
Marketing.co.id – Berita Properti | Bagi banyak pembeli rumah pertama di Jabodetabek, kedekatan dengan stasiun LRT atau MRT kini menjadi salah satu pertimbangan utama sebelum membeli rumah. Data terbaru Rumah123 mencatat bahwa permintaan terhadap properti di sekitar jaringan transportasi publik seperti LRT Jabodebek, LRT Jakarta, dan MRT Jakarta mengalami lonjakan signifikan sepanjang kuartal I 2025.
Area sekitar stasiun MRT Jakarta yang telah beroperasi mengalami pertumbuhan permintaan sebesar 57,2% secara tahunan. Sementara itu, di wilayah stasiun yang masih dalam tahap pembangunan, pertumbuhan tetap tinggi, yakni 43,5%. Fenomena serupa juga terjadi di sekitar jalur LRT Jabodebek dan LRT Jakarta, dengan lonjakan minat yang paling terasa di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Depok.
Menurut Head of Research Rumah123 Marisa Jaya tren ini menunjukkan bahwa pembeli rumah pertama kini semakin sadar pentingnya aksesibilitas. Konektivitas yang baik membuat kehidupan sehari-hari lebih efisien, mulai dari perjalanan kerja, aktivitas sosial, hingga akses ke fasilitas umum.
Hunian Dekat Stasiun: Solusi Mobilitas dan Investasi Masa Depan
Bagi generasi muda atau keluarga baru, tinggal dekat stasiun transportasi massal bukan hanya soal kenyamanan, tapi juga investasi jangka panjang. Selain nilai properti yang cenderung naik, potensi sewa di area strategis juga menarik bagi pembeli rumah pertama yang mempertimbangkan opsi sewa-beli atau property flipping di masa depan.
Menurut Marisa, kalau sebelumnya pembeli rumah pertama lebih fokus pada harga, sekarang banyak yang mulai memperhitungkan faktor lokasi, terutama kedekatan dengan transportasi umum. Mereka tahu bahwa harga rumah mungkin sedikit lebih tinggi, tapi akan sebanding dengan penghematan waktu dan biaya transportasi harian.
Tips Membeli Rumah Pertama Dekat Stasiun LRT/MRT
Meskipun tren permintaan meningkat, pembeli rumah pertama disarankan untuk tetap selektif. Pastikan proyek LRT atau MRT benar-benar akan beroperasi sesuai jadwal, periksa potensi pengembangan kawasan ke depannya, dan hitung biaya-biaya tambahan seperti pajak dan biaya notaris.
Nah, bagi Anda yang sedang mempertimbangkan membeli rumah pertama di sekitar stasiun transportasi publik, berikut beberapa tips penting yang bisa jadi panduan:
Periksa Status dan Progres Proyek Transportasi.
Pastikan stasiun LRT/MRT yang dekat dengan lokasi rumah sudah beroperasi atau memiliki progres pembangunan yang jelas. Ini penting agar Anda tidak hanya membeli “janji lokasi strategis”.
Hitung Total Biaya dengan Cermat.
Selain harga rumah, perhitungkan biaya-biaya tambahan seperti BPHTB, biaya KPR, notaris, dan asuransi. Pastikan semua masuk dalam anggaran agar tidak membebani keuangan.
Bandingkan Harga Properti di Sekitar Stasiun Lain.
Harga rumah dekat stasiun bisa bervariasi cukup besar antar kawasan. Lakukan riset harga di beberapa lokasi agar Anda bisa memilih yang terbaik sesuai kebutuhan dan anggaran.
Prioritaskan Akses dan Fasilitas Pendukung.
Cari tahu apakah lokasi rumah memiliki akses pejalan kaki yang baik ke stasiun, serta fasilitas umum seperti minimarket, sekolah, dan layanan kesehatan.
Pertimbangkan Potensi Kenaikan Nilai Properti.
Lokasi dekat transportasi publik cenderung mengalami kenaikan harga lebih cepat. Ini bisa menguntungkan jika suatu saat Anda ingin menjual atau menyewakan.
Cek Reputasi Developer dan Legalitas.
Untuk rumah tapak atau apartemen baru, pastikan pengembang memiliki reputasi baik dan sertifikat legalitas yang jelas dan sah seperti SHM, SHGB, IMB, dan lainnya.
Dengan banyaknya pilihan properti di sekitar stasiun, pembeli rumah pertama punya kesempatan untuk mendapatkan hunian yang tidak hanya strategis, tapi juga memiliki potensi nilai tambah di masa depan.