UMKM Naik Kelas: 3 Kelemahan Klasik UMKM yang Harus Segera Diatasi

0
Young business couple reading list of ingredients they need for making organic soap for selling in online shop
[Reading Time Estimation: 2 minutes]
3 Kelemahan UMKM menurut Handi Irawan yang harus segera diatasi lengkap dengan solusinya.
Man in apron using digital tablet and woman in apron holding plate in houseware store

Marketing.co.id – Berita UMKM | UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, menurut pakar pemasaran yang juga merupakan CEO Frontier & Founder Top Brand Award, Handi IrawanHandi Irawan, masih banyak UMKM saat ini yang belum berkembang optimal akibat beberapa kelemahan klasik. Jika tidak segera dibenahi, kelemahan UMKM ini akan terus menghambat pertumbuhan jangka panjang UMKM di tengah era digital saat ini.

Berikut 3 Kelemahan UMKM menurut Handi Irawan yang harus segera diatasi lengkap dengan solusinya.

Branding yang Lemah: Identitas yang Terlupakan

Salah satu kesalahan umum UMKM adalah mengabaikan kekuatan brand. Banyak pelaku bisnis  UMKM belum memahami bahwa nama, logo, slogan, hingga kemasan bukan sekadar pelengkap, tetapi elemen yang sangat penting dalam membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan.

Brand yang kuat akan bekerja untuk Anda, bahkan ketika Anda tidur,” ucap Handi Irawan.

Solusi: Lakukan pelatihan branding secara berkala, lakukan pendampingan pembuatan identitas visual profesional, dan edukasi tentang storytelling dan brand positioning.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang Kurang Kompeten

UMKM sering kali enggan merekrut tenaga kerja profesional karena alasan biaya atau rasa tidak percaya. Akhirnya, mereka lebih memilih mempekerjakan saudara atau teman dekat yang bisa dikontrol, namun belum tentu memiliki kompetensi. Padahal, untuk tumbuh dan bersaing, UMKM membutuhkan tim yang adaptif, terlatih, dan mampu berpikir strategis.

Solusi: Program pelatihan manajemen SDM, bangun kultur kerja profesional di lingkungan UMKM, dan dorong kolaborasi dengan tenaga ahli atau mentor bisnis.

Minimnya Akses Pasar dan Keterampilan Digital

Banyak UMKM hanya fokus pada produksi, tetapi kesulitan dalam pemasaran. Di era digital, kemampuan menjual online lebih penting dari sekadar memproduksi barang. Kurangnya pemahaman tentang media sosial, eCommerce, dan database pelanggan membuat potensi pasar tidak tergarap maksimal.

Solusi: Program pelatihan digital marketing, SEO, dan social media strategy, pendampingan penggunaan marketplace dan platform digital, peningkatan literasi digital untuk UMKM daerah.

Langkah Nyata untuk Masa Depan UMKM

Perlu adanya intervensi nyata dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan komunitas untuk memperkuat UMKM Indonesia. Beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan di antaranya mengadakan pelatihan branding dan digital marketing secara masif, pembentukan ekosistem kolaboratif antar pelaku UMKM, penyediaan informasi dan teknologi yang mudah diakses, pendampingan pencatatan keuangan berbasis digital, dan membangun mindset pertumbuhan, bukan hanya bertahan.

Kunci kemajuan UMKM terletak pada keberanian untuk berubah. Dengan memperkuat branding, meningkatkan kualitas SDM, dan menguasai keterampilan digital, UMKM Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan global. Saatnya UMKM naik kelas dan berkontribusi lebih besar untuk ekonomi bangsa.