Marketing.co.id – Berita Property | Industri cat otomotif Indonesia mengalami pergeseran signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Dari masa ketika warna kendaraan terbatas, kini pasar menuntut presisi, variasi, dan efisiensi tinggi dalam proses pengecatan ulang.
Fenomena ini terekam jelas dalam perjalanan Toko Cat Losmini, salah satu pelaku usaha lokal yang sudah hadir sejak tahun 1970-an di Jalan Kramat Raya, Jakarta.
Didirikan oleh Tju Po Hoa dan kini diteruskan oleh generasi ketiga, Richard Julius, toko ini menjadi saksi perubahan selera dan teknologi refinishing kendaraan di Indonesia.
“Dulu, pilihan warna terbatas dan proses pencocokan sangat manual. Sekarang konsumen minta presisi tinggi, bahkan untuk mobil klasik. Teknologi jadi penentu utama,” ujar Richard Julius, pemilik Toko Cat Losmini.
Kolaborasi dengan PT Akzo Nobel Car Refinishes Indonesia membawa perubahan besar. Melalui merek Wanda, AkzoNobel menghadirkan solusi berbasis digital seperti MIXIT Cloud dan Automatchic Vision, yang mampu mengenali lebih dari dua juta warna dan memangkas waktu pencocokan hingga 50 persen.
Menurut Ummi Rahmawati, President Director AkzoNobel Car Refinishes Indonesia, adopsi teknologi bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga bagian dari menjawab tuntutan konsumen yang semakin dinamis. “Kami melihat kebutuhan refinishing mobil LCGC hingga mobil kolektor klasik berkembang pesat. Wanda dirancang untuk fleksibel menjawab kebutuhan itu,” tambahnya.
Dengan kombinasi antara pengalaman lapangan, pewarisan bisnis lintas generasi, dan adopsi teknologi global, sektor cat otomotif Indonesia kini berada di fase baru yakni lebih presisi, lebih cepat, dan lebih personal.
