Marketing.co.id – Berita Marketing | “Think Business, Think Hong Kong” (TBTHK), sebuah acara yang diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), sukses digelar di Jakarta, Indonesia. Acara ini bertujuan untuk mempererat hubungan perdagangan dan investasi antara Hong Kong dan Indonesia, serta membuka pintu bagi peluang kemitraan yang lebih bermanfaat dan berkelanjutan antara kedua negara.
Dengan latar belakang hubungan diplomatik yang telah terjalin lama, acara ini bertujuan untuk lebih mengintensifkan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Hong Kong, terutama di sektor-sektor strategis seperti keuangan, teknologi, smart city, dan keberlanjutan. Sesi simposium yang berlangsung sepanjang hari menjadi kesempatan emas bagi kalangan bisnis Indonesia untuk menggali berbagai peluang bisnis di Hong Kong, serta memahami dinamika industri yang berkembang pesat di kawasan tersebut.
Acara pembukaan TBTHK di Jakarta dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Dr. Peter KN Lam, Chairman HKTDC, Paul Chan, Financial Secretary of the Hong Kong SAR Government, serta Dr. Edi Prio Pambudi, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.
Dalam pidatonya, Dr. Lam menyatakan bahwa TBTHK merupakan inisiatif tahunan HKTDC yang bertujuan memperkuat hubungan bisnis Hong Kong dengan mitra-mitra internasional, termasuk Indonesia, yang telah lama menjadi mitra strategis bagi Hong Kong.
“Hong Kong telah lama dikenal karena kekuatannya dalam sektor-sektor tradisional seperti keuangan, perdagangan, logistik, dan jasa profesional. Namun, dengan kemajuan luar biasa yang kami capai dalam sektor-sektor baru seperti inovasi teknologi dan keberlanjutan, kami percaya ada banyak peluang menarik bagi pebisnis Indonesia untuk menjalin kemitraan dan berinvestasi di Hong Kong,” kata Dr. Lam.
Paul Chan, Financial Secretary of the Hong Kong SAR Government, dalam sambutannya menambahkan, bahwa Hong Kong berperan sebagai superkonektor yang menghubungkan Tiongkok Daratan dengan dunia internasional, khususnya kawasan ASEAN yang dinamis. Hong Kong, menurutnya, tidak hanya menjadi pusat bisnis, tetapi juga inovasi, penelitian, dan teknologi yang mendalam.
Simposium TBTHK menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka yang membahas peluang bisnis di berbagai sektor. Salah satu tema utama adalah bagaimana Hong Kong dapat menjadi pintu gerbang bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berkembang, tidak hanya di pasar domestik, tetapi juga di pasar internasional. Hong Kong, yang dikenal sebagai hub keuangan dan perdagangan global, menawarkan berbagai kemudahan bagi pebisnis yang ingin berinvestasi atau berekspansi.
Pembicara seperti Bernard Charnwut Chan, Chairman & President of Asia Financial Holdings Ltd, Guy Bradley, Chairman of Swire Pacific Limited, serta Shinta Widjaja Kamdani, CEO Sintesa Group dan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia, berbagi pandangan mereka mengenai prospek global dan peluang yang dapat diambil oleh pebisnis Indonesia melalui kemitraan dengan Hong Kong. Mereka juga membahas bagaimana kolaborasi ini bisa mempercepat pembangunan regional dan mencapai pertumbuhan yang lebih berkelanjutan.
“Hong Kong bukan hanya pusat keuangan, tetapi juga merupakan tempat bagi inovasi dan teknologi terbaru. Oleh karena itu, dengan kemajuan yang terjadi di sektor-sektor baru seperti PropTech, teknologi hijau, serta smart city, para pengusaha Indonesia memiliki kesempatan besar untuk terlibat dan berinovasi di pasar yang sangat berkembang ini,” ungkap Shinta Widjaja Kamdani dalam kesempatan tersebut.
Salah satu hal yang membedakan TBTHK adalah serangkaian sesi tematik yang mengangkat topik-topik strategis yang relevan bagi perkembangan ekonomi dan bisnis kedua negara. Sesi-sesi ini dirancang untuk menggali lebih dalam potensi kolaborasi yang dapat terjalin antara Hong Kong dan Indonesia dalam bidang keuangan, teknologi, dan keberlanjutan.
Salah satu sesi yang menarik adalah yang diselenggarakan bersama Hong Kong Monetary Authority (HKMA), yang mengangkat topik “Peluang RMB dalam Perdagangan Internasional dan Peran Strategis Hong Kong.” Dalam sesi ini, para peserta membahas bagaimana Hong Kong memainkan peran penting dalam memfasilitasi penggunaan RMB di pasar global, serta bagaimana pebisnis Indonesia dapat memanfaatkan keunggulan Hong Kong dalam sektor keuangan untuk memperluas jaringan perdagangan mereka.
Sesi lainnya yang menarik adalah sesi yang didukung oleh Cyberport berjudul “Membangun untuk Masa Depan,” yang mengulas sektor PropTech Hong Kong yang inovatif. Dalam sesi ini, peserta belajar bagaimana teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) dapat mendukung pertumbuhan sektor-sektor seperti mobilitas, kehidupan pintar, dan dekarbonisasi.
Selain simposium, TBTHK juga menampilkan pameran InnoVenture Salon, yang memamerkan 22 partisipan dari berbagai sektor di Hong Kong dan Indonesia. Pameran ini menyajikan berbagai solusi inovatif dari startup-starkup terkemuka di Hong Kong, seperti Hong Kong Cyberport Management Company Limited dan Hong Kong Science & Technology Parks Corporation. Para pengunjung dapat mempelajari solusi teknologi terbaru dalam bidang smart city, fintech, dan inovasi lainnya.
Dalam pameran tersebut juga terdapat Business Support Zone yang diselenggarakan oleh Conpak CPA Limited dan InvestHK. Di zona ini, peserta yang tertarik untuk memulai operasi di Hong Kong dapat mendapatkan konsultasi langsung mengenai peluang dan prosedur yang diperlukan.
Tidak hanya itu, untuk memberikan pengalaman khas Hong Kong, Dewan Pariwisata Hong Kong juga membuka “Chill Hong Kong Cafe,” yang membawa suasana kawasan “Old Town Central” ke Jakarta. Para pengunjung dapat menikmati teh susu khas Hong Kong dan egg waffle, sambil merasakan sentuhan budaya Hong Kong yang menggabungkan tradisi Timur dan Barat.
Setelah simposium, acara dilanjutkan dengan sesi Hong Kong Dinner yang diadakan di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place. Gala dinner ini dihadiri oleh sejumlah pemimpin bisnis dan pejabat pemerintah dari kedua negara. Dalam kesempatan ini, Paul Chan, Dyah Roro Esti Widya Putri selaku Wakil Menteri Perdagangan Republik Indonesia, serta H.E. Wang Lutong, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia, menyampaikan sambutan yang menekankan pentingnya memperkokoh hubungan antara kedua negara.
“Saya percaya bahwa kemitraan yang terjalin antara Indonesia dan Hong Kong akan membawa dampak positif bagi kedua negara. Melalui acara ini, kami berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Dyah Roro Esti Widya Putri.