Harga rumah yang terus naik dari waktu ke waktu menjadi salah satu hambatan bagi banyak orang untuk membeli rumah, termasuk generasi milenial. Sebenarnya, apakah mereka sudah memikirkan untuk membeli rumah?
Berdasarkan data situs properti UrbanIndo, pencari properti sepanjang 2017 didominasi oleh pria sebanyak 63,2% dan wanita 36,8%. Sejauh ini, minat kaum Adam terhadap properti memang masih tinggi. Hal ini disebabkan oleh keinginan untuk berinvestasi, terlebih bagi para pria yang baru berkeluarga. Selain itu, diketahui juga bahwa ‘pemburu’ properti sepanjang tahun ini paling banyak berasal dari DKI Jakarta dengan jumlah 45,40%, disusul dari Surabaya 11,78%, dan Bandung 10,22%.
Dari data pencari properti di UrbanIndo menunjukkan, sepanjang 2017 sekitar 59,47% pencari properti masuk dalam kelompok milenial. Jumlah tersebut seakan menjadi bukti bahwa banyak milenial yang sadar akan pentingnya memiliki rumah. Sayangnya, sampai saat ini masih banyak yang belum mampu punya rumah karena alasan finansial yang mepet. Berikut ini tips agar milenial bisa cepat memiliki rumah impian.
Kurangi Jadwal Makan di Luar
Makan di luar bersama teman tampaknya menjadi salah satu kegiatan yang tak bisa lepas dari milenial. Saking sudah menjadi kebiasaan, banyak yang tidak bisa mengatur pengeluaran saat nongkrong. Padahal, jika kebiasaan ini dikurangi, memiliki rumah bukan lagi mimpi. Kenapa demikian?
Bayangkan saja. Uang yang biasa dipakai untuk berfoya-foya di luar bisa ditabung untuk membeli rumah. Jika rasanya sulit berhenti, bisa pelan-pelan mengurangi jadwal makan di luar dari yang hampir setiap hari menjadi sekali seminggu. Kalau sudah berhasil, akan lebih banyak uang yang bisa ditabung.
Menabung memang cara umum yang disarankan, namun ini cara yang paling ampuh. Pasalnya, ketika seseorang akan mengajukan KPR, ada uang muka yang wajib disetorkan dengan jumlah cukup besar. Merasa kesulitan menabung karena uangnya mudah untuk diambil kapan pun? Jika rasanya sulit menabung, pilihlah metode yang membuat uang tidak bisa dengan mudah diambil setiap saat. Salah satunya tabungan berjangka atau investasi melalui reksadana atau dibelikan emas.
Cari DP yang Bisa Dicicil
Seperti yang kita tahu, besaran uang muka atau down payment (DP) juga sering kali menjadi penghambat untuk bisa memiliki rumah. Salah satu solusi adalah mencari rumah dengan promo DP yang bisa dicicil dalam jangka waktu tertentu. Program cicilan dapat membantu milenial yang masih memiliki keterbatasan finansial untuk membayar DP. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan kerugian yang akan dirasakan kemudian hari.
Pertama, harga beli rumah jadi lebih mahal karena jumlah DP yang dicicil pun akan lebih besar. Kedua, apabila gagal menyelesaikan cicilan DP atau ternyata pengajuan KPR tidak disetujui bank, cicilan yang sudah dibayarkan di awal akan hangus begitu saja.
Pilih Tenor KPR Terpanjang
Ketika sudah memutuskan untuk mengambil KPR, harus mempertimbangkan cicilan bulanan yang harus dibayar. Jangan sampai lebih besar pasak daripada tiang. Kebanyakan milenial memiliki kemampuan fnansial yang terbatas sehingga banyak dari mereka hanya mampu membayar cicilan dalam jumlah kecil. Oleh karena itu, mengambil cicilan tenor KPR yang paling panjang merupakan solusi yang tepat.
Semakin lama jangka waktunya, semakin kecil juga jumlah cicilan per bulan. Cara ini memang bisa meringankan, namun sayangnya total cicilan yang dibayarkan akan semakin membengkak. Tetapi tak perlu merasa rugi di sini. Harga jual kembali tanah dan bangunan pasti meningkat, apalagi jika rumah yang dibeli berada di kawasan yang diprediksi berkembang. Meski yang dibayarkan lebih mahal, tapi cita-cita memiliki rumah tercapai.
Pada intinya, generasi milenial bisa saja memiliki rumah dengan cepat asalkan bisa mengubah gaya hidup jadi lebih hemat. Selain itu dibutuhkan juga komitmen kuat untuk bisa mencicil rumah.
Tidak perlu risau jika keuangan masih terbatas dan hanya mampu membeli rumah di kawasan pinggiran kota. Suatu kawasan akan terus berkembang dalam jangka beberapa tahun ke depan dan ini tentu bakal mendongkrak harga rumah.
(Pamella Fricylia, dimuat di Majalah Property-in edisi Januari 2018)