Marketing – Di masa sulit seperti sekarang ini, banyak orang yang merasa gelisah dan kesepian. Pengisolasian diri dan penutupan bisnis membuat kita tidak dapat berinteraksi secara langsung dengan manusia lain, seperti berkumpul dengan teman-teman kampus atau menonton Netflix bersama mereka.
Walaupun dalam kondisi menjaga jarak, pengguna Tinder tetap bisa terhubung. Hal ini terlihat dari jumlah swipes yang meningkat pada hari Minggu (29 Maret) jika dibandingkan dengan hari lain dalam sepanjang sejarah Tinder, yaitu lebih dari 3 miliar swipes.
Pengguna Tinder di seluruh dunia kini saling berinteraksi dengan cara yang luar biasa. Seperti versi digital dari apa yang dilakukan penduduk Italia saat mereka bernyanyi bersama di balkon tempat tinggal masing-masing di tengah masa karantina.
Sejak sebagian besar negara di dunia melakukan karantina, pengguna Tinder mulai menggunakan fitur Passport untuk “jalan-jalan” ke negara tersebut. Penggunaan fitur Passport meningkat selama minggu terakhir pada bulan Maret di Brazil: 15%, Jerman: 19%, Prancis: 20%, dan India: 25%.
“Kami senang dapat membuat fitur Passport yang memungkinkan pengguna berkenalan dengan siapapun di dunia ini. Dan kini, fitur Passport dapat diakses secara gratis oleh semua pengguna Tinder.” kata Elie Seidman, CEO Tinder.
“Kami berharap para pengguna yang sedang merasa gelisah dan sedang haus berinteraksi dengan orang lain bisa menggunakan Passport untuk “berpindah tempat” ke mana saja, keluar dari tempat karantina mereka. Kami terinspirasi dengan bagaimana pengguna memanfaatkan aplikasi Tinder untuk saling menyemangati, dan kami ingin mendukung solidaritas sosial yang terbentuk karena ini.”
Fitur Passport di Tinder biasanya hanya bisa diakses oleh pengguna Tinder Plus & Gold. Anda harus mengupdate aplikasi Tinder ke 11.12 IOS dan Android, sehingga Anda dapat membuka akses fitur Passport secara gratis.