The Power of Affirmations

Marketing.co.id- Saya sangat tertarik dengan apa yang diungkapkan oleh Claude M Bristol. Dalam buku The Magic Of Believing, Claude mengatakan: “It’s the repetition of affirmations that leads to belief. And once that belief becomes a deep a conviction, things begin to happen.”

Menjadi percaya diri adalah sebuah kata kunci untuk menjadi sukses dalam sales, tetapi ini bukanlah sesuatu yang mudah dilaksanakan. Karena untuk meningkatkan keterampilan/keahlian diperlukan pengungkapan diri sendiri secara positif (positive self-talk). Penguatan atas setiap pikiran ini akan dapat mendorong bukan hanya citra diri (self-image), namun juga kesuksesan Anda dalam melaksanakan tugas pekerjaan, yang tentunya juga bakal meningkatkan performa sales Anda.

Sebuah afirmasi (penguatan) merupakan alat yang sangat kuat dalam membantu kita meningkatkan personal self-confidence, pemrograman ulang pikiran, dan mencapai hasil yang lebih baik. Selain itu, juga mudah penggunaannya karena afirmasi adalah “positive statements” dan akan terjadi pengulangan sesering yang kita perlukan.

Banyak sekali orang yang sangat sadar dan tahu tentang konsep ini, namun hanya sedikit yang melaksanakannya secara konsisten. Mari kita dengar pengalaman Gosh Darn yang menyatakan: “I like my self”. Jadi, dengan kepercayaan yang penuh terhadap dirinya, maka program afirmasi/penguatan benar-benar berjalan baik, dan kemudian merancang, serta melakukan perubahan terhadap perasaan yang rendah diri, peragu dan ketidakmampuan berbicara/gagap. Cara kerja yang sederhana ini hanya terdiri dari 3 (tiga) syarat dan sangat mudah untuk mengingatnya.

Pertama, afirmasi bersifat sangat pribadi. Jadi, ketika ingin mengembangkan sebuah afirmasi, mulailah secara pribadi dan untuk diri Anda sendiri terlebih dulu. Contohnya: “Saya adalah orang yang sukses”. Afirmasi ini menunjukan pada diri kita sendiri secara pribadi, dan tidak memiliki pemahaman lain di samping saya adalah orang yang sukses.

Kedua, situasi afirmasi dalam kejadian yang dikehendaki saat ini. Jadi, dalam proses afirmasi tersebut, hilangkanlah suatu harapan. Sebaliknya, gunakanlah pernyataan yang mengadung unsur kepastian. Misalnya: “Saya ingin menghentikan kebiasaan merokok”. Afirmasi seperti ini bersifat hanya kebutuhan semata, bukan hasil akhir yang ingin dicapai. Sebaiknya pernyataan diubah menjadi: “Saya sangat menikmati kehidupan saya tanpa merokok” atau “Saya sangat menyukai profesi saya sebagai salesman”.

Ketiga, afirmasi haruslah positif. Jadi, hindarilah pernyataan yang bersifat negatif, seperti “Saya tidak ingin bertambah berat badan lagi” atau “Saya tidak ingin terjadi kegagalan lagi”, dan seterusnya. Seharusnya pernyataan dalam proses afirmasi tersebut diubah menjadi “Saya terlihat gagah dengan baju baru saya” atau “Saya pasti berhasil”.

Selanjutnya, hal yang sangat penting dalam afirmasi adalah perlunya dilakukan pengulangan sesering mungkin setiap hari. Kita perlu ungkapan ini bisa dilaksanakan di dalam pikiran bawah sadar (subconscious) dan proses ini akan efektif dapat dilakukan dengan proses pengulangan. Semakin sering pengulangan, maka otomatis proses bawah sadar akan lebih cepat bekerja untuk mewujudkannya apa yang kita harapkan menjadi kenyataan.

Mari kita ambil contoh berikut ini. Jika saya kelak telah berusia 30 tahun, saya ingin menjadi manajer penjualan. Kita dapat memilih kata-kata mana yang paling cocok untuk saya katakan dalam proses afirmasi, antara lain: “Saya bukan salesman lagi”, atau “Saya menikmati pekerjaan menjadi sales manager”, atau “Saya bebas dari kegiatan fisik sebagai salesman” atau lainnya.

Dari pilihan kalimat di atas, pernyataan yang paling baik adalah: “Saya menikmati menjadi sales manager”, maka kalimat tersebut perlu diungkapkan sesering mungkin setiap harinya. Dan masih ada pilihan lain dalam pemilihan afirmasi yang menguatkan kehidupan Anda sebagai jajaran penjual seperti:

  • “Saya adalah orang yang selalu sukses.”
  • “Saya percaya diri dan nyaman setiap melakukan kunjungan penjualan.”
  • “Saya menikmati penjualan.”
  • “Saya menyukai orang-orang yang mengambil keputusan membeli.”
  • “Menjual adalah karier yang menjanjikan.”
  • “Menjual adalah profesi yang terhormat.”

Lakukan pernyataan ini, sesering mungkin setiap harinya. Percayalah, perubahan akan terjadi.

Oleh: Mindiarto Djugorahardjo, MBA. (Selling Therapist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.