PT ABC Kogen Dairy telah meresmikan industri pengolahan susu termasuk peternakan sapi perah PT Raffles Pacific Harvest di dataran tinggi Garut dan pabrik pengolahan susu di Cicalengka Bandung.
Data ementerian Perindustrian menyebutkan, konsumsi susu di Indonesia per tahunnya berada di tingkat 12,01 liter per kapita. Jumlah ini masih jauh lebih rendah dibandingkan sejumlah negara di Asean yang mengonsumsi susu 20 liter per kapita per tahun.
Rendahnya konsumsi susu di Indonesia saat ini, disebabkan oleh tingginya impor susu dan rendahnya produktifitas dari petani susu lokal dengan produksi rata-rata yang hanya mampu menghasilkan 13 – 15 liter susu. Hal ini berbanding jauh dengan negara lain yang dapat mencapai 22 – 25 liter per sapi.
“ABC Kogen Dairy akan mampu memberikan kontribusi tambahan 4,5% suplai susu nasional yang berkualitas internasional dengan kapasitas produksi hingga 100 juta liter susu per tahunnya,” ujar Warren Choo, Presiden Direktur PT ABC Kogen Dairy.
Turut serta dalam memajukan program gizi pemerintah yaitu “Pedoman Gizi Seimbang”, PT ABC Kogen Dairy membangun peternakan sapi perah di dataran tinggi Garut dengan luas lahan mencapai 72 hektar dengan daya tampung lebih dari 10,000 sapi. Tak hanya itu, pabrik susu dengan teknologi modern dan terbaru dari Eropa juga turut dibangun di Cicalengka Bandung, beserta pengadaan infrastruktur peternakan dan pabrik yang canggih dan modern, yang meliputi:
“Dengan hadirnya fasilitas modern peternakan sapi dan pabrik pengolahan susu, PT ABC Kogen Dairy ingin menunjukkan komitmennya dalam memajukan industri susu di Indonesia melalui peningkatan pengetahuan dan kesejahteraan petani susu lokal, membuat standarisasi susu yang tinggi bagi industri susu di Indonesia serta edukasi manfaat konsumsi susu terhadap masyarakat Indonesia,” tambah Warren Choo.
Melalui visi misinya, PT ABC Kogen Dairy terus berkomitmen memberikan kontribusi dalam tercukupinya nutrisi guna memajukan masyarakat dan bangsa. Melalui konsumsi susu yang cukup setiap harinya akan memberikan harapan terciptanya generasi penerus bangsa yang lebih baik selain mendukung pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan dan perbaikan nutrisi dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) pada tahun 2030.
