The Johari Window

www.marketing.co.id – Johari Window merupakan model komunikasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman antar-individu dalam sebuah tim hanya dengan sikap keterbukaan diri dan umpan balik yang konstruktif. Johari Window juga bisa digunakan untuk meningkatkan hubungan suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

Dikembangkan oleh Joseph Luft dan Harry Ingham (kata “Johari” berasal dariJo-seph Luft dan Har-ry Ingham), ada dua gagasan kunci di balik metode ini:

  • bahwa tiap-tiap individu dapat membangun kepercayaan di antara mereka dengan mengungkapkan informasi tentang diri mereka sendiri, dan;
  • bahwa mereka dapat belajar tentang diri sendiri dan berdamai dengan masalah-masalah pribadi dengan bantuan umpan balik dari orang lain.

Dengan menjelaskan metode Johari Window ini kepada tim, Anda dapat membantu setiap anggota memahami nilai keterbukaan diri, dan dengan perlahan mendorong mereka untuk memberi dan menerima umpan balik secara positif. Metode ini juga dapat membantu sekelompok orang dalam membangun hubungan yang saling percaya antara satu dengan yang lain, memecahkan masalah, dan bekerja lebih efektif sebagai sebuah kelompok.

Model Johari Window terdiri dari empat kuadran yang berbentuk bujur sangkar menyerupai sebuah jendela (window). Setiap orang diwakili oleh empat kuadrannya sendiri. Tiap-tiap kuadran berisikan informasi pribadi seperti perasaan, motivasi, dan lain-lain tentang dirinya, dan dibagi menjadi apakah informasi tersebut diketahui atau tidak oleh diri sendiri ataupun orang lain.

Keempat Kuadran tersebut antara lain:

  • Kuadran 1: Open Area, merupakan bagian yang diketahui oleh dirinya dan juga oleh orang lain.
  • Kuadran2: Blind Area, bagian yang tidak diketahui oleh seseorang, tetapi diketahui oleh orang lain tentang dirinya sendiri.
  • Kuadran 3: Hidden Area, bagian yang diketahui oleh seseorang, akan tetapi tidak diketahui oleh orang lain tentang dirinya sendiri
  • Kuadran 4: Unknown Area, adalah bagian yang tidak diketahui oleh seseorang tentang dirinya dan juga tidak diketahui oleh orang lain.

Memperbesar Kuadran

Proses memperbesar kuadran secara vertikal adalah dengan keterbukaan diri, sebuah proses memberi dan menerima antara seseorang dengan orang-orang yang berinteraksi dengan dirinya. Ketika informasi terdistribusi, batas kuadran “Hidden Area” akan bergeser ke bawah. Dan ketika orang lain juga membalas dengan sikap terbuka, kepercayaan pun akan terbangun di antara mereka.

Proses memperbesar kuadran secara horizontal adalah umpan balik. Kondisi ini sangat efektif pada bagian ketika seseorang belajar mengetahui hal-hal yang tidak diketahui olehnya, akan tetapi diketahui orang lain. Jika seseorang tadi tertarik untuk belajar lebih banyak dari orang ini, mereka akan membalas dengan mengungkapkan informasi dalam kuadran tersembunyi mereka.

Sebagai contoh, seseorang mengungkapkan bahwa ia gemar berlari kepada sahabatnya. Sahabat tersebut akan memberikan respons berupa informasi tambahan bahwa kakaknya bekerja di salah satu pusat kebugaran di dekat tempat tinggal orang pertama tadi. Alhasil, kedua orang itu saling memperluas kuadrannya masing-masing dengan tambahan informasiyang saling mereka bagikan satu sama lain.

Ketika rasa percaya diri dan harga diri seseorang meningkat karena interaksi yang terjalin, lebih mudah mengundang orang lain untuk memberikan umpan balik. Jelas, keterampilan untuk mendengar secara aktif dan empatik sangat berguna dalam latihan ini.

Johari Window dalam Konteks Kerja Sama Tim

Perlu diketahui bahwa anggota tim lama memiliki kuadran tentang tim yang lebih besar. Anggota tim baru mulai dengan kuadran yang lebih kecil karena pengetahuan tentang timnya masih sangat terbatas. Kuadran dapat diperluas secara horizontal dengan mencari dan secara aktif mendengarkan umpan balik dari anggota kelompok lain.

Setiap anggota kelompok harus berusaha membantu anggota baru ini dalam memperluas kuadrannya dengan menawarkan umpan balik yang konstruktif. Kuadran anggota baru juga dapat diperluas secara vertikal ke bawah dengan cara pengungkapan perasaan, pemikiran, informasi tentang dirinya kepada kelompok tersebut. Manajer atau pemimpin tim memainkan peran kunci dalam memperluas kuadran setiap anggotanya dengan cara memfasilitasi keterbukaan dan rasa saling percaya, serta memberikan umpan balik yang konstruktif antar-anggota tentang“Blind Area” masing-masing.

Poin Kunci:

Sasaran setiap tim seharusnya mengembangkan kuadran setiap anggotanya. Hal ini akan meningkatkan efektivitas dan produktivitas tim secara keseluruhan. Kuadran yang luas adalah“ruang” tempat komunikasi yang baik dan kerja sama antar-individu akan terjadi. Hal ini juga bermakna tim akan terbebas dari kebingungan, konflik, dan kesalahpahaman.

Keterbukaan diri adalah proses saat orang memperluas kuadrannya secara vertikal. Umpan balik adalah proses ketika orang memperluas kuadrannya secara horizontal.

Balasan dari setiap pemimpin yang mampu mendorong keterbukaan diri dan umpan balik yang konstruktif di antara setiap anggotanya adalah tim yang kuat dan efektif. Selamat mencoba, karena hasil akhir yang berkualitas dimulai dari implementasi yang berkualitas. (Kevin Wu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.