Terus Berlari Bersama MiCoach

adidas-micoach1webAdidas tidak sekadar memproduksi sepatu olahraga, tapi juga menawarkan produk/alat yang dapat menjadi pelatih pribadi. Seperti apa alat itu dan bagaimana Adidas memperkenalkan alat itu?

Semua orang pasti tahu, rajin berolahraga akan membuat tubuh menjadi sehat dan kuat. Namun, berapa banyak orang yang mau melakukannya secara rutin? Padahal, salah satu penyebab kerentanan orang muda sekarang terkena penyakit adalah akibat kurang berolahraga.

Alasan orang malas melakukan aktivitas memeras keringat ini bisa bermacam-macam. Antara lain, lelah karena terlalu sibuk, dianggap kurang fun, dan kurang ada yang memotivasi.

Mungkin bakal lain ceritanya jika setiap orang memiliki pelatih pribadi yang bisa melatih kapan pun yang mereka mau, dan dengan cara yang menyenangkan.

Ya! Nampaknya harapan itu tak mustahil diwujudkan. Pasalnya, kini Adidas telah menghadirkan sebuah alat yang mampu menjadi pelatih pribadi virtual bagi mereka yang mencintai olahraga lari. Alat ini diperkenalkan dengan nama miCoach.

Menurut Brand Communication Manager Adidas Indonesia, Monica Ang, miCoach merupakan sistem pelatih pribadi yang secara virtual dapat memotivasi, menginspirasi, dan memberikan panduan kepada pelari untuk berlari dengan metode yang lebih efektif dalam mencapai target latihan, serta memberikan semangat pada saat berolahraga.

“Sebab itu selain diperuntukkan bagi para pecinta lari, alat ini juga berguna bagi para atlet lari yang ingin meningkatkan performa mereka,” jelas dia.

Cara kerja alat ini cukup mudah. MiCoach bekerja sebagai personal trainer. Cara kerjanya dengan memberikan panduan secara audible untuk menuntun pengguna menyesuaikan kinerja langkah kaki dan kapasitas jantung.

Selanjutnya miCoach akan memberikan instruksi untuk mempercepat atau memperlambat kecepatan berlari berdasarkan hasil sensor yang diterima oleh alat pelengkap yang dipasangkan di bagian dada dan kaki.

Antusiasme pelanggan Adidas di banyak negara seperti Eropa, Amerika, Australia, dan Asia, cukup tinggi menyambut produk terbaru ini. Meski tidak bisa menyebutkan angka, namun, kata Monica, hal itu terbukti dari penjualan miCoach hingga kini terus meningkat seiring kepedulian masyarakat terhdap kesehatan tubuh.

Untuk Indonesia, responsnya juga cukup baik. Namun, masih harus terus ditingkatkan. Karenanya, Adidas pun menyiapkan serangkaian kegiatan untuk brand activation miCoach.

Salah satunya dengan menggelar “adiNation of Runners Indonesia” di mana para pencinta Adidas bisa bergabung dalam komunitas pelari. Selain itu, akan ada banyak kegiatan menarik menjelang acara piala dunia tahun ini.

Sebelumnya, ketika miCoach menapak di Indonesia pada Maret 2010, upaya menggaet perhatian pelanggan telah dilangsungkan Adidas dengan cara berkomunikasi langsung kepada mereka di saat peluncuran. Kala itu, setiap pelanggan dipersilakan untuk mencoba keunggulan dari teknologi miCoach.

Bentuk komunikasi lain juga dilakoni Adidas lewat promosi di sejumlah media dan menggelar latihan bersama pelatih expertise dari Singapura di Celebrity Fitness. “Tidak menutup kemungkinan nanti kami juga bakal menggandeng atlet untuk membantu brand awareness miCoach,” ungkap Monica.

Sedangkan dari sisi komunkasi via digital, Adidas juga menyediakan program rencana latihan di miCoach.com. Pada situs web tersebut, pemakai miCoach dapat membuat rencana latihan sesuai yang diinginkan, seperti target yang mau dicapai, dan secara proaktif dapat melihat perkembangannya setiap saat.

Program miCoach meliputi enam rencana latihan, mulai dari rencana untuk dapat berlari lebih cepat dan meningkatkan waktu pribadi, hingga bagi mereka yang menginginkan penurunan berat badan.

Monica menjelaskan bahwa target alat ini tidak disegmentasikan secara khusus. Baik yang muda maupun yang tua, wanita atau pria, semua bisa menggunakan miCoach.

Di samping itu, alat ini juga tidak memiliki efek samping lantaran sebelum melahirkan micoach, pihak Adidas Innovation Team telah melakukan penelitian selama dua tahun lebih.

Bersamaan dengan itu, Adidas juga bekerja sama dengan pelatih atletik terkenal sedunia dalam menciptakan metodologi pelatihan miCoach, termasuk Mark Verstegen, penemu dan direktur Athletes’ Performance Insititute (API), sebuah tempat pelatihan dan pusat penelitian olahraga kelas atas yang berpusat di Arizona State University.

Harga yang dibanderol untuk alat ini tidak terlalu mahal, hanya sebesar Rp 1.599.000. Ke depan, ujar Monica, dirinya yakin miCoach dapat diterima di pasar Indonesia seiring meningkatnya kesadaran orang Indonesia untuk berpola hidup sehat. (Andri Darmawan/Majalah MARKETING)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.