Marketing.co.id – Setiap manusia dilahirkan oleh Tuhan memang untuk dijadikan seorang pemimpin. Memimpin itu bisa untuk diri sendiri, rumah tangga, maupun kelompok atau sebuah perusahaan
Ada tiga tingkat model kepemimpinan yang perlu kita ketahui sebagai alat untuk mengembangkan kepemimpinan. Kepemimpinan ini tidak hanya membawa kepada suatu kelompok atau organisasi, tetapi juga untuk mengembangkan diri secara teknis dan psikologis sebagai pemimpin.
Menurut James Scouller penulis buku ‘The Three Level of Leadership: How to Develop Your Leadership Presence and knowhow and Skill’  ada tiga tingkat model kepemimpinan yang perlu diketahui yakni kepemimpinan public, private, dan personal. Tiga model itu sebagai fitur utama untuk mengembangkan keterampilan dan perilaku pemimpin menjadi lebih baik.
Berikut tiga tingkat model kepemimpinan itu:
Level 1 – Kepemimpinan publik
Kepemimpinan publik mengacu pada tindakan atau perilaku yang membawa pemimpin untuk memengaruhi dua orang atau lebih secara bersamaan. Kepemimpinan publik ini bisa dicontohkan dalam sebuah rapat atau kelompok yang lebih besar.
Dalam kepemimpian tersebut masyarakat diarahkan untuk:
- Menyetujui penetapan visi dan misi yang bertujuan menjaga kesatuan sebuah kelompok atau organisasi untuk masa depan.
- Membawa energi positif dan menciptakan standar kerja yang tinggi dan memberikan semangat kerja serta kepercayaan kepada tim.
- Berhasil mendorong tindakan kolektif dalam berorganisasi
Menurut Scouller perilaku seorang pemimpin publik sebaiknya memiliki kualitas-kualitas berikut :
- Mampu menetapkan visi organisasi, tetap fokus kepada tujuan
- Mampu melakukan perencanaan, pengorganisasian, memberi kekuasaan pada orang lain
- Menguasai teknik pemecahan masalah, pengambilan keputusan
- Pelaksanaan organisasi
- Kelompok bangunan dan pemeliharaan dalam kelompok
Level 2 – Kepemimpinan private
Kepemimpinan private menyangkut penanganan secara individu bagi seorang pemimpin. Tugas dari kepemimpinan private ini seperti penilaian kinerja seseorang dalam suatu organisasi serta memberikan semangat kepada setiap individu dalam kelompok atau organisasi tersebut.
Menurut Scouller kepemimpinan pribadi bisa mengurangi beberapa perilaku yang kurang baik dari setiap individu. Perilaku ini seperti citra negatif, kekhawatiran dari setiap individu terhadap kelompok atau organisasi itu sendiri dan lain sebagainya.
Level 3 – Kepemimpinan untuk diri sendiri
Kepemimpinan bagi dirinya sendiri yakni kepemimpinan untuk perkembangan psikologis dan moral yang berdampak terhadap cara ia memimpin.
Menurut Scouller kepemimpinan untuk diri sendiri ada tiga unsur, yaitu:
1. Bagaimana sikap terhadap orang lain
Unsur ini adalah mengembangkan sikap yang benar terhadap rekan kerja, dengan mengusung visi dan misi bersama. Sikap yang benar adalah percaya bahwa orang lain sama pentingnya dengan diri sendiri dalam menjalankan tugas kelompok maupun organisasi.
Jika seorang pemimpin mempunyai sikap menghargai terhadap orang lain, ini akan memengaruhi banyak orang mempercayai kepemimpinan mereka dan pastinya banyak orang yang akan mau bekerja sama dengan dia.
2. Penguasaan diri
Ini menekankan tentang kesadaran diri dan kebebasan dalam memerintah seseorang. Banyak pemimpin yang menghindari perdebatan yang kuat misalnya dalam diskusi. Coba biarkan mereka bertindak secara otentik dalam berinovasi.
Menurut Scouller pengusaaan diri adalah proses psikologis bagi para pemimpin. Maka perlu teknik untuk menguasai perubahan yang ada pada diri mereka.
3. Mengetahui teknis dan keterampilan
Unsur ini menekankan pada bagaimana mengetahui kelemahan teknis seseorang dan mengambil tindakan untuk memperbaharui pengetahuan dan keterampilan seseorang.
Menurut Scouller ada tiga bidang seorang pemimpin harus belajar, yakni manajemen waktu, psikologis individu, dan psikologis kelompok.
Dalam hal ini Scouller juga menggambarkan enam set keterampilan yang mendasari kepemimpinan publik dan pribadi seperti:
- Kelompok pemecahan masalah dan perencanaan
- Kelompok pengambilan keputusan
- Kelompok kemampuan interpersonal, yang memilki kecerdasan emosional yang kuat
- Mengelola proses kelompok
- Kelompok ketegasan
- Kelompok penetapan tujuan
(Wikepedia.org/ Hernawan)