[Tips] Atur THR Dengan Bijak Agar “Tidak Segera Pamit”

[Reading Time Estimation: 3 minutes]

Marketing.co.id – Berita Financial Services | Lebaran identik dengan adanya Tunjangan Hari Raya (THR) di tempat kerja. Dengan mendapatkan 1 bulan gaji, maka kita akan merasa senang karena semua kebutuhan lebaran dan keinginan yang tertunda bisa terpenuhi tanpa menggunakan gaji bulanan kita. Namun, jangan lekas terlena karena bisa saja THR yang kita dapatkan akan cepat habis sebelum lebaran jika kita tidak mengaturnya dengan baik. Berbagai tips dan trik cara mengatur perencanaan keuangan telah banyak dibagikan namun ada tips menarik yang di bagikan oleh Edwin Limanta selaku Co-Founder MiPower by Sequis and Registered Financial Planner.

mi power by sequis, mi power, sequis, asuransi sequis, asuransi jiwa sequis

Edwin memberikan tips bahwa langkah pertama setelah mendapatkan THR yaitu untuk segera mengalokasikan pembayaran zakat fitrah sebelum digunakan untuk kebutuhan lebaran lainnya. Hitungan zakat fitrah biasanya tergantung pada kerelaan masing-masing individu. Namun jika kita bingung mematok nilainya, maka bisa dialokasikan 10% dari THR untuk zakat, sedekah dan berbagi berkah untuk orang tua, asisten rumah tangga (jika ada), supir, atau office boy di kantor. Jadi dengan hitungan yang tepat maka jumlah THR yang dikeluarkan juga bisa diatur dengan baik untuk kebutuhan yang lain.

Selanjutnya menurut Edwin, setelah membayar zakat dan sedekah, hal lain yang bisa kita lakukan dengan memanfaatkan dana THR yaitu dengan membayar sisa utang hingga usai lebaran dapat terbebas dari utang dan gaji bulan mendatang dapat digunakan untuk tujuan jangka panjang. Sisa utang seperti cicilan kartu kredit, pay later belanja online, cicilan kendaraan maupun pinjaman lain yang memiliki biaya bunga tinggi. Dengan memanfaatkan THR untuk melunasi kewajiban maka dana darurat dan dana simpanan bisa bertambah.

Sebaiknya sebelum mendapat gaji atau THR, buatlah daftar kebutuhan dengan membagi dalam 3 kategori, yakni kebutuhan penting yang mendesak, kebutuhan penting tidak mendesak, dan kebutuhan tidak penting. Selain daftar kebutuhan, Edwin juga menyarankan agar membiasakan mencatat setiap pemasukan, pengeluaran, dan sisa uang THR. Dengan memiliki catatan keuangan, kita bisa menilai diri sendiri apakah sudah berhemat atau masih boros, membantu mengetahui kebutuhan mana yang masih belum dapat terpenuhi agar pendapatan berikutnya cukup membiayai kebutuhan selanjutnya.

Pay Yourself First Jika Menerima Dana THR

Setelah THR diterima dan semua kewajiban zakat, kebutuhan lebaran dan utang sudah dibayar, saatnya melakukan pay yourself first. Konsep yang dikenalkan oleh David Bach pada bukunya Automatic Millionare ini pada dasarnya mengalokasikan 30% pendapatan untuk persiapan masa depan. “Saat menerima THR, usahakan tidak habis begitu saja karena akan memberikan beban di kondisi keuangan pada bulan berikutnya. Dengan menggunakan untuk kebutuhan pay yourself first maka paling tidak dapat memberikan rasa tenang dan optimis untuk kondisi keuangan di masa depan,” ujar Edwin.

Karena sifatnya jangka panjang, maka diperlukan komitmen pada konsep pay yoursel first. Contohnya dengan menyiapkan asuransi Term Life Insurance atau berkomitmen pada investasi reksa dana selama 10 tahun. Jika sudah berkomitmen selama periode waktu tertentu, maka gunakan dana masa depan untuk melakukan top up investasi secara periodik dan tidak mengambil atau mencairkannya sebelum masa jatuh tempo.

Menyiapkan dana masa depan lewat asuransi sangat baik karena asuransi memberikan proteksi guna menjaga keberlangsungan hidup pada masa mendatang jika terjadi risiko sakit, kecelakaan hingga kematian. “Kendala berasuransi pada masyarakat sering terbentur masalah premi. Padahal, anda hanya perlu membayar premi dalam jangka waktu tertentu untuk bisa mendapatkan manfaat seumur hidup. contohnya pada produk Q Smart Life New Gen Insurance yang memberikan jaminan perlindungan jiwa yang panjang hingga usia 99 tahun tanpa harus membayar premi seumur hidup. Bahkan memiliki nilai tunai yang dijamin,“ sebut Edwin.

Jika alokasi THR sudah diterapkan untuk hal-hal penting di atas, kemudian masih tersisa barulah Anda bisa memanjakan diri sendiri misalnya, membeli baju lebaran, membeli pernak-pernik lebaran, buka puasa bersama teman, ke salon untuk merapikan rambut sebelum hari raya, dan lainnya. Upayakan anggaran tidak melebihi 10% dari dana. Ingat, gunakan THR anda dengan bijak dan bertanggung jawab akan tidak terbeban dengan kondisi keuangan di masa depan.

Marketing.co.id: Portal Berita Marketing dan Bisnis.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here