Marketing.co.id – Berita Marketing | Tiga komunitas yang fokus terhadap dunia salesmanship yaitu Agmari (Asosiasi Guru Marketing Indonesia), Komisi (Asosiasi Komunitas Profesi Sales Indonesia) dan SDI (Komunitas Sales Director Indonesia) mendukung acara “Sosialisasi Kurikulum Merdeka Belajar bidang Penjualan”, yang dilakukan secara daring (13/6).
Sosialisasi yang berlangsung selama satu jam tersebut memaparkan penjelasan kurikulum dan tanya jawab serta komitmen dukungan dari berbagai perusahaan. Acara ini juga dihadiri perwakilan dari berbagai perusahaan, diantaranya yang tergabung dalam SDI maupun Komisi.
“Sosialisasi kurikulum merdeka belajar bidang penjualan ini merupakan jawaban dari keinginan untuk melakukan standarisasi kompetensi sales yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan dunia industri,” tutur Ketua Umum Agmari, Pebrizayanti.
Pebrizayanti menjelaskan, Sales merupakan salah satu mata pelajaran pada program keahlian pemasaran. Kurikulum sales ini berkontribusi untuk menunjang kompetensi dari lulusan yang akan berkarir dibidang sales di berbagai industri.
Baca juga: Tiga Siswa dan Satu Guru SMK Juarai Astraotoshop Digital Class Batch 2
“Agmari yang fokus pada pengembangan kompetensi guru juga berupaya menghasilkan lulusan yang kompeten, dalam kaitan hal tersebut, disusunlah draf kurikulum bidang penjualan khususnya konsentrasi sales yang akan digunakan bapak ibu guru SMK untuk program keahlian pemasaran,” urai Pebrizayanti.
Lebih lanjut Pebrizayanti memaparkan, kurikulum sales ditujukan untuk peserta didik pada fase F (kelas XI dan kelas XII) dengan model-model pembelajaran antara lain project –based learning, problem-based learning, discovery and inquiry learning, teaching factory serta model-model lainnya yang relevan.

Dedy Budiman, figur yang mendedikasikan diri terhadap kemajuan dunia sales serta pendiri Komisi, SDI, dan Agmari memaparkan, tujuan kompetensi kurikulum sales yang disusunnya bersama timnya di Komisi dan Agmari untuk menghasilkan peserta didik yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja (softskill dan hardskill) di bidang sales.
Baca juga: UMKM Idol Resmi Diluncurkan, Siap Mencari UMKM dan Tenaga Sales Terbaik di Indonesia
“Dunia usaha dan industri yang semakin bertumbuh, konsekuensinya membutuhkan banyak profesi sales, baik di retail, B2B -Business to Business , B2C- Business toCustomer, Business toGovernment, dan berbagai macam perusahaan yang butuh menyerap anak-anak SMK. Tetapi masalahnya, persepsi profesi sales dianggap bukan pilihan menarik dan image nya tidak bagus. Untuk hal itu sudah dilakukan edukasi bekerjasama dengan praktisi sales melalui Komisi dan SDI dengan berbagai metode agar banyak yang tertarik menjadi sales,” papar Dedy.
Beberapa perwakilan perusahaan yang hadir dalam sosialisasi yaitu Asco Automotive, Colombus grup, Kawan Lama grup, Matrix NAP Info, PT. Ardena Artha Mulia, PT.BAF, PT. Deli group Indonesia, PT.Dymar Jaya Indonesia, PT Ekamart, PT Erajaya Swasembada, Tbk, PT Home Center Indonesia, PT Kenari Djaja Prima, PT Sinar Sosro, PT SNS, PT Sumber Trijaya Lestari, PT Tatalogam Lestari, PT Tunas Nusantara Indonesia, PT Ridean Tbk, dan Taiyo Perkakas.