari dari Adidas adalah ketika semua pihak – brand marketing, e-commerce, dan IT – bekerja sama dengan satu tujuan maka kita bisa menciptakan sebuah keajaiban.
Penghargaan: Multiple awards at Golden Drum
Agensi: TBWA\Helsinki, Integer Nordic, Symbio
Video: http://www.youtube.com/watch?v=MYBURgFgP7w
All Eyes on the S4
Swisscom dan Samsung bekerja sama untuk meluncurkan Samsung Galaxy S4 di Swiss. Tujuan adalah menciptakan buzz di sekitar perangkat baru tersebut dan memperluas penggunaan media untuk mengundang orang-orang.
Samsung Galaxy S4 merupakan smartphone pertama yang menggunakan teknologi eye-tracking. Teknologi ini akan mengetahui ketika Anda melihat ponsel ini. Memanfaatkan hal tersebut, mereka menempatkan Samsung S4 ke dalam sebuah billboard CLP khusus dan mengundang orang-orang melihat ke arahnya untuk mendapatkan ponsel tersebut.
Selama tantangan berlangsung, peserta akan diganggu dengan berbagai macam hal, mulai dari anjing polisi, pasangan yang bertengkar, hingga gerobak hotdog yang terbakar. Hasilnya, satu dari tiga orang mengikutinya dengan lebih dari 12 juta ad impression. Secara global video tersebut dilihat lebih dari 4,1 juta kali.
Menurut Myles Lord, Chief Creative Officer Heimat, sebuah agensi periklanan di Berlin, hal yang bisa dipelajari dari kampanye ini adalah bahwa sebuah pengalaman nyata sangat lah penting. “Internet merupakan cara mudah untuk menjangkau banyak orang. Namun, di era digital ini bagaimanapun juga pengalamannya nyatalah yang paling penting,” ucapnya.
Penghargaan: DMMA Onlinestar, Lovie Awards
Agensi: Heimat Berlin, Perfect Fools
Video: http://www.youtube.com/watch?v=VuE4wumX5NY
(Hando Sinisalu/www.marketing.co.id)
